webnovel

Brothers of destruction

Martial Arts
Ongoing · 495 Views
  • 2 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is Brothers of destruction

Read Brothers of destruction novel written by the author Victor_Gabriel_6655 on WebNovel, This serial novel genre is Martial Arts stories, ✓ Newest updated ✓ All rights reserved

Synopsis

You May Also Like

SEKALA SENJA

Jika hidup dapat memilih mungkin Jennie tidak akan membiarkan takdir buruk ini bermain dengan hidupnya, entahlah bagaimana rencana tuhan yang luar biasa gila ini memporak-porandakan semuanya, bahkan dengan harga dirinya sekalipun semuanya hancur, bahkan keluarga yang dia idam-idamkan selama ini tidak lagi utuh. Hamil diluar nikah, adalah aib terbesar yang pernah dia nikmati selama ini, hanya saja dia masih beruntung dia masih dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya. Namun bukan itu masalahnya, semuanya berawal dari ketidak sengajaan Jennie menyuruh Albani mengelola salah satu perusahaan yang baru dia dirikan di kota Surabaya, itu ketika pernikahannya menginjak usia 11 tahun, dan anak mereka bahkan masih kelas 4 SD waktu itu, rejeki yang tuhan berikan tidak pernah terputus, itu dia memang harus bersyukur, tapi tidak dengan perselingkuhan yang bahkan selalu Albani lakukan dengan sekretaris yang Jennie tunjuk sendiri. Salah satu kariawan yang dia percaya ternyata sudah menjalin kasih dengan lelakinya sejak awal dia bekerja di perusahaan Jennie yang ada di Jakarta, Albani memang selama ini selalu bermain api dengan siapapun, karena memang sifat dirinya dari dulu yang tidak puas dengan satu wanita. Lelaki itu bahkan mencumbui wanita itu setiap harinya, berbagai email masuk ke dalam gawainya setiap hari, karena kartu kredit yang dia berikan kepada Albani atas namanya. Jennie menutup mata akan semua itu, dia bahkan tau hotel mana saja yang sudah Albani tiduri dengan wanita simpanannya, tapi Jennie selalu maafkan. Puncaknya sang Ayah mengusirnya karena Jennie mempertahankan rumah tangganya dengan Albani, tapi sial untuknya, setelah permintaan maaf lelaki itu dia kabulkan, Jennie harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri Albani mencumbui wanita itu di rumah yang Jennie belikan untuk Albani tinggali di kota Surabaya. Hatinya hancur, iya jelas hancur, mereka bertengkar hebat kala lelaki itu juga ikut pulang ke jakarta menemuinya kembali setelah semua fasilitas untuk lelaki itu Jennie hanguskan, Albani tidak terima karena menurutnya dia juga punya hak untuk semua itu. Siang itu, Albani mengeluarkan semua isi hatinya, dari dia menyesal menikahi Jennie, menyesal bertanggung jawab akan anak yang waktu itu hadir begitu saja di rahim Jennie kala mereka bahkan masih kelas 2 SMA, tentang kekesalannya karena mimpinya menjadi pesenam hancur begitu saja. Dan Senja, iya anak wanitanya melihat itu semua, entahlah mulai dari hari itu semuanya berubah, gadis kecil itu menjadi dingin dan tak tersentuh, belum lagi sifatnya berubah menjadi tidak terkendali, brutal dan tak mau mendengarkan siapa saja, terkhusus Jennie. Dia marah, dia benci keadaan ini, anaknya berubah, dia juga kehilangan suaminya, kehilangan kepercayaannya, dan benar adanya harta tidak pernah bisa membeli kebahagiaan. Dan yang dia sesali adalah, dia bahkan melewatkan pertumbuhan sang buah hati, Senja bahkan tumbuh dengan sendirinya tanpa kasih sayang yang lengkap darinya ataupun lelaki biadab itu, dan yang lebih parahnya Senja membenci dirinya. beranjak remaja, Senja menjadi liar untuk mereka, setiap hari menghabiskan hal sesuai dengan yang dirinya mau saja, tanpa harus repot memikirkan orang lain akan terluka atau tidak. Jennie tau bagaimanapun ini adalah bentuk kekecewaan Senja terhadap dunia, atau mungkin terhadap dirinya juga. bukan hanya Senja yang terluka, bahkan Jennie juga sakit luar biasa, tapi siapa yang peduli? bahkan tempatnya berceritapun tak lagi mampu memperbaiki keadaan yang sudah terlanjur hancur ini, dia sadar betul semuanya tidak lagi sama, namun dia juga butuh didengar, butuh untuk ditenangkan, butuh untuk dirangkul, dia lelah jika menyimpan ini sendirian, tapi seakan menutup mata Senja tidak mempedulikan itu semua. jennie mungkin tidak sepenuhnya kehilangan keluarga, masih ada Salsa sang Kakak yang masih senantiasa menanyai kabarnya, namun rasanya malu jika harus kembali setelah keputusan bodoh yang dia pilih 10 tahun yang lalu.

