seratus tiga puluh lima
Sekali lagi aku minta maaf untuk chapter yang kedobel2 karena membuat kalian harus buang-buang koin. Nggak buang2 juga karena bakal aku benerin chapternya kok:) Cuman saran, mending nggak usah dibaca dulu sampai aku selesai benerin chapter yang kedobel2. Ada alasan kenapa bisa kedobel2, tapi takut kepanjangan kalau aku jelasin di sini:( Di kolom komentar aja kali ya:)
~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~ s ~
"Kenapa baru pulang?"
Daneil yang baru saja memasuki ruang tengah terperanjak mendengar suara dari ayahnya. Lelaki itu terlihat duduk di sofa dengan pandangan tak teralihkan dari layar yang menyala di depannya. Daneil tadinya berpikir jika saat ini yang menunggunya di ruang tengah adalah Amara--istrinya yang mungkin saja ketiduran. Tapi, ternyata ayahnya lah. Tak tahu bagaimana bisa lelaki paruh itu ada di rumahnya.
"Dad," gumam Daneil tak percaya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com