12 Pembicaraan aneh kita.

Cuaca cerah hari ini tiba tiba berubah, Vira menatap langit yang mendung dan bersiap turun hujan, gadis itu lama termenung hingga air terjatuh sempurna

gadis itu masih menunggu di lobby kampus, sesekali tangannya menampung air yang menetes dari pancuran atap

saat hujan begini ingatannya seperti kembali pada masa kecil, dimana dia sering kabur mandi hujan dan teriakan protes mama

Vira tertawa mengingat omelan mama nya, gadis itu mengingat jelas wajah kesal mama karena ulah nya

dia menyukai air hujan yang turun

seseorang menghalau air yang akan ditampung Vira dengan sebuah payung

Vira mengangkat kepala nya dan meneliti sosok pria yang berlahan menampakkan wajah nya

pria itu tersenyum dengan manis

raut wajah Vira menjadi heran, dia tak begitu dekat dengan pria yang sekarang terlihat ramah pada nya

" ?? " Vira mengerutkan dahi, mau apa nih orang ! gerutu hatinya tanda tanya

" lu ga bawa payung kan ? " tanya nya dengan nada lembut

jidat Vira semakin berkerut, ko perasaan gue ga enak ya ! Vira berdesir ngeri

" lu bisa pake payung gue.. " ucap pria itu sambil menyodorkan gagang payung ke arah Vira

gadis itu masih menatap heran, dia tak percaya dengan tingkah seniornya yang mendadak berubah

" nama gue Teodor, lu ? " tanya nya masih dengan nada lembut tapi yang terdengar malah mengerikan bagi Vira

" Vi, Vi, Vira.. " sambut gadis itu ragu dan membuat mimik wajah aneh

SREEETT...

seseorang menerobos diantara tangan mereka yang bersalaman sontak menepis kedua tangan yang mengulur

Vino tersenyum cepat ke arah Vira, pria itu sengaja melewati jalur di antara mereka, dia melindungi diri dengan jas nya yang di angkat di atas kepala

wajah Vira masih saja heran bahkan terus bertambah dengan kehadiran Vino yang tiba tiba

" lu apa apaan sih ! " hardik Vira pelan ke arah Vino

Vino menatap senior itu sejenak, dengan cepat tangannya meraih gagang payung dan merampas benda itu

jasnya di buat menggantung di pundak Vira, tak hanya di situ, dengan sok manis Vino merangkul bahu Vira dan merekatkan tubuh mereka

" ayoo sayaang... " ajak Vino sekali lagi dengan senyuman maut nya, dengan merangkul gadis itu mereka menerobos hujan berpayung berwarna biru punya Teo

Teo melongo tak percaya, mulutnya terus saja menganga

Sebelum melangkah cepat ke parkiran Vino sempatkan menatap sekali lagi wajah kaget atau kagum milik Teo, entah itu wajah apa! Vino tak peduli

yang pasti dia tak suka denga sikap mahasiswa itu, jangan macam macam pada istrinya !

" terima kasih payungnya.. " gumamnya sambil tersenyum ramah, senyum sok ramah tapi terlihat beracun

Vino segera membuka kan pintu mobil untuk Vira, gadis itu lekas masuk begitupun Vino, pria itu menyimpan payung dan duduk di kursi pengemudi

agaknya pria itu sedikit kebasahan

Vira segera meraih beberapa tisu, gadis itu refleks mengelap dahi dan rambut Vino yang masih meneteskan air

Vino menatap sikap Vira

dada pria itu kembali bergetar, dia bisa melihat jelas tangan lembut milik Vira menyeka air di wajahnya

gadis ini sangat cantik, batin Vino terpesona, dia tersenyum manis mendapatkan perhatian Vira

di sorot matanya gadis itu menjelma menjadi wanita cantik yang penuh pesona dan melelehkan

" Vin, Vinooo !! "

panggil Vira berkali kali sambil menggoyangkan bahu Vino

pria itu mulai tersadar dengan khayalannya

" lu kenapa ? " tanya Vira heran

gadis itu sedang mengelap diri nya sendiri, dia menyodorkan beberapa lembar tissu ke arah Vino tapi laki laki itu tidak kunjung menyambut uluran tissu di tangan Vira

Vino malah bengong

sial ternyata cuma hayalan gue ! gusar Vino memasukkan kontak mobilnya

dih orang aneh ! batin Vira tak mengerti

Vino melirik di antara fokusnya, dia melihat gadis di sebelahnya yang sudah bisa duduk diam dan mulai membuka buku yang tadi dia rogoh dari tasnya

