71 Arcadia Utara

Kerajaan Arcadia berbentuk semenanjung yang melengkung seperti pisang. Di sisi barat kerajaan itu adalah samudera lepas, di sisi selatan adalah Selat Nerodia, di sisi timur berbatasan dengan Kerajaan Atlantia, dan di sisi utara adalah mulut Teluk Parimea yang memisahkannya dengan Kerajaan Eldorad.

Ada 11 Propinsi di Kerajaan Arcadia yang dipisahkan oleh dua pembagian wilayah, di mana setiap bagian wilayah itu memiliki karakteristik berlawanan. Dua wilayah itu adalah Arcadia Utara yang liberal, dan Arcadia Selatan yang konservatif.

Arcadia Utara adalah wilayah ekonomi. Berbagai propinsi di wilayah itu adalah bagian dari jalur perdagangan Benua Meropis. Wilayah utara cenderung liberal dalam mengatur daerahnya, multikultural, dan memiliki kesejahteraan tinggi.

Propinsi Tigris adalah salah satu dari wilayah itu.

Sedangkan wilayah selatan bercorak sebaliknya. Propinsi-propinsi di wilayah itu berciri konservatif dan militeristik. Wilayah selatan tergolong kaku, sentralistik dan kesejahteraannya tertinggal dibanding wilayah utara. Corak itu bisa maklumi karena selain berbatasan dengan benua tetangga, sebagian wilayah itu juga berkontur padang pasir.³

Selalu ada gesekan³ dari jurang perbedaan. Dua wilayah itu seakan saling bermusuhan dan kerap bersaing di istana setiap kali ada perumusan kebijakan. Jurang perbedaan itu semakin terasa setelah adanya revolusi Tigris yang mengubah segalanya.

Sebelumnya lima propinsi di wilayah utara merasa kurang beruntung. Mereka merasa diperlakukan seperti sapi perah yang diperas habis susunya oleh kerajaan. Karena adanya sistem kemerataan, mereka seperti dipaksa untuk membiayai lima propinsi di wilayah selatan³.

Kenapa Kerajaan Arcadia selalu berpihak ke wilayah selatan?

Jawabannya sederhana.

Propinsi Jove, atau lebih tepatnya Kota Jove adalah Ibukota Kerajaan Arcadia yang juga sekaligus salah satu dari enam propinsi di wilayah selatan itu. Dari posisi itu, sudah kelihatan hasil akhirnya, bukan?

Pada akhirnya ... wilayah utara selalu bekerja keras demi menghidupi wilayah selatan yang malas-malasan.

Semua itu berbeda setelah Tigris menjadi propinsi kaya raya. Propinsi itu dengan ringannya menanggung 80% pajak kerajaan, dan hanya menyisakan 20% tanggungan untuk empat propinsi utara yang lain. Sedangkan wilayah selatan, mereka sama sekali tidak membayar pajak, melainkan mengemis pembagian pajak dari kerajaan. Dan ironisnya lagi, mereka pula lah yang justru lebih berisik perihal ketidak-adilan kerajaan.

Sudah numpang hidup, suka menuntut pula.

Sekalipun Tigris jauh lebih kaya dari kerajaannya sendiri, tapi keserakahan dan iri dengki tidak ada batasnya. Setiap tahun wilayah selatan selalu memaksa kerajaan untuk menarik upeti lebih banyak dari Propinsi Tigris. Semakin kaya propinsi itu, semakin tidak masuk akal permintaan mereka. Untuk itulah Grall memanggil lima duke wilayah utara untuk merundingkan sesuatu yang sangat penting.

Perundingan apakah?

—————

02 Oktober 1274 AG - 08:00 Am

Balai Kota Tigris

—————

Delapan kursi di ruang rapat itu disusun saling berhadapan. Empat kursi untuk para tamu, empat kursi lainnya untuk tuan rumah. Rapat itu sangat penting sehingga ruangannya dijaga ketat dan kedatangan para tamu pun dirahasiakan dari kerajaan.

Grall mempersilahkan Barlux untuk membuka diskusi dengan empat duke yang lain.

"Saya, Duke Barlux du Lumiere, mewakili Kota Tigris mengucapkan terima kasih kepada Duke Sororis de Uberta dari Kota Anteros, Duchess Gracia de Uberta dari Kota Jana, Duke Rizola del Gonzagi dari Kota Fortuna, dan Duke Alergati del Suorzini dari Kota Februus."

Keempat orang duke tamu itu serempak berdiri dan membungkukkan badan penuh hormat.

"Hari ini, saya akan menyampaikan kabar baik sekaligus kabar sebaliknya, Tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Saya yakin anda semua cukup paham kenapa pertemuan ini kita rahasiakan."

Semua duduk terdiam seakan menyadari apalagi yang akan Barlux ucapkan.

"Hari ini, sudah waktunya anda mengambil keputusan dari apa yang kita perdebatkan lima tahun silam. Kabar baiknya, tidak lama lagi anda akan lebih leluasa mengembangkan propinsi anda. Dan kabar buruknya ..." Barlux berdiri dan mempertegas kata-katanya. "Anda semua akan menjadi pengkhianat, Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya. Silahkan tanyakan apapun sebelum parchment itu anda stempel."

Wajah-wajah para pemimpin propinsi itu semakin tegang. Sebagian dari mereka membaca parchment itu berulang-ulang meski sudah tahu apa isinya. Grall paham betul alasannya karena hari ini adalah tonggak sejarah bagi masa depan Arcadia Utara.

Hari ini ... Grall menyeret mereka dalam pemberontakan.

Lima tahun lamanya rencana itu para duke terima. Perdebatan pun selalu ada karena banyak pertanyaan yang belum terjawab. Di masa lalu, Grall belum bisa memaksa mereka karena dia sendiri juga belum mampu memberi jawaban bulat untuk satu pertanyaan yang mudah ditebak. Namun sekarang semua berbeda karena dia sudah memiliki jawabannya.

avataravatar
Next chapter