webnovel

8.Stay Here Please

"Rafiz.... "Geram cherrly

Cherlly terpaksa mencari pakaian ganti , bajunya penuh muntahan Rafiz.Saat mencari pakaian ganti di kamar Rafiz dia menemukan jaket pink bergambar bunny di lemari Rafiz.

Jaket yang. lucu,ternyata Rafiz comel juga pikirnya.

Tiba-tiba hp Cherlly berdering.

"Iya Ma..... Cherlly di tumah temen, tadi habis meeting langsng ke rumah temen. Cherlly minta maaf gak ngabarin Mama" bohongnya

"Kamu jangan bikin Mama khawatir gini dong che, mama gak suka. Kamu di jemput Bayu ya? Mama telponin dia sekarang? "

"Bentar lagi Cherlly pulang, gak usah dijemput Mas Bayu. Cherlly bisa pulang sendiri"

"Kamu yakin? "

"It's ok Ma, Cherlly bisa jaga diri"

Begitu Cherlly menutup telponnya, Rafiz memeluknya dari belakang.

"Jangan pulang"

"Eh, udah bangun, masih pusing kepalanya? "

Rafiz hanya menggeleng

"Aku buatin teh ya? "

Rafiz hanya menggeleng

"Trus...? "

"Aku mau kamu disini. Jangan Pulang" Pintanya

"Konyol, Kamu udah bikin aku gak pulang kemaren, masak iya aku gak pulang lagi?"

Tolak Cherlly.

"Stay here,,, please"

Cherlly menatap Rafiz lama,

Si Brondong manisnya, mulai gelisah. Seakan dia tak akan kembali..

"Ok. Tapi besok aku pulang. Karena aku shift pagi. Kamu gak usah nganter aku kerja, aku dijemput Mas Bayu besok pagi"

"Siapa Bayu? "

"Tetangga yang aku anggap sepertu kakakku dan..... Mantanku,dia orang kepercayaan Mama. Kalo mau aku nginep, ya itu syaratnya, gimana?"

Rafiz menyerngitkan dahinya, dia bingung.

"Why? Ama gue aja besok ke toko"

"Fiz, aku gak mau Mama curiga. Anaknya kumpul kebo ama cowok nya"

"Tapi gue gak ngapa-ngapain elo. Emang Mama gak tau elo udah punya gue".

"Ni kan.. Sensi lagi si brondong, males banget"

Rafiz menghela nafas kasar,

"Kita makan aja yuk, Bik Sum udah masak" Cherlly mencoba  mengalihkan pembicaaran.

Rafiz tetap terdiam,

"Kamu marah? Aku pasti ngenalin kamu ke mama secara official. Tapi gak sekarang..., Aku sama Mas Bayu hanya berteman. Kamu percaya sama aku?"

"Nggak"

"..."

Mereka pun makan dalam diam.

Ntah apa yang dipikirkan dua sejoli itu, Rasa lelah menggelayuti Cherlly. Dia belum istirahat seharian ini, belum lagi Rafiz mulai merajuk setelah sadar dari pengaruh minuman itu.

Tiba-tiba Rafiz mencondongkan badannya kedepan dan

Chups.....

Dengan sukses bibirnya menempel di bibir pink Cherlly.

"Aku sayang sama kamu" Ucap Rafiz.

Cherlly cengo, dia tidak sadar dengan ekspresi nya saat ini seperti bunny yang ada di jaketnya. Sangat menggemaskan.

"Well, cuma aku yang boleh liat ekspresi ini" Lanjutnya.

"..."

Lagi-lagi Cherlly terdiam,

"Kamu marah? " tanya Rafiz.

Cherlly hanya menggelengkan kepalanya,

"Kamu tau kan kenapa aku marah? Aku gak mau kamu sama cowok lain. Aku cemburu"

"Tapi kan, kamu tau kalo aku selalu dikelilingi cowok di dunia kerja aku"

"Ya, dan sekarang ada salah satu mantan kamu yang jadi orang kepercayaan Mama kamu."

"Bukan gitu. Hubungan aku sama Mas Bayu itu baik karna semua demi Mama. Aku pasti cerita sama kamu, tapi gak sekarang"

"Iya, aku tau.. Setelah ini kita istirahat, besok aku harus kerja pagi"

Cherlly mengangguk dan menyelesaikan makannya. Setelah itu membersihkan meja makan, sedikit membantu pekerjaan Bik Sumi juga gak masalah kan. Setidaknya menambah pahala. Setelah semua pekerjaan dapur selesai, Rafiz menggandeng tangan Cherlly dan membawanya tidur disisinya.

Malam pun semakin larut, dan mereka pun tertidur dalam lelap.

Tepat jam 06.00 pagi Bayu menjemput Cherlly di tempat mereka janjian.

