webnovel

pertemuan pertama

pagi itu Zelia Ingin segera berangkat ke Hotel yang perlu dia urus.Setelah bersiap siap Zelia segera pergi menuju lantai bawah dimana semua keluarganya sedang sarapan di bawah.

"Pagi mama,papa,dan kak Angga ku yang tergans"sapa Zelia.Semuanya pun serempak menoleh ke arah Zelia.

"pagi Zel"jawab David dan Liara

"pagi juga Zelia sister Ter cans"jawab Angga kepada adik kesayangannya itu.Setelah itu Zelia segera menarik kursi yang ada di samping kakaknya itu.

"Oh iya Zel nanti mau ke mana ??"tanya David.Zelia pun menoleh.

"ahh aku mau ke hotel cabang 3 pahh"jawab Zelia sambil menyendokkan Nasi goreng ke mulutnya.

"emangnya ada masalah Zel??"tanya Angga.Zelia pun mengangguk.

"ada sihh kak sedikit,....kemarin ada kekacauan di hotel dan juga ada Penurunan keuangan"Jawab Zelia.

"ohh Yasudah kalau begitu...lain kali bantuin mama ngurus butik ya!!"ajak Liara.Zelia pun menurut.

"kapan kapan ma soalnya beberapa hari lagi Zelia mau ke los angeles buat ngecek hotel sama restoran di sana"ucap Zelia.Mereka semua pun mengerti.

"yahh pisah sama sister Ter cans lagi dong"ucap Angga sok sedih.Zelia pun tertawa.

"daripada kangen sama aku lebih baik tuhh kangenin mbak Nesya kasihan kan nggak di kangenin sama tunangannya"cibir Zelia.

"iya dehh aku ngalahh"jawab Angga menyerahh karena ia tau jika sudah saling mencibir maka Ia yakin kalau ia akan kalah dari adiknya itu.

setelah cukup berbincang bincang dan selesai memakan makanan.mereka semua langsung berpencar Zelia perjalanan ke hotel,,Angga ke kantor cabang,,David ke kantor pusat,,dan Liara ke butiknya.

di dalam perjalanan Mobil Zelia mengalami masalah Tiba tiba Mesin mobilnya mati di samping gang sempit itu.

"ampun dehh pake mogok segala,,gue tampil luu,kesel gue"gerutu Zelia sambil menutup pintu mobilnya dengan keras.

BRAKK...

"ehh,,maaf Mobil kesayanganku,,bisa bahaya ini ntar nabung bertahun tahun lagi!!"gerutu Zelia.

"mendingan panggil tukang servisnya papa aja dehh"ucap Zelia memberi ide.Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu di keyboard handphone miliknya.

TUT TUT TUT

"halo nona Zelia ada apa menelfon saya??"tanya suara di seberang sana.

"Halo,,emm bisa tolong perbaiki mobil saya!!"jawab Zelia.

"memangnya nona sekarang ada di mana??"tanya Suara di sebrang sana.

"saya ada di jalan×××××××"jawab Zelia.

"iya nona saya kesana sekarang"jawab suara itu.

Tak berapa lama kemudian Tukang servis itu datang.

"pagi nona"sapa pemuda itu.

"gausah sok soakan luuu"ucap Zelia.

*******

"hehe iya nona"ucap pemuda itu langsung mengerjakan tugasnya.Zelia yang merasa ini akan lama pun pergi mencari Taksi.

"hoy kamu,aku titipkan mobil ku ini,,tapi awas luuu kalo sampe macem macem,,Lo tau akibatnya kan"Ancam Zelia.Pemuda itu pun mengangguk.

"I.....iya Nona sa....saya tau"ucap pemuda itu gugup.Ia juga tau kalo berurusan dengan Zelia maka Pasti ia akan mematahkan tangan atau kaki musuhnya.Namun David selalu membatu orang yang terkena musibah sepele oleh anaknya itu.

Setelah itu Zelia menuju sebuah gang kecil untuk sampai ke jalan raya yang di sebelah bisa jadi itu adalah Trabasan.

*******

Revan kini sedang perjalanan ke kantor polisi,,,Ia lebih memilih Menjadi seorang polisi daripada seorang CEO yang bergelut dengan banyak sekali dokumen,,Jika menjadi polisi kan enak berpetualang terus,lagian kalau ada penggelapan uang di kantor kan bisa langsung ditangkap,Hehe.

