79 Omegra

02 Oktober 1274 AG - 03:50 Pm

Southforest Dungeon - Stage 1

—————

"Kiiiikkkkkk!!!!!"

Omegra terakhir itu berteriak saat ayunan pedang Simian membelah badannya.

"Ahhh ... rasanya seperti menepuk nyamuk. Aku bahkan tidak perlu memusingkan titik lemah mereka."

Simian dengan santainya menggunakan bulu bangkai tikus raksasa itu untuk membersihkan pedangnya yang bersimbah darah hitam. Sesekali dia menguap, sesekali pula memasukan jari ke lubang hidungnya sendiri. Seakan omegra itu hanya mainan, dia bahkan tidak mengeluarkan skill untuk melawannya.

"Membosankaaaan!"

"Cih, belagu." Mascara mengumpat pelan.

Dia memandang Simian yang bertingkah menyebalkan mentang-mentang tikus-tikus itu bukan lawan sepadan. Walaupun pria itu paling banyak membunuh omegra, sikap meremehkannya tetap saja mengundang wajah kesal Mascara.

"Ngapain lihat-lihat, Cantik? Mau jadi anggota harem?"

"Najis."

Mascara memungut anak panah yang menancap di badan omegra spesies Apodesylvax di sepanjang lorong lurus ke depan. Sudah lima perempatan dia lewati, masih ada saja puluhan apodesylvax yang menyerang dari depan, kiri dan kanan. Terkadang, ada juga yang menyerang dari belakang.

"Setidaknya bangkai-bangkai omegra ini memperbaiki mood-ku yang rusak gara-gara kamu."

"Apa aku punya salah, Nona pemarah?"

"Kalau dosamu padaku jadi duit, kamu orang paling kaya se-Tigris."

"Dan paling tampaaan."

"Dih."

Mascara tidak mengacuhkannya. Dia sibuk menghitung bangkai-bangkai yang nantinya dia jual.

Omegra adalah mahluk yang berbahaya bagi manusia. Tapi bagi Mascara, mereka adalah gemerincing koin di kantung uangnya. Mahluk-mahluk itu adalah obyek buruan yang setiap bagian tubuhnya bisa dia jadikan uang.

Uang yang banyak!

Kulitnya bisa dijadikan baju, darahnya bisa jadi obat, begitupun tulang, kuku, dan giginya. Mereka juga punya kristal garam yang bisa dilelang dengan harga mahal. Jumlah bangkai yang menumpuk itu jelas mengukir senyum lebar Mascara di balik wajah dinginnya.

"Senyum kakumu itu menakutkan, Mascara. Kamu rentenir?"

"Terserah aku."

Omegra adalah mahluk yang lahir dari rahim induk hewan biasa. Tapi mereka memiliki fitur-fitur tambahan yang membedakannya dengan spesiel asal. Katakanlah omegra spesies Aprodesylvax yang terlahir dari induk tikus hutan. Omegra jenis pengerat itu menjadi lebih kuat, lebih cepat dan lebih besar. Tapi karena memiliki fitur-fitur berbeda, kelompok tikus hutan biasa akan mengusirnya karena dianggap cacat. Dan karena 'diusir' itu lah nama 'Omegra' berasal.

Orang bilang, satu dari tiga bayi binatang yang lahir, atau satu dari tiga telur yang menetas adalah omegra. Terdapat beragam spesies omegra di setiap daerah mengikuti habitat binatang asalnya. Meski waktu bayi mereka mirip hewan biasa, tapi ada perbedaan jelas ketika mereka sudah dewasa.

Ciri-cirinya?

Mereka selalu memiliki retina berwarna hitam serta bagian tubuh keperakan. Ukuran mereka pun berkali lipat lebih besar dari binatang biasa. Mereka juga memiliki fitur-fitur tambahan seperti pembuluh darah di kulit sekitar mata, penambahan proporsi ukuran tanduk, taring, cakar dan cangkang.