Dengan segala drama yang Rafiz buat, dia harus menelan pil kekecewaan karena Cherlly tetap memilih berangkat kerja dengan Bayu.

jangan ditanya bagaimana Rafiz hari ini, hatinya sangat DONGKOL. Berbeda dengan Cherlly,hari ini Cherlly memulai aktivitas nya dengan senyuman..

Tersenyum tulus pada customernya, menawarkan item fokus nya dan melakukan pelayanan maksimal..

"Happy banget Lo?" Tanya Azizah.

Cherlly hanya mencibir," Sewot amat Neng"

"Enak bgt hidup lo,pacar brondong....Gebetan SPV"

"Ngawur ! Situ mulut gosipnya sadis amat. Pacar gue mang brondong, tapi dia kerja. Gak nebeng hidup ke gue. Lagian mas Bayu itu sahabat gue dari orok. Jadi gak usah mikir aneh aneh. Kalo lo sirik bilang boz!"

"Gak deh ,makasih.. takut gak kuat gue" Celetuk Azizah si kasir kepo

"Takut gak kuat ama Brondong manis gue?"

Nyinyir Cherlly. Kedekatan Cherry dan Bayu memang santer terdengar, tetapi tak satu dari mereka yg ingin mengklarifikasi hal itu,karna memang Cherlly dan Bayu tidak memiliki hubungan khusus. Ya itu bagi Cherlly tapi tak lain halnya dengan Bayu..

Rafiz calling...

"Sayang ,udah pulang? Aku jemput ya?''

"Masih jam 3,baku belum clerek kasir. Habis ini bersihin gudang trus baru balik"

"Pulangnya sama aku, jangan ama mantan!"

"Mantan aku lagi di DC Sayang, meeting mingguan. Tapi gak lama, soalnya gak kuat jauh dari aku".

"Cherlly !!!..it's not funny!"

"Funny lagi bobok!"

"Udah deh fiz, Jangan mikir aneh-aneh. Ntar jam 4 sore kamu jemput aku. Aku kerja dulu. Bye"

Cherlly menutup telponnya sepihak. Ntah mengapa akhir-akhir ini Rafiz lebih posesif kepadanya. Apa efek datang bulan ya...??

Eits...Rafiz kan cowok pemirsa...

Kenapa dia jadi sewoten ya....

Setelah jam 4 Rafiz menjemput Cherlly, wajahnya masam.

Rafiz mendiamkan Cherlly sepanjang perjalanan pulang. Cherlly sendiri sibuk dengan hp nya. membuka notif notif pesan di grup dari atasannya.

"Kamu masih sibuk? Belom kelar kerjanya?"

"Belom. Kalau kamu gak suka sama pekerjaan aku. Kita bisa udahan sampek sini aja!"

"Kamu gampang banget ngomong seperti itu?" Bentak Rafiz.

Cherlly mulai darting,

Dia menoleh ke arah Rafiz dan membanting hp nya,

"Kamu yang mulai duluan, aku kan udah bilang. Aku gak suka kamu posesif sama aku. Aku kerja rafiz, bukan mainan bekel"

"Tapi kamu kerja ama mantan!"

"Ya ampun... Kamu marah masalah Mas Bayu?"

Fixed, ini memang salah Cherlly, dia keterlaluan.

"Hehe.... Kirain marah masalah kerjaan aku. Sumpah aku gak ada hubungan apaA

-apa sama Mas Bayu kita sudah sahabatan dari bayi makanya meskipun dia mantan aku, kita tetap jaga tali silaturahmi" Jelas Cherrly.

"Tapi aku gak suka"

Dan...

Kling....

Zevanya

"Apa kabar sayang?" Sebuah sapaan bak petir di siang bolong,

Gleks..

Rafiz menelan ludah, keadaan berbalik dan dia menjadi terdakwa.

"Sebaiknya lo ngaca! Lo atau gue yang main main!,Tadi seenak jidat lo, lo ngehakimin gue sama Mas Bayu. Sekarang lo sendiri main api dibelakang gue?"

"Cher,aku kan dah jelasin gimana aku dulu,dia cuma masa lalu aku. Kamu salah paham"

"Loe turunin gue di depan aja. Gue bisa pulang naik angkot!"

"Cher, semua gak seperti yang kamu pikirin. Dia hanya masa lalu aku, kenapa gak percaya sama aku?"

"Karna lo juga seperti itu ke gue!"

"Cher,,,aku minta maaf" Pinta Rafiz sambil menggenggam tangan Cherlly.

Zevanya calling...

"Selesai ini dulu masalah lo, baru lo hubungi gue"

Cherlly pun meninggalkan Rafiz di mobilnya dan segera berlari kearah angkutan umum.

Setelah kepergian Cherlly, Rafiz memukul stir mobilnya. Melampiaskan kekesalannya, seandainya dia menghapus nomer Zevanya mungkin dia gak akan menghadapi masalah seperti ini.

Dia mendial sebuah nama,

"Kalian dimana? gue butuh temen curhat! " Ucap Rafiz

Next chapter