1 I. MATA YANG INDAH

Waktu seakan terhenti, Jantung Mia berdebar lebih kencang

"Ya tuhan, lelaki itu sungguh tampan,"

Jerit Mia di dalam hati.

Pandangan Mia tertuju kepada seorang lelaki dengan rambut ikal sebatas bahu yang bergerak tertiup angin, ia memiliki

senyuman menawan yang memikat hati.

Lelaki itu tengah duduk di belakang seorang teman Mia. Mereka mengendarai motor.

Mia melambai kepada lelaki yang menaiki motor, berjalan mendekat ke arahnya.

Daniel menghentikan motornya di sisi jalan,dekat dengan tempat Mia yang berdiri menunggunya.

"Hai," sapa Daniel sambil tersenyum.

"Hai," Mia mengangguk pelan, senyuman manis terkembang di bibirnya.

Namun matanya tak dapat lepas dari teman Daniel yang duduk dibelakangnya

"Mia, perkenalkan ini teman ku" Daniel menunjuk kearah temannya

"Hai Mia, Aku Rayhan" Lelaki itu mengulurkan tangannya

Mia pun menjabat tangannya, Ia begitu terpana melihat wajah lelaki didepannya

Matanya yg sangat indah, Contur wajah yg tegas, di tambah lagi Ia memiliki senyuman yang menguncangkan dunia Mia

Tanpa Mia sadari

Ia menahan tangan Rayhan cukup lama, Hingga tarikan tangan Ryhan menyentakan kesadaran Mia, Pipi Mia merona merah, Ia tersenyum menyembunyikan rasa malu

" Bagai mana kalau kita pergi makan malam? Mia berujar seraya bergantian mengarahkan pandangan pada daniel dan Rayhan

Demi untuk menghilangkan suasana canggung,Mia berinisiatif mencairkan suasana

" Terimakasih, Tapi kami tadi sudah makan" Rayhan berkata sambil tersenyum.

Mia merasa seakan pedang telah ditusukan tepat di jantungnya. Tubuhnya terasa meleleh seumpama es krim di saat udara sedang panas

Astaga

dia begitu mempesona. Ia terus bergumam dalam hati tak dapat berhenti mengagumi Rayhan

" Baiklah Mia aku pulang dulu ya" Daniel menaiki sepeda motornya

" Lho sudah mau pulang? Baru saja kita bertemu"

"Aku kesini cuma mau memperkenalkan temanku saja"

Daniel bicara seraya melirik pada Rayhan

Rayhan pun hanya mampu tersenyum malu, becampur kesal. Ia merasa dihianati dan dipermalukan oleh temannya sendiri dihadapan seorang gadis

"Baiklah" Mia tersenyum dan mengangguk perlahan. Mia tak ingin menahan mereka. Dia pun merasa tak nyaman jika harus mengajak mereka berdua kerumahnya. Malam telah larut

Saat mereka mulai menjauh Mia melambaikan tangan pada mereka berdua

Mia melangkah dengan ringan dan riang pulang ke rumah

Rumah yang Ia sewa di kota ini. Kota Batu. Kembali terbayang wajah rayhan sekelebat di pelupuk mata

"Aaah" Mia mengeleng kuat menolak perasaan aneh yang tiba-tiba hadir dan melekat didalam dadanya

Sesampainya Ia di kamar yg hanya berukuran 3x3m, Mia baringkan tubuhnya diatas tempat tidurnya

Fikiran-nya melambung jauh

Dua tahun aku menjalani hidup seperti ini

Bekerja sebagai pemandu lagu di *THM.Jalan hidup yang sungguh bertentangan dengan hati. Mia bersedih akan hidupnya

Terkadang Ia memberikan hasil kerjanya pada orang tuanya, untuk membantu perekonomian keluarganya yang juga tergolong sulit

semoga tuhan akan berikan jalan yang lebih baik. Dia berdoa penuh harapan

Mia menghela nafas panjang, berusaha melepaskan beban yang menghimpit dada

*THM = Tempat hiburan malam

avataravatar
Next chapter