4 Sagara

Sesampainya di depan ruang rapat, Rose menarik bagian bawah kemejanya. Merapikan sedikit. Mengangguk ke arah Damar. Tak lama Damar membuka pintu besar di hadapan mereka.

*kriieeek..

Pintu terbuka

Di dalam ruang rapat, tampak belasan lelaki dan perempuan paruh baya. Usia mereka sudah banyak yang lebih dari setengah abad. Sebagian dari mereka duduk tenang menatap ke arah pintu yang terbuka. Sebagian lagi tampak gelisah, menunduk.

"Selamat pagi semua" Suara halus Rose menyapa seraya setengah menganggu kkan kepalanya.

"Selamat pagi Nona" Balas yang lain dengan suara beragam.

"Silahkan dimulai!" Lanjut Rose sambil melangkah dan duduk di kursi yang sudah disediakan untuknya.

Rapat pun berlangsung cukup lama. Sekitar satu setengah jam kemudian rapat itu selesai. Kali ini hasilnya cukup memuaskan....bagi Rose. Dia memecat 2 manager perusahaannya dan mengintruksikan untuk membenahi beberapa bagian di perusahaannya. Perusahaan ini sudah mulai korup pikir Rose.

Sebagian peserta rapat sudah banyak yang meninggalkan ruangan. Hanya beberapa orang saja yang masih tinggal.

"Nona...." Sapa seorang pria parih baya sopan. "Bagaimana kabar, Nona?" Tanyanya kemudian. Pria ini adalah salahsatu direktur pengembangan produk di perusahaan ini. Namanya adalah Rudi.

"Saya masih baik-baik saja, Pak Rudi' Jawab Rose dengan halus, tapi tegas. "Ada apa?" imbuh Rose kemudian.

"Ini Nona.....Nona masih ingat dengan putra saya...Sagara...?" Tanyanya. "Sagara bar kembali dari Singapura, dia meminta saya untuk membantunya mengajak Nona makan siang. Apa Nona bersedia??" tambahnya sambil menyunggingkan senyum terbaiknya.

Sagara... Rose masih ingat dengan nama ini. Dia adalah salah satu orang yang serong membantu dirinya di masa lalu. Ketika hampir seluuh dunia dan isinya tidak berpihak pada Rose, Sagara adalah salah seorang super hero baginya. Dia kerap membela Rose dihadpaan teman-teman nya yang sering mengejeknya. Dia juga salah satu penyebab berubahnya nasib Rose. Dunia Rose.

Rose tersenyum ke arah Rudi. sambil menggangguk ia menjawab, "Ya...tentu. Berikan nomor saya pada Gara ya om..." Ucap Rose gembira. Kegembiraan itu nampak jelas dari senyum yang muncul di bibirnya.

Pikirannya mulai membayangkan pertemuannya dengan Sagara. Hal-hal yang akan ia ceritakan dan hal yang ingin ia dengar dari Sagara.

*-------*

18 tahun yang lalu

"Kinan, mulai sekarang panti asuhan ini rumahmu." Ujar Meriam galak. "Kamu tidak boleh kembali ke rumah kami, ke ayahmu..atau ke siapa pun di keluarga kami" Tambahnya dengan amarah.

Ya...selang beberapa bulan dari pernihakan ayahnya dan ibi tirinya, Meriam, ibu tirinya mengantarkan Kinan ke panti asuhan. Dia merayu ayahnya untuk membuang putri kandungnya yang dianggap anak tak tahu diri.

"Tapi..tante...." Suara Kinan lirih...ingin bertanya alasan dirinya dibuang. Tpi, belum selesai ia bertanya, pipinya sudah menerima tamparan keras dari Meriam.

"Diam....JANGAN BANYAK TANYA!!" Marahnya. Tanpa pikir panjang ia pergi meninggalkan Kinan kecil di panti asuhan.

Setelah beberapa minggu tinggal di panti asuha, Kinan bertemu dengan Sagara. Sagara adalah anak dari seorang pria bernama Rudi dan wnaita bernama Lasmi. Mereka merupakan keluarga yang sering memberi bantuan di panti asuhan ini.

Di panti asuhan inilah, nasib Kinan mulai berubah. Kinan kecil yang dulu takut berbicara dengan orang lain, yang selalu disakiti berubah. Ia menjadi seorang gadis yang lebih ceria. Sampai ia berusia 13 tahun. Tepat di usia ke-13, Kinan kecil diadopsi oleh seorang pria yang merupakan 'teman' dari Rudi, ayah Sagara.

avataravatar
Next chapter