"oma, ayah, ibu, dan semua, aku dan Adisty ikut pamit ya? Kami mau jalan-jalan di sekitar sini," pamit Fasya pada semua yang ada di sana.
"Oh iya silahkan nak," jawab Monalisa memberi izin.
"Kalau mau jalan-jalan ya boleh saja, tapi jangan terlalu jauh ya? Takutnya kalian nyasar," lanjut Reisya mengingatkan.
"Iya bu, tidak akan jauh-jauh kok. Paling hanya sebatas kebun teh ini," jawab Fasya meyakinkan.
"Ya sudah, hati-hati ya kalian?" balas Adila mengizinkan.
Fasya dan Adisty mengangguk paham, lalu mereka melangkah memisahkan diri dari rombongan keluarga mereka. Fasya sengaja memilih untuk jalan berdua, karna ia ingin menikmati waktu berduaan dengan istrinya di tempat yang nyaman dan tenang itu.
"Di sini enak ya Dis, tenang dan nyaman. Jauh dari berisik," ucap Fasya dengan santai.
"Iya kak, tinggal di pedesaan seperti ini memang enak. Apalagi suasananya masih asri," jawab Adisty dengan senyum tipis.
"Kamu mau tinggal di sini?" tanya Fasya tiba-tiba.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com