8 Asal bukan gue.

Vino memarkir mobil mewahnya, pria itu memakai kacamata hitam dan bersender pada body mobilnya

lihatlah banyak mata yang berdecak kagum pada sosok tampan dengan stelan jas formalnya, siapa yang tidak terpesona melihat tampilan luar biasa itu.. sabar ya semua soalnya itu cuma ada di karya fiksi doang..

Vira berhambur keluar dari kelasnya, dengan wajah malas dan tingkah gontai, dia seperti zombie yang kehilangan nyawanya

gadis itu bertambah lesu melihat Vino sudah menyambutnya di parkiran

" ya Tuhan lengkap sudah ! " gerutunya lelah

Vino melambai memberi aba aba supaya Vira dengan segera menghampirinya, pria itu membuka lipatan tangan dan kaki menyilangnya

dia sedikit heran melihat sosok yang berjalan di sisi Vira, pria itu segera melepas kacamata hitamnya, dia memperjelas pandangannya

" pria itu ?! " Vino tak percaya

Vira dan Hazel berpisah, berbeda dari sebelumnya kali ini wajah lebay Hazel berubah sedikit normal, pria itu bisa mengukir senyum kecil

" dih apa apaan tuh ! " gidik Vino ngeri sendiri

Vira segera menghampiri di mana Vino berdiri

" eh lu ngapain sama dia ? " tanpa tedeng aling aling kedatangan Vira langsung disambut pertanyaan sinis. Vino sangat penasaran, dia segera mencari tau

Vira hanya melirik sinis, gadis itu segera masuk ke dalam mobil. Males banget deh!

Vino buru buru masuk mengikuti Vira, dia bersiap melajukan mobil mewahnya, tapi mukanya jelas masih sangat penasaran.

" eh ko dia bisa di sini sih ! " Vino masih penasaran

Vira merebahkan diri di kursi, dia menutup wajah dengan telapak tangan, gadis itu menghela nafas berat. Duh gusti nu agung!

" justru gue yang mau nanya sama lu, kenapa gue satu kampus ama tuh cowok ! " balas Vira ketus sambil menunjuk ke depan entah kemana.

" loh ? " Vino tak mengerti

" lah loh lah loh ! kenapa sih cobaan hidup gue nambah banyak ajaa... hayati lelaaah gustiii... " rengek Vira menahan tangis

Vino melirik sinis

" plis ya ga usah lebay, lu tuh masih mending bisa duduk di mobil gue, kuliah di univ keren, tinggal di apartment mewah sekaligus bisa ngerasain fasilitas hotel bintang lima yang nyatu sama emol ! "

Vira melirik Vino sinis

" lu mau pamer ya ! " seru Vira semakin kesal

" dih.. benerkan ! " Vino tak mau kalah, iya sih.

" iya gue tau, lu punya apartment newah, punya mobil limited edition, punya emol punya hotel tapi satu.... "

Vira menatap Vino nanar

Vino melirik sekilas tatapan dalam Vira

" lu tuh ga punya hati ! " Tunjuk Vira ke arah dada membuat mata Vino menatap dadanya, membuat keduanya canggung dan saling melengos cepat.

CKIIIITTTTT !!!!!!!

Vino menghentikan mobilnya mendadak, dia langsung keluar dari pintu mobilnya, pria itu melangkah cepat, dia meraih arah pintu Vira, pria itu membukanya dengan cepat

" turun ! " perintah Vino tegas

Vira melongo

" lu tuh gue kasih hati minta jantung ! " tangan Vino menarik lengan Vira kasar

gadis itu terpaksa keluar dari mobil, wajahnya mendadak pucat, Vira ketakutan kenapa tiba tiba Vino marah seperti ini. Nah loh, apa lagi ini!

PAAAKK...!!!

Vino menutup lagi pintu mobilnya, pria itu melaju kencang meninggalkan Vira yang ternganga tak percaya

" sialaan... " gerutu Vino kesal, pria itu terus saja menambah kecepatan dia tidak peduli dengan pekikan gadis yang di tinggalkannya

Vino merasa kesal dan jengkel, dia sangat marah saat ini

dia tidak menyukai jawaban Vira, dia tidak menyukai senyuman Hazel, dia tidak menyukai Vira ataupun Hazel !

dia sudah mengeluarkan budget ekstra untuk istri settingannya itu, sial ternyata dia salah pilih kampus, harusnya dia mencari tahu terlebih dahulu kalau pria lebay itu juga anak kuliahan. Mukanya tua sih, dikira udah nikah.