Tapi anehnya, perbedaan fitur itu tidak mempengaruhi naluri asli mereka mengikuti induknya. Omegra akan selalu merasa tidak punya perbedaan dari spesies asli mereka, juga akan selalu mengikuti hukum alam dan rantai makanan seperti layaknya hewan normal.

Unik bukan? Tapi tidak unik lagi jika mereka bertemu manusia.

Sebagian besar binatang biasa akan lari jika bertemu manusia. Tapi untuk omegra, mereka selalu ingin membunuh manusia dan memakannya. Tikus-tikus itu pun mendatangi party Mascara seakan sedang menghadiri pesta prasmanan.

"Tinggal satu perempatan lagi, Simian. Aku bisa mencium lumut terakhir."

"Omegra?"

"Masih Aprodesylvax, aku tidak mencium bau omegra lain. Tapi kali ini lebih banyak."

"Tipe pest lagi, labirin ini sama pelitnya sepertimu."

"Tikus-tikus jelek di dungeon ini rank-B hingga rank-A. Apa lagi yang kamu harapkan?"

"Beri aku omegra tipe lain, kek. Aprodesylvax itu poinnya kecil. Kasih tipe titan kek, setidaknya tipe predator lah."

"Duh, orang ini ..."

Omegra adalah lawan utama bagi para petualang. Untuk itulah mereka juga memiliki rank sesuai tingkat bahayanya. Contohlah Aprodesylvax. Ada rank-G yang rata-rata setinggi 30cm, hingga rank-A yang setinggi 90 cm. Bisa dibayangkan semengerikan apa tikus yang ukurannya hampir setinggi Conna, bukan?

Bukan hanya menurut rank saja mereka dikelompokkan. Mereka juga dikelompokkan menjadi empat tipe umum yang terdiri dari tipe pest, giant, titan dan predator. Sesuai jenisnya sebagai binatang pengganggu, Aprodesylvax juga dikategorikan sebagai tipe pest. Tipe itu juga berlaku bagi hama lain baik itu mamalia maupun serangga. Berhubung ukuran mereka yang tak pernah lebih besar dari manusia, tipe pest selalu bisa diatasi petualang rank rendahan.

Karena itulah Simian bosan.

Namun selain tipe pest, ada tipe lain yang tidak bisa dipandang remeh.

Ada tipe giant yang berasal dari binatang herbivora sedang seperti domba, babi, sapi ataupun kuda, ada pula tipe titan yang berasal dari herbivora lebih besar lagi seperti gajah, badak dan jerapah. Meski mereka herbivora, mereka sangat berbahaya karena ukurannya badannya, juga nalurinya untuk memangsa manusia. Berita baiknya, jenis itu jarang ada karena tingkat kelahirannya yang rendah. Manusia juga selalu memeriksa bayi binatang ternak yang lahir untuk jaga-jaga jika bayi itu ternyata omegra. Mereka bisa masuk penjara jika sampai membiarkan ternak berubah, seperti yang dilakukan para petani kemarin.

Sedangkan yang paling berbahaya adalah omegra dari binatang karnivora yang disebut tipe predator. Jika karnivora biasa seperti serigala saja bisa membuat petualang rank-C kencing di celana, apalagi Canix Luprax atau versi omegra dari serigala. Tidak heran jika Canix Luprax selalu menjadi lambang sial bagi para petualang rank-A dan rank di bawah mereka.

Tapi teror itu tidak berlaku bagi seorang rank-B istimewa seperti Simian.

"Baru bulan kemarin aku mengatasi dua Canis Luprax sendirian, sekarang aku cuma jadi tukang basmi tikus!"

"Berhenti mengeluh. Tugas kita bukan hanya membasmi omegra."

"Terserahlah! Kita gunakan formasi sebelumnya. Tuh, rombongannya sudah datang."

avataravatar
Next chapter