Bukan salah jalan

"Tidak ada yang ingin menempati posisiku, bagaimana bisa dia yang jelas jelas melakukan kesalahan masih kau bela mati matian, sedangkan aku, aku ingin memperbaiki semuanya. adakah keterlambatan untuk merubah kelakuan seseorang? jawab jawab aku!" ku seka air mata yang sedari tadi kutahan. "Sudahlah buat apa kamu jelasin semuanya? semua jelas sifatmu yang mudah berubah" dia bersikeras mematahkan niatan ku menjelaskan semuanya, "harusnya kamu paham tiada asap tanpa api, aku berubah bukan tanpa alasan bukan!" aku menatapnya tajam "memang keras kepalamu keegoisan mu yang sudah menutup hati mu sendiri" dia membulatka matanya "Apa apa yang kau lihat dari dia? kebohongan apa lagi yang dia katakan? keburukan ku yang mana lagi yang dia ceritakan?" aku masih tidak mengerti apa yang mengisi kepalanya selama ini dia masih saja membela meski aku berusaha menjelaskan semuanya. "Benar katamu harusnya kamu pergi sejak dulu dari pada kamu disini hanya menambah masalah setiap hari dengan cerita fiksi yang kamu buat sendiri" kali ini kata katanya benar-benar menyayat hati "ini jalan yang aku pilih aku yakin akan ada kebenaran, akan ada rahasia yang terbongkar dengan bertahanku selama ini. Berhenti mengatakan aku salah jalan aku tau apa yang harus aku lakukan!" kembali air mataku menetes tanpa henti. "terserah! aku muak dengan segala omong kosong mu!" dia membalikan badan dan meninggalkan ku di ruangan ini sendiri. Ya Allah cobaan apa lagi ini? Belum hilang luka tadi pagi sudah ada luka lagi disiang ini, ya Allah aku lelah, akan kah aku kuat? Akan kah bisa aku bertahan sampai bahagia yang kau janjikan aku dapatkan? terlalu parah luka yang ada, terlalu banyak air deraian air mata, jika memang ini takdirmu, jika ini jalan dari mu kuatkan aku, buka ku meminta engkau mengurangi cobaan ini, tapi ku mohon kuatkan aku hingga semua indah pada akhirnya.