enda_your_bae · Teen
Not enough ratings
394 Chs

Shadows of the Forgotten Realm

In the shadowed heart of an ancient world, where the whisper of betrayal blends with the clink of steel, lies the Forgotten Realm—a land where alliances are as shifting as shadows and trust is a luxury few can afford. "Shadows of the Forgotten Realm" plunges readers into a rich tapestry of action, adventure, and palpable tension, where every corner of the kingdom pulses with life and the threat of death. At the core of this sprawling saga is Elric, a seasoned mercenary with a murky past, whose quest for redemption will lead him to uncover secrets that could topple kingdoms. Bound by a solemn oath to protect a mysterious artifact, Elric’s path crosses with Aeliana, a warrior princess fighting to reclaim her throne from usurpers who have sown discord within her kingdom. Together, they navigate a realm rife with bandits and conquerors, where every friendship is tested and every enemy may once have been a friend. As Elric and Aeliana muster a ragtag band of allies—from stoic knights to cunning rogues—they confront not only external threats but internal demons, exploring themes of loneliness, survival, and the agonizing price of power. With every skirmish and whispered conspiracy, they learn that in the Forgotten Realm, the greatest battles are often fought within the soul. "Shadows of the Forgotten Realm" is a story for those who relish deep, character-driven narratives set against a backdrop of vivid, historical realism. Readers will find themselves lost in epic battles, intricate politics, and heartfelt moments of camaraderie, all woven together by the unyielding threads of fate and ambition. Here, every decision has weight, and every shadow holds a story. Are you ready to step into the realm?

TheLawEnforcer · Realistic
Not enough ratings
35 Chs

The Raging Storm

Boom! The sky was black and thunder stuck the earth. Castle walls rattled with each strike as the King solemnly sat down on his throne. "May he who has a solution, speak freely." he said. Yet all his advisers and wise council members shook their heads in dismay. Desperation took hold of the King. "Surely there must be an answer, a hope to cling to." Yet he heard nothing and saw only dour faces and broken spirits. Depression threatened to take over upon seeing the reactions of his officials. News of the war front in the east had come, by way of messenger, only days before. His army was routed, his towns captured, his enemies advancing onward. Soon they would be upon him. Such news was a huge blow to the King and his citizens. Many fled and many more panicked in the streets. Ka-Boom! The shaking of the stone walls in the throne room mirrored the trembling of the King's own heart. Would he die this day? Would his family be captured and his kingdom conquered? He shivered at the thought. The champion was the one leading his enemy's army. This Champion was a truly fearsome man. Tales of his accomplishments ran like wildfire even unto here, many hundreds of miles away. He render much glory and fame for his country. His was a frightening tale. Of pain and revenge, of suppression and triumph, of blood and slaughter! The King stood, for he could no longer sit idly. He paced back and forth before the council with a frown resting heavily upon his brow. So anxious he was to find a way out, a path to safety. All plan and ploy had been exhausted, every idea considered. But all were found either impractical or insufficient. Time itself seemed to be against them. Light flashed through the windows and sure enough, only moments later- Da-Da-Doom! Suddenly, the doors of the throne room were thrown wide. Many were shocked by the commotion, yet other did not hear because of the roaring thunder and screaming gales. But the King saw what was before them. There, in the doorway, stood a man carrying a sword. Lightning leapt from the blade and the very air twisted around it. The sight of it left cold sweat on the King's back. Yet, it was only until he looked up at the one wielding it that his knees buckled from under him. For what the King saw in the champion's eyes sapped away all his strength. It was there, collapsed upon the stone floor, that the King finally knew of his fate. A raging storm had broken the dam that was his kingdom's walls and none would survive.

Mr_Logical · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

empty img

coming soon

More about this book

Report