Walau dia seorang polisi ia Pasti berpakaian seperti seorang pengusaha hanya memakai kemeja saja,karena menurut Revan menyembunyikan identitas itu lebih baik.

Bisa dibilang dia hanya bekerja sama dengan Grup polisi.

saat lampu merah Mobil Revan pun berhenti.Saat menengok ke arah samping Revan melihat ada seorang Nenek sedang di palak pereman maka Revan segera ambil tindakan ia langsung keluar dari mobil dan mencoba mengejar Pereman itu.

Ia membawa jas polisinya dan Pistol tak lupa.Ia menelpon seorang teman polisinya melalui Headset bluetooth.

"Ada apa Re kok kebetulan nelepon???"tanya Temannya itu yang bernama Aldi.

"Ahh kau sedang patroli kan??"jawab Revan balik bertanya sambil terus berlari mengejar Pereman itu.

"iya memangnya kenapa??"tanya Aldi.

"oke sekarang,,kamu ke Jalan ××××× di gang kecil sekarang karena disini ada seorang pereman yang Harus kita tangkap"jawab Revan.

"Siap Ndan "ucap Aldi sambil menjalankan mobil polisinya ke arah yang ditunjukkan oleh Revan.

Sementara itu pereman tadi masuk ke sebuah gang kecil,Revan pun tetap berlari mengikutinya.

Sedangkan di gang itu Zelia menggumpat kesal karena mobilnya itu dan Beberapa jam lagi akan ada metting belom lagi dengan masalah lain yang ada di hotelnya.

"Ahhh,,sial banget sihhh gue mana nggak ada taksi lewat,,,huaa sial"gerutu Zelia,saat ingin melangkah Zelia melihat seorang pereman menuju ke arahnya dan dibelakangnya ada seorang lelaki berkemeja yang mengejarnya.

maka dari itu setelah pereman mendekat ke arah Zelia.Ia langsung menendang kaki pereman itu hingga terpental jauh.

"Aduhh,sialan loo"ujar pereman itu dan berlari menyerang Zelia,Zelia pun langsung bersiap dan mulai menghindari Setiap Tendangan dan pukulan pereman itu.

Hingga akhirnya pereman itu terlumpuhkan.Sementara Revan ia hanya melonggo Melihat Aksi itu.

Setelah puas mengamatinya Revan langsung berlari menuju ke arah Zelia.

"Terima kasih atas bantuanmu,,"ucap Revan.

"Ahh itu tidak masalah,,,ohh iya aku Zelia"jawab Zelia menyodorkan tangannya.Revan pun menyambut uluran tangan itu dengan senang hati.

"Revan"ucap Revan memperkenalkan dirinya.

Namun saat mereka lengah pereman itu mengeluarkan pisau lipat ke arah Zelia dengan sisa tenaganya.

Namun sebelum itu terjadi Revan lebih dulu Melindungi Zelia dengan lengannya.Karena itu lengan Revan lah yang terkena pisau itu Darah mulai membasahi kemeja putih Revan.

"Arghh"erang Revan menahan sakit.

"Astaga kau tidak apa apa kan??"tanya Zelia dengan nada cemas.

Sementara pereman itu Mencoba berlari dengan sisa tenaganya,Namun Zelia yang menyadari itu pun mencoba melumpuhkan Pereman itu,, sebelumnya Zelia melihat Revan membawa pistol pun langsung mengambil pistol itu dan langsung menarik pelatuknya ke arah Pereman itu.

DOR...

Peluru itu mengenai kaki sang pereman.Revan pun terkejut segera menoleh ke belakangnya dan disana ia melihat pereman itu mengerang kesakitan.

Sekuat tenaga Revan berlari dan memborgol tangan Pereman itu.Tak berapa lama kemudian Aldi datang Dan membawa pereman itu ke Kantor polisi.

"Anda tidak apa apa Ndan??"tanya Aldi.

"Aku tidak papa urus saja pereman itu,,ohh iya jangan lupa Tas ini kau kembalikan ke nenek nenek yang ada di dekat mobilku Tadi"perintah Revan.

"Siap Ndan"jawab Aldi sambil hormat.Kemudian Aldi segera pergi dari hadapan Revan.

"Kau....apa kau seorang polisi???"tanya Zelia kaget.

"Ahh...iya kau benar"jawab Revan.Dan kemudian ia segera pergi.Namun Zelia mencegahnya.

"Heyy tunggu"Ucap Zelia Revan pun menoleh.

******

Next chapter