webnovel

Bertemu

Setelah meninggalkan panti asuhan, Putri tak pernah kembali lagi. Putri iku orang tua angkatnya ke Jogja. Menetap di sana. Harapannya untuk bertemu dengan Kinan kecil harus tertunda. Ia tak bisa menemui Kinan sebelum ia mampu berdiri dengan kaki nya sendiri. Tapi dalam hati ia selalu ingat janjinya pada Kinan. 'Tunggu ya Kinan... Kak Putri pasti nemuin kamu lagi....tunggu ya Kinan' pintanya dalam hati.

8 tahun kemudian

8 tahu berselang. Kinan kecil kini tak lagi tinggal di panti asuhan. Ia kini tinggal dengan orang tua angkatnya. Tapi kenangan akan panti asuhan dan teman-temannya tak pernah pudar dari pikirannya.

'Kak Putri...dimana kakak sekarang... Kinan lulus SMA