Vino benar benar kesal melihat Vira dan Hazel berjalan bersama dan berpisah sambil berbagi senyum

" siaaal !!! " upat Vino lagi

pria itu merasa jengkel dengan perubahan sikap Hazel ataupun Vira

matanya melirik bangku kosong di sebelahnya, ah gadis itu meninggalkan tas nya di sini

dengan cepat Vino memutar kembali kemudi, dia berbalik arah, pria itu akan segera menjemput kembali Vira

ceuilaaah babang Vino galau sendiri, sebenernya Vira salah, bukan Vino tidak punya hati tapi sepertinya dia sedang jatuh hati.. ya, kale.

***

" lu tuh rese banget ! " Vira terpaksa duduk lagi di mobil yang baru saja menghampirinya

" seenggaknya kalo lu buang gue, kasih gue duit dong buat onkos ! " protes Vira sambil mengelap air matanya

gadis itu manyun dan memasang wajah kesal

Vino melirik dengan sudut matanya, dia sudah berapa kali meminta maaf dan sedikit memohon supaya Vira mau naik lagi ke mobilnya

" sorry.. gue emosi tadi " balas Vino dengan suara rendah

" lu kesel kenapa sih ! " tanya Vira ga ngerti

Vino mencoba berfikir, dia kesal kenapa ya ? dia sendiri tidak habis fikir

" apa gara gara kata kata gue ? gue minta maaf kalo gitu.. sebenernya lu itu kadang kadang baik ko, gue nya aja yang ga ngehargai usaha lu, gue minta maaf " ucap Vira pelan sambil tertunduk

gadis itu memainkan jari jari dalam genggamannya, dia masih merasa sedih di tinggalkan di sisi jalan begitu saja. Seperti barang yang dibuang begitu saja oleh pemiliknya.

Vino tak tega melihat wajah sendu Vira, tapi dia juga tak mengerti harus melakukan apa

" mmm... sebenernya gue ga tersinggung, gue udah biasa denger kalimat kaya gitu.. " balas Vino meyakin kan Vira

Vira masih tertunduk kesal

Vino mencoba menggaris senyum, tangan kirinya terangkat perlahan, dia akan mengelus kepala gadis di sisinya tapi dia ragu

dengan segera dia menarik tangannya lagi

" terus lu marah kenapa maliih ? " tanya Vira semakin kesal

Vino membuang pandangannya kembali ke jalan raya

dadanya tiba tiba berdegub kencang

pria itu merasakan getaran yang aneh di dalam hatinya

wajahnya seketika memanas

dia tidak berani membalas tatapan Vira

Vino mempercepat laju mobilnya membuat Vira segera berpegangan pada dashbord

" kyaaaa!! " teriak Vira ngeri

Vino masih bisa merasakan debaran jantungnya yang semakin kuat, dia menambah kecepatan mobilnya membuat Vira berteriak kencang

" Vinoooo... lu gilaaaa yaaa !! "

Vino tak menjawab dia masih saja melajukan kendaraanya secara ugal ugalan, pria itu berusaha meredam rasa yang bergejolak dalam hatinya

damn ! teriak hati Vino kesal, dia tak bisa menahan apa yang terus saja meronta di dalam dadanya

" Vino turunin gue di sini , gue belum mau matiiii !!!! " teriak Vira

sekali lagi Vino menghentikan mobilnya dengan cepat, membuat tubuh mereka terguncang bersamaan

Vira menatap Vino nanar

Vino menatap kosong arah depan

" Viraaa... " panggilnya pelan membuat gadis di sebelah nya heran

" apa lu pernah jatuh cinta ? " tanya nya tanpa mengalihkan pandangan

Vira mencoba memasang kuping, gadis itu mengeryitkan dahi tak mengerti

Vino memegang dadanya yang terus berdebar

" Vinoo... " balas Vira dengan suara pelan

" jangan bilang lu habis di tolak cewek.. " kira Vira ragu

Vino perlahan menoleh ke arah Vira, tatapan mata pria tampan itu sangat tajam, setajam silet !

" menurut lu emang ada cewek yang bakal nolak gue ! " kalimat Vino datar tapi terasa amat sangat meninggi di telinga Vira, membuat gadis itu merasa mual pengen muntah

" mmmm... " Vira beepikir dengan wajah menyebalkannya

Vino mempertajam sorot matanya

" mungkin semua cewek ga bakal nolak lu Vin.. " balas Vira sambil tersenyum lebar, Vino menyukai jawaban Vira, pria itu menarik senyum percaya diri

" kecuali kalo cewek itu gue ! "

seketika senyum Vino lenyap

avataravatar
Next chapter