47 Papan Catur

Ada puluhan kerajaan di Benua Meropis yang memiliki hubungan diplomatis masing-masing. Ada yang akur, ada yang netral, ada pula yang saling bermusuhan. Segala pergerakan geopolitik³ itu selalu dijaga naik turunnya oleh New Age Order untuk mempersiapkan skema baru yang lebih besar. Kedepannya, organisasi itu berencana membangun dua poros berbeda dan mengadu domba mereka.

150 lalu New Age Order berhasil menghancurkan Kekaisaran Curidios melalui skema perang suci. Setelah kekaisaran itu hancur, negeri-negeri pecahan pun tunduk di bawah organisasi itu melalui pengaruh Celestesphaira termasuk Kerajaan Arcadia. Negeri-negeri bawahan itulah yang New Age Order masukan sebagai poros pertama.

Namun, tidak semua negeri di Benua Meropis ada di bawah cengkeraman mereka. Masih ada beberapa kerajaan di mana Celestesphaira tidak memiliki banyak pengaruh. Kerajaan-kerajaan itu melindungi kedaulatannya dari Celestesphaira karena tahu apa jadinya jika sebuah negara dikuasai agama. Kerajaan Atlantia dan Kerajaan Ysdeville adalah dua contoh negeri yang bebas dari pengaruh itu. New Age Order memasukan negeri-negeri liar itu sebagai poros kedua di perang besar yang akan mereka kobarkan.

Poros kedua itulah yang selama ini Grall dekati bersama Kota Maylon.

Kerajaan Atlantia adalah negeri protektorat internasional. Dalam artian, negeri itu di bawah perlindungan Kerajaan-kerajaan di seluruh Benua Meropis. Tidak ada yang berani menyentuhnya karena sama saja mencari gara-gara dengan seluruh benua.

Namun, itu hanya tertulis di atas kertas. Faktanya, urusan diplomasi selalu mengedepankan untung dan rugi.

Apa yang terjadi jika Kerajaan Atlantia diserang oleh negeri dari benua lain?

Perang besar tidak akan langsung berkobar. Semua kerajaan tidak akan langsung menindak pelakunya karena tidak ada untungnya juga membela Atlantia. Hal pertama yang mereka lakukan justru sikap saling menyalahkan. Mereka akan saling menuduh bahwa negeri lain tidak becus. Hubungan diplomatis seluruh benua pun akan memanas. Para penguasa akan melakukan propaganda untuk saling membenci negeri tetangga mereka.

Suasana itulah yang akan New Age Order ciptakan untuk memicu peperangan di Benua Meropis sendiri. Dan karena itu pula Kota Maylon mencegah serangan Jabulqa tanpa menyisakan bukti sedikitpun. Tidak ada satupun yang boleh mendengar bahwa Kerajaan nenek moyang itu telah diserang.

Bagaimana dengan Ysdeville? Apa kaitannya dengan rencana New Age Order?

Ysdeville memang bukan kerajaan protektorat internasional seperti Atlantia. Tapi kerajaan itu menarik simpati banyak kerajaan karena penindasan yang Saguene lakukan. Andaikata Ysdeville hancur, maka mahkamah internasional akan diliputi perdebatan panjang dan saling menuding. Celakanya, yang pasti akan membela Ysdeville adalah kerajaan poros kedua. Setelah kondisi memanas karena Atlantia, tragedi Ysdeville akan semakin menambah gesekan antara dua poros.

Cukup satu tiupan saja perang besar pasti berkobar. Poros pertama dipastikan menang dan mencaplok negeri-negeri poros kedua yang menentang. Lengkap sudah kekuasan Celestesphaira di seluruh Benua Meropis, andai kata perang itu benar-benar terjadi.

Sayangnya, Maylon berhasil mencegahnya. New Age Order pasti geram dan ingin segera melakukan pembalasan. Organisasi itu pasti mengincar Grall del Stauven karena marquis itulah biang keroknya.

Apa peran Grall di perlawanan itu?

Dia lah otak yang memprediksi semua langkah New Age Order. Dia lah yang memetakan berbagai kemungkinan geopolitik sehingga Kota Maylon tinggal mengamati saja gerak gerik organisasi itu. Grall juga memiliki kharisma di mata para penguasa seluruh benua dan menghubungkan Kota Maylon dengan mereka.

Dan saat ini, Grall menghubungkan Maylon dengan Ysdeville.

—————

27 September 1274 AG - 03:00 Pm

Kota Tigris - Mansion Grall del Stauven

—————

Berita jatuhnya Benteng Courbe de Taille sampai di telinga Grall beberapa menit setelah kejadian. Dia mendengarnya dari radio yang tersambung langsung ke markas militer Maylon.

'Tidak sampai sehari benteng sekuat itu mereka taklukan ... entah dengan cara apa mereka melakukannya.'

"~Brrtzztt... kamu masih di sana, Grall?"

Grall terhenyak. Dia buang rasa herannya untuk kembali fokus ke pembicaraan.

"Oh, maaf, bagaimana respon Ysdeville?"

"~Mereka sudah menanda-tangani kontrak sesuai arahanmu. Setelah ini giliran Barlux ... brrttzz ... aku akan menyambungkanmu dengan Walikota Maylon. Jangan kemana-mana ... brrrrzzzzzttttttt ... piiippp."

Radio itu dimatikan oleh seseorang di ujung sana.

Grall meletakkan radio itu tanpa mematikannya. Lamunan menghampirinya di kala dia sandarkan badan sembari memandang chandelier. Dia bayangkan tahap keempat dari semua rencana matang yang telah dia kerjakan. Sekali lagi Maylon membuktikan kata-kata mereka. Sekalipun sulit dipercaya, Grall tidak ragu lagi dengan kekuatan yang Maylon miliki. New Age Order pasti tidak menyangka bahwa saat ini kota kecil itu terang-terangan menantang mereka.

Kota Maylon tidak setengah-setengah. Begitupun Grall sebagai aktor utama perlawanan itu.

"Piiippp ..." Radio berbunyi lagi. Grall segera memencet tombolnya dan menyapa, "Selamat siang, Tuan Phaulius."

"~Selamat siang, Tuan Grall. Anda sudah menghubungi Tuan Barlux? Bagaimana keputusannya?" Sosok orang itu bertanya pada intinya.

Grall agak ragu menjawabnya. Dia berkata, "Barlux belum bisa. Tapi dia menawarkan pilihan lain untuk anda."

Apa yang sedang mereka bicarakan?

Kenapa di pembicaraan itu tersebut Barlux?

Apa hubungan adik Grall itu dengan Kerajaan Ysdeville?

Semua orang tidak akan menyangka bahwa Barlux adalah …

avataravatar
Next chapter