" tadi siapa ? " tanya Vino dengan wajah cuek

wajahnya memang cuek tapi hatinya kepo maksimel, percaya deh

" ohh... itu senior di kampus " jawab Vira biasa saja sambil terus membaca buku nya

" ooh.. " balas Vino singkat

jawaban singkat Vino membuat Vira sedikit curiga

" kenapa ? " selidik gadis itu

" gapapa sih, nanya doang " jawab Vino sedikit ketus

matanya masih mencuri lirik pada wajah Vira, gadis ini memang cantik dengan polesan yang sesuai di wajahnya, Vino sadar betul dengan pesona gadis di sebelahnya

jantungnya tak bisa berdetak normal, pria itu tersenyum sendiri

" ko lu bisa dandan kayak gini sih ? "

Vira meletakkan bukunya, dia menatap tajam wajah Vino

" kenapa ? " tanya Vira curiga, jangan bilang dia mau ngejek lagi ! batin Vira menduga

" engga, gue nanya doang kali ga usah emosi "

" siapa yang emosi " balas Vira

" gue cuma mau tau ko lu bisa pangling begini " ujar Vino lalu menepuk pelan mulutnya, pria itu sepertinya salah ngomong

Vira tersenyum senang, mata gadis itu menggoda ke arah Vino

" kenapa.. gue cantik yaaa.. " ujar Vira pede

Vino melengos dengan mimik meledek

" udah jujur aja deh, lu mau bilang gue cantik kaaann.. " paksa Vira sambil menunjuk senyum malu malu Vino

" dih lu ge er amat sih ! " ketus Vino tak mau mengakui

" tapi cantikkan kan kan kan ! " ujar Vira sambil menatap kaca mobil, gadis itu juga masih tak percaya kalau dia bisa di rias secantik ini

Vira mencoba mengibas ngibaskan rambutnya, membuat Vino tak henti mencuri lirik, kadang kibasan itu mengekspose bagian leher Vira yang mulus, membuat Vino menelan ludah

" aaah... Hazel benar benar deh ! " puji Vira dengan wajah kagum

Vino mengeryit

" kenapa Hazel ? " tanya Vino curiga

" dia tuh bisa banget deh ! gue bisa begini karena tangan magis dia tau.. " jelas Vira masih memperhatikan bayangan wajahnya di cermin

Vino terlihat kesal

" hebat ya ? " tanya Vino dengan nada tak enak, tapi Vira tak mengerti dia mengangguk cepat, memang Hazel hebatkan !

Vino seperti mencibir

" lu suka sama dia ? " tanya Vino sambil memacu kecepatan mobilnya

tangan Vira yang sibuk mengibas kibaskan rambut seketika berhenti mendengar pertanyaan Vino

" Apa ! suka ! " ujarnya dengan nada tinggi, gue ga salah denger ?

Vino tak mengalihakan perhatiannya, dia tetap serius menatap jalanan di depan sana

" gue malah ga yakin kalo Hazel tuh cowok tulen " Vira mulai bergosip, dan Vino menyimak serius

" lu tau ga sih, dia tuh terlalu fashionable untuk ukuran cowok, maksud gue fashion item yang dia pilih tuh jauh dari kesan masculin.. gitu ga sih menurut lu ? " Vira meminta persetujuan Vino

Vino mengangkat bahu

" bisa jadii.. " balas Vino

Vira terlihat sedikit berpikir

" yaaa cowok jaman now tuh sulit di bedakan mana yang normal mana yang menyimpang, kadang yang maskulin belum tentu normal dan kadang yang lembut rapih justru sosok suami idaman.. " pendapat Vira panjang lebar

" lagian yaa.. terlalu banyak cowok menyimpang sekarang ini " lanjut Vira dalam hatinya ingin melanjutkan dengan ketus tapi dia menahannya

dia menatap Vino sesaat

termasuk om lu tuh !

Vino mengeryit kesal, apa maksud tatapan tajam Vira ke arah nya !

" eh gue normal ya ! " jawab Vino cepat

Vira segera mengalihkan pandangannya, dia bukan sedang menuduh Vino, dia cuma teringat sama om Eman yang aneh itu

tapi Vino sepertinya menangkap lain

" gue biasanya rutin seminggu sekali biar sehat.. " bisik Vino membuat Vira merinding, gadis itu mencoba tak mengerti dari kalimat Vino

tapi sebagai wanita yang sudah dewasa otaknya tentu sudah sangat paham dengan tuntutan biologis pria

" biasanya tiap malam minggu gue selalu melampiaskan diri dengan baik " ucap Vino dengan wajah menggoda

Vira menutup mulutnya yang mengangaa..

WHAATT !!

avataravatar
Next chapter