webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teen
Not enough ratings
280 Chs

Curhatan Remaja

"jadi seperti itu," gumam Rudy seadanya.

Refan, Louis, Reisya, Adila, Fasya, dan Adisty saling melirik bingung. Mereka pikir Rudy akan marah karna tidak di beritahu, tapi nyatanya pria paruh baya itu hanya bersikap santai tanpa marah sedikitpun. Begitu juga Monalisa, ibu mereka hanya diam dengan tatapan santai tanpa gurat emosi yang berlebihan.

"Ayah dan ibu tidak marah?" tanya Reisya dengan keraguan.

"Marah? Untuk apa?" jawab Rudy balik bertanya.

"Kami kan sudah menyembunyikan hal ini," ungkap Adila dengan nada was-was.

"Kami tidak akan marah, kalian tidak berbohong dan hanya menutupi untuk kebaikan Fasya dan Adisty juga kan? Lalu apa yang harus di permasalahkan?" balas Monalisa dengan wajah tenangnya.

Seketika Refan, Louis, Reisya, Adila, Fasya, dan Adisty merasa lega mendengar balasan Monalisa.

"Syukurlah kalau begitu, kami jadi tenang mendengarnya. Rasa gelisahnya melebihi sidang skripsi di akhir kuliah," jawab Refan dengan kekehannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com