webnovel

Sang Pemimpi

Ting-tong, Ting-tong

Suatu keheningan terpecah diwaktu pagi bel berbunyi dirumah seorang pemuda yang bernama Ananda Dinata dan biasa dipanggil Nanda. Seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas.

Setelah lulus Nanda hanya bermain game, makan, main handphone, berkhayal akan menjadi orang hebat pada saat sebelum mandi.

Kegiatan yang membosankan selalu Nanda lewati berualng kali, orang tuanya yang terus memaksa Nanda untuk kuliah membuat pikiran Ananda menjadi lebih kacau, tekanan hidup yang begitu besar dan Nanda hanya mengandalkan bermain game untuk mencari uang, uang yang dihasilkan pun tidak banyak hanya cukup untuk membeli paket internet lagi.

Ananda yang berasal dari keluarga kaya sangat beruntung masih bisa makan dengan memilih walaupun ia sendiri belum sanggup membeli makan seperti yang keluarga kasih.

Namun karena imajinasi Nanda yang sangat tinggi membuat dia selalu merasa berada di jalur yang benar hingga waktu untuk reuni kelulusan tiba, Nanda yang masih dirumah saja merasa malu ingin hadir di acara reuni, karena ucapan yang sering ia bilang dulu kalo dia akan sukses tanpa kuliah kepada teman sekelasnya.

02/02/2021

Tanggal dimana Ananda akan kembali ke sekolah lamanya untuk bertemu dengan teman-teman yang dulu selalu berbagi suka duka sewaktu masih duduk di bangku SMA.

Nanda berangkat mengunakan angkutan umum, ia tidak mau merepotkan kedua orang tuanya jarak yang lumayan jauh antara rumah dan sekolah membutuhkan waktu setidaknya tiga puluh menit hingga satu jam untuk sampai ke sekolah.

Tibanya Nanda disekolah, langsung disambut baik oleh temannya Guan

"Yo Nanda gimana kabarnya?" tanya Guan

"baik-baik, kalo lu gimana" ucap Nanda

"gua baik, gua belum liat yang lain nih, kekantin dulu aja yuk temuin Bu Santi penjual nasi goreng langganan kita dulu" ajak Guan ke Nanda

Sembari berjalan Guan menceritakan kejadian yang dia alami setelah lulus, sedangkan Nanda hanya tersenyum-seyum tipis saja mendengarkan apa yang disampaikan Guan.

"halo Bu Santi, mau nasgornya dua porsi kayak biasanya" ucap Guan ke bu santi

"gua udah makan lu aja gua temenin kok" Nanda

"tumben banget lu, kenapa si? biasanya ngotot banget kalo masalah makan, laper nggak lapper kalo makanan pasti lu mau biasanya" kata Guan ke Nanda

"gua nggak dulu, gua benernan udah kenyang banget tadi makan dirumah" jawab Nanda perkataan Nanda membuat Guan berhenti untuk menawar-nawarkan makanan kepada Nanda.

Nggak begitu lama, teman-teman Nanda yang lain mulai hadir mereka saling berucap kabar,

seharian sudah berlalu Nanda yang menunggu angkutan umum untuk pulang, justru diajak untuk belanja dulu sama teman-teman kelasnya. karena dirumah juga nggak tau mau ngapain Nanda akhirnya mengikuti keinginan mereka ada tiga orang lain yang akan pergi belanja ke supermarket

Guan, Roy & adit.

Ditengah-tengah ramainya orang berbelanja, Guan mengajak untuk berpisah dan Guan meminta Nanda untuk menemani mencari barang yang mau dibeli, Nanda hanya mengangguk setuju saja dengan permintaan Guan, Guan yang entah mencari barang apa akhirnya menemukan juga barang yang ia cari

"nah ini bagus, menurutmu gimn bro?"

"bagus sih, emang ngk kemahalan yah"

"tenang bro selagi jatah dari nyokap ada tetep aman, lu kagak beli apa-apa?"

"nggak, nggak ada duit"

"gua bayarin, beneran"

"ah males! gua pulang dulu"

cek cok yang terjadi dikeramain nada suara Guan yang meninggi membuat Nanda tidak nyaman dan memutuskan pulang tanpa memberi kabar ke yang lain.

Sore hari tiba, dirumah mewah milik ayahnya Nanda terus saja di nasihati ayahnya untuk menerima pemberian yang ayah berikan atau masuk kuliah seperti yang ibu Nanda mau, akan tetapi Nanda yang keras kepala selalu mengabaikan permintaan kedua orang tuanya itu ia langsung masuk ke kamar membuka HP Androidnya dan memainkan game berjenis

mmorpg, Nanda terlihat lebih girang sewaktu bermain game ia lebih rileks sampe ketiduran karena rasa bosan bermain game terus menerus.

"Nak bangun Nak udah siang"

Nanda yang selalu mengunci kamarnya saat tidur membuat ibunya cemas karena selalu susah dibangunkan sewaktu pagi, ketika itu karena semalam Nanda kecapean iya lupa menutup pintu dan ibunya masuk sedang melihat anaknya yang main Games diwaktu pagi, ibu Nanda yang benci ketika Nanda bermain game membuat ibunya meminta ponsel yang ia berikan ke Nanda itu, Nanda meminta balik ke ibunya namun apa daya karena ibunya sangat marah membuat Nanda harus tunduk lesu mendengar setiap omelan yang keluar dari mulut ibunya dan menyuruh Nanda untuk bekerja di kantor ayahnya atau pun mendaftar ke universitas secepatnya.

Setelah sekian lama Nanda tidak ikut sarapan bersama keluarganya, akhirnya ia mengikutinya kali ini kedua orang tuanya tersenyum begitu pula dengan adik dan kakak dari Nanda mereka sangat gembira, karena akhir-akhir ini Nanda selalu membawa makanan kedalam kamarnya dan makan sendiri.

Nanda tersenyum malu melihat semua keluarga menyambut dengan gembira dengan dibarengi senyuman tulus dari kedua orang tuanya, beberapa menit berlalu Nanda mau mandi ke sungai, walaupun ia mempunyai fasilitas kamar mandi ia selalu mandi di sungai karena baginya sungai adalah tempat ia berimajinasi sebelum mandi, sungai merupakan bagian penting dalam hidup Nanda ia berasa seperti orang terhebat yang mampu melakukan apapun, seperti melanjutkan study at universitas Harvard dan melakukan seminar untuk pengikut-pengikut barunya namun apa daya ketika ia menguyur kepalanya mengunakan air semua yang ia harapkan sirna terbawa air mengalir dan tidak terlintas lagi, namun Nanda menjadi lebih tenang dan siap menjalani aktivitas berat yang akan menimpanya dihari ini.

1.anada dinata

Natamicreators' thoughts
Next chapter