15 MENJAGA JARAK

"Percayalah, berada di dekatku setiap hari akan membuatmu jatuh cinta tanpa kau sadari!"

Trian berucap dengan tenang dan tersenyum pada Alice tanpa merasa ada yang salah dengan kepercayaan dirinya yang terlampau tinggi.

'Dasar maniak pemuja diri sendiri! Apa dia tidak malu saat mengatakan hal bodoh seperti itu? Hei, Bos! Awasi kepercayaan dirimu yang sangat tinggi itu! Aku takut dia akan terbentur langit dan kau yang akan malu jika itu jatuh! Dasar sombong!'

Cheery hanya bisa tersenyum terpaksa sambil mengumpat sikap Trian yang sangat percaya diri itu. Mungkin saja jika ia bicara pada wanita lain, ucapannya itu bisa berpengaruh. Tapi itu tidak akan ada apa-apanya untuk Cheery yang selalu menjaga jarak dari makhluk Tuhan bernama 'Pria'.

"Hei, tolong hentikan umpatan dalam hatimu tentangku! Aku bisa mendengarnya walau kau tidak bicara sedikitpun!" ucapan Trian membuat Cheery tersadar dari lamunan. Cheery semakin menatap heran pada atasannya yang begitu peka dengan keadaan.

"Aku tidak mengumpatmu, Bos! Aku sedang berpikir bagaimana ads seorang pria yang begitu percaya diri sepertimu!" jawab Cheery setengah jujur.

"Itu juga umpatan! Tapi walaupun kau mengumpatku, itu bukan masalah bagiku. Kau bukan orang pertama yang mengumpatku dan nanti akan jatuh cinta padaku. Percayalah!" sahut Trian yang tetap percaya diri.

Trian tidak tahu alasan kenapa ia bicara konyol sepagi ini pada Cheery. Entah kenapa, bicara santai seperti ini dengan Cheery membuatnya sedikit tenang dan melupakan kegelisahan pikiran yang menumpuk di kepalanya. Meski ia sadar, Cheery pasti muak dengan sikap percaya dirinya yang tinggi. Tapi begitulah Trian, pria yang setengah hidupnya ia habiskan dengan bersenang-senang dengan harta dan wanita. Jadi, kepercayaan diri seperti itu bukan suatu hal yang aneh baginya. Dia memang populer…

"Ya sudah, akhiri umpatanmu tentangku dan mulailah pekerjaanmu, Cheery! Aku membutuhkan bantuanmu mengurus projek iklan pakaian anak laki-laki yang diminta oleh Star Fashion. Mereka memberikanku model artis kecil yang menurutku kurang cocok untuk memamerkan koleksi terbaru Star Fashion. Bagaimana menurutmu?"

Trian kembali membuyarkan umpatan hati Cheery padanya dan mulai memasuki mode serius dalam pekerjaannya.

Cheery yang sudah merapikan bekal makanan tadi, langsung mendekati Trian dan mulai memainkan perannya sebagai sekretaris Trian.

Cheery duduk di seberang meja kerja Trian dan terlihat fokus mengamati beberapa foto koleksi pakaian anak laki-laki terbaru yang dibuat Star Fashion di bawah naungan Heldana Corporation.

Cheery juga mengamati empat foto artis kecil yang ditawarkan Star Fashion untuk mengiklankan pakaian mereka lewat artis cilik tersebut.

"Hmm, aku rasa artis kecil yang pertama masih kurang cocok untuk mengenakan pakaian dengan model yang mewah sekali seperti ini, Bos. Wajahnya anak ini memang lucu, tapi kesan lucu tidak diperlukan untuk pakaian mewah seperti ini. Aku rasa artis nomor 1 tidak sesuai!"

Trian menghentikan guratan penanya di berkas yang ia tanda tangani saat ini. Trian mengalihkan pandangannya pada Cheery yang terlihat serius berpikir. Trian menutup file di depannya dan melipat tangan untuk mendengar penilaian Cheery selanjutnya.

"Artis cilik nomor 2 terlihat cocok, tapi tubuhnya lebih buntal, dan itu akan merusak pemandangan. Orang-orang akan lebih fokus memandang pipi dan perutnya yang besar. Sama seperti artis yang nomor 3 ini. Yang ini terlihat sangat ramping, dan itu akan membuatnya seperti orang-orangan sawah dengan pakaian yang longgar!"

Cheery menjelaskan penilaiannya lagi.

"Hmm, teruskan! Hanya tertinggal satu artis saja," ucap Trian dengan tenang.

