1 Prolog

"Apa? 10 ribu dollar hanya untuk satu centi goresan." Dan wajah Daniel berubah ketakutan mengingat betapa panjang goresan yang di sebabkan motornya.

"Ya, aku juga sudah menanyakannya biayanya. Kau harus ganti rugi sebesar 80 ribu dollar." Kalimat Bianca terdengar begitu dramatis di telinga Daniel.

"Apa?" ucap Daniel dengan mata yang membesar mendengar nominal angka yang harus dia bayar untuk mengganti rugi.

"80 ribu dollar? Aku tak memiliki uang sebanyak itu. Jangankan uang sebanyak itu, saat ini saja aku belum bisa membayar uang pinjaman biaya kuliah di bank," ucap Daniel meminta keringanan untuknya.

"Aku sama sekali tak berminat mendengarkan cerita kehidupanmu yang memillukan. Sudah aku katakan yang aku perdulikan saat ini adalah uang ganti rugi untuk mobilku. Kapan kau akan membayar 80 ribu dollar itu kepadaku?"

"Aku tak mungkin bisa membayarnya nona, bahkan jika aku bekerja 5 tahun lamanya , tetap saja aku tak bisa membayarnya."

"Jadi kau tidak mau bertanggung jawab?"

"Bukan, aku akan bertanggung jawab. Tapi aku tak bisa membayar ganti rugi sebesar itu. Tidak bisakah kau memberikan keringanan. Ah tidak, walau kau memberikan keringanan aku juga tetap tak yakin bisa membayarnya. Bisakah kau memberikanku pilihan yang lain?" Daniel bingung harus bagaimana, dia tak yakin bisa membayar ganti rugi sebesar itu. Dia hanya lah seorang mahasiswa miskin. jangankan 80 ribu dollar , seribu dollar saja Daniel tak punya.

"Mengingat kau adalah mahasiswa , tentu saja kau tak akan sanggup mengganti rugi sebesar itu," ucap Bianca meremehkan memperjelas keadaan Daniel. Dia sangat berharap memiliki pilihan lain selain mengganti rugi sebesar 80 ribu dollar.

"Kau memiliki pilihan kedua. Yaitu bekerja untukku. Jika kau bersedia bekerja untukku, aku akan mengangap kau sudah membayar ganti rugi itu. Dan jika kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu, aku akan memberikanmu 10 ribu dollar," ucap Bianca santai.

"Ya? Kau akan menganggap aku sudah membayar uang ganti rugi dan kau bahkan memberikanku 10 ribu dollar. Pekerjaan apa yang sedang kau tawarkan kepadaku?" ucap Daniel bingung dengan penawaran lain yang di berikan Bianca. Bianca terdiam membuat Daniel berpikir.

"Pekerjaan apa yang membuatmu membayarku begitu mahal. Apa kau ingin aku menculik seseorang?" Tebak Daniel setelah memikirkan pekerjaan yang akan di tawarkan Bianca.

"Tidak," jawab Bianca cepat.

"Atau kau ingin aku mencuri dokumen rahasia sebuah perusahaan besar?" Daniel menebak kembali pekerjaan itu.

"Tidak," ucap Bianca dingin. Daniel kembali berpikir keras mengenai pekerjaan itu. Tiba-tiba matanya melebar sempurna, melotot tak percaya.

"Ya tuhan , jangan katakan kepadaku bahwa kau ingin aku membunuh seseorang. Nona , aku tak sanggup untuk melakukan itu. Aku sama sekali tak memiliki keahlian atau pun melakukan tindakan kriminal seperti itu."

"Tidak, Daniel. Pekerjaan yang aku tawarkan kepadamu sama sekali tidak ada hubungannya dengan tindakan kriminal. Kau juga tidak membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan pekerjaan ini. Karena aku yakin semua pria normal di dunia ini bisa melakukan pekerjaan ini." Kata-kata Bianca membuat Daniel semakin bingung dan penasaran tentang pekerjaan yang membuat Bianca sanggup membayar Daniel ribuan dollar.

"Lalu pekerjaan mudah apa yang membuatmu sanggup membayarku ribuan dollar?" tanya Daniel penasaran.

"Pekerjaan yang aku tawarkan kepadamu adalah ...," ucapan Bianca terhenti , tubuhnya ia condongkan ke depan agar lebih dekat dengan Daniel.

"Meng—hamili—ku.." Kalimat Bianca seperti aura dingin dari kutub selatan yang membekukan tubuh Daniel. Daniel membeku membisu di tempatnya.tempatnya.

"Daniel kau mendengarku?" ucap Bianca melihat tak ada respon apapun dari Daniel.

"Ya, tadi kau bilang apa? Telinga kiriku sedikit bermasalah, sepertinya aku salah mendengar." Daniel memegang telinga kirinya , merasa ada yang tak beres dengan pendengarannya.

"Walau telinga kirimu terinfeksi. Aku yakin kau masih bisa mendengarnya dengan jelas. Aku menawarkanmu pekerjaan menghamiliku." Bianca mengatakannya dengan sangat jelas membuat Daniel mencernanya dengan baik.

"Apa?" ucap Daniel dengan mata melotot tak percaya.

"Menghamilimu?" Suara Daniel terdengar tercengang dengan nada yang begitu berat untuk ia keluarkan.

"Ya, menanamkan benihmu ke dalam rahimku. Dan jika kau berhasil membuatku hamil, aku akan membayarmu," jawab Bianca santai. Gadis itu membahas hal yang begitu mengejutkan dan ekstrim di telinga Daniel dengan begitu santainya. Seakan Gadis itu baru saja menawarkan sebuah pekerjaan ringan.

"Ka..kau sungguh ingin aku bekerja untuk menghamilimu?" Daniel ingin memastikannya sekali lagi. Berharap jika pendengarannya memang sedang bermasalah. Dan Daniel berharap Gadis yang ada di hadapannya tengah bercanda. Sedang melakukan sebuah lelucon garing di bulan juli.

"Ya," jawab Bianca dengan raut wajah serius. Melihat wajah Bianca, Daniel sadar jika Gadis yang ada di hadapannya ini tak suka bercanda.

"Kenapa?" Betapa penasarannya pikiran Daniel saat ini. Begitu banyak pertanyaan yang terlintas di dalam otaknya. Namun hanya satu kata itu saja yang keluar dari bibir sexynya.

"Bukankah kau sendiri yang menanyakan pilihan lain karena kau tak sanggup membayar ganti rugi. Dan aku hanya menawarkanmu pekerjaan ini," ucap Bianca datar.

"Ta..tapi pekerjaan yang kau tawarkan adalah pekerjaan tergila dan teraneh yang pernah ditawarkan kepadaku. Menghamili?" ucap Daniel frustasi menjambak beberapa helai rambut coklatnya. Kata menghamili begitu menakutkan di telinganya.

"Astaga, itu berarti aku dan...ka—kau..!" teriak Daniel frustasi dan menatap Bianca tak percaya dengan kalimatnya sendiri. Bahkan Daniel tak sanggup untuk melanjutkan kalimatnya.

"Ya, kita tidur bersama. Kita melakukan seks," jawab Bianca frontal tanpa hambatan sama sekali.

avataravatar
Next chapter