"Yang terakhir memang pas dari segi ukuran tubuh dan lekuk wajah yang terkesan arogan. Aku rasa dia cocok. Tapi, setelah aku membaca tawaran harga dari management artisnya, aku menyarankan untuk tidak memakainya, Bos!"

"Mereka memang memiliki artis yang bagus, tapi jika harga yang tidak manusiawi itu yang mereka minta, itu konyol namanya. Walau Heldana Corporation ataupun Wings Group sekalipun tidak pernah memikirkan bayaran untuk artis tamu. Tapi aku tidak setuju, Bos!"

"Kenapa harus membayaran mahal untuk satu artis cilik saja, sementara banyak anak-anak lain yang sedang melakukan audisi pencarian bakat yang mungkin berpotensi. Kita bisa membantu mereka mencoba keberuntungan mereka!"

Cheery mengemukakan pendapatnya.

"Tapi sayangnya Wings sedang tidak memiliki artis kecil saat ini! Aku tidak punya pilihan selain menyerahkan pencarian artis pada Star Fashion. Apa kau punya saran yang bagus? Ingatlah, kita masih harus mencari dua anak sekaligus dalam waktu dekat!" ucap Trian.

Keduanya terlihat sedang berpikir. Sama-sama mencari solusi pemecahan masalah Star Fashion saat ini.

Suara pintu kaca yang diketuk mengalihkan perhatian mereka.

Belum lagi Cheery sampai di depan pintu untuk melihat siapa yang datang dan mencari atasannya, pintu sudah terbuka oleh seorang pria kekar berpenampilan serba hitam termasuk juga kacamata yang dikenakanya, yang membukakan pintu untuk seorang anak kecil yang langsung masuk ke dalam ruangan Trian.

"Sunny? Kenapa kau ke sini?" tanya Trian yang sedikit kaget.

Sementara Cheery kebingungan karena ada seorang pria ber-aura menakutkan serta anak laki-laki kecil yang terlihat berwajah cemberut langsung masuk ke dalam ruang Ceo.

"Aku bosan, Paman! Aku datang untuk mengganggu Paman kecil saja!" jawab anak kecil tampan itu dengan santainya.

"Astaga, Mayang! Anakmu benar-benar membuatku pusing!" gumam Trian sembari menepuk dahinya sendiri. Lalu Trian menoleh pada pria besar yang duduk di sofa bersama anak kecil itu.

"Mark, kenapa kau membawa Sunny ke sini, hah? Aku sedang banyak pekerjaan! Kenapa kau tidak membawanya pulang saja?" omel Trian pada pria yang bernama Mark.

"Dia sedang kesal, Bos Kecil! Lalu aku harus apa? Apa aku bisa menolak perintah bos kecil sepertinya?" jawab Mark santai.

"Dan karena kau membawanya ke sini untuk membuatku lebih sakit kepala? Astaga, Mark!" Trian mengeluh dan tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap saat keponakannya yang super pintar itu berada di hadapannya.

Tapi si kecil bersama Sunny itu seperti tidak peduli dan malah terlihat sedang menelisik Cheery yang berdiri dengan tatapan bingung melihat interaksi mereka.

"Bukankah kau seorang wanita, Bibi? Kenapa kau berpakaian seperti pria?" tanya si kecil Sunny dengan tatapan mata tajam saat bertanya pada Cheery.

Cheery terkesiap saat menerima pertanyaan dari seorang anak kecil yang bahkan tidak tersenyum sedikitpun. Belum lagi Cheery menjawab, Sunny sudah kembali bertanya.

"Apa kau takut pada pamanku yang mengerikan itu, hmm?" lanjutnya bertanya, "Tapi aku rasa kau cukup pintar dan keputusanmu tepat, Bibi! Berada di samping pamanku yang tampan itu akan menyusahkan dirimu sendiri kalau kau terlihat cantik. Bibi Mona pasti mengejarmu karena dianggap menggoda tunangannya!" lanjut Sunny.

'Apa-apaan ini? Seorang anak kecil berusia setara Keanu sedang mengajari orang dewasa seperti kami? Haishh, kenapa anak zaman sekarang terlalu cepat dewasa, Tuhan? Anak pintar seperti ini membuatku sakit kepala saja!' gumam Cheery dalam hatinya.

"Aku sarankan padamu untuk menjaga jarak dari pamanku yang tampan itu, Bibi! Dia berbahaya," Sunny dengan senyum mengejek pamannya sendiri begitu santai bahkan tidak merasa aneh untuk bicara seperti itu pada Cheery di depan pamannya sendiri.

avataravatar
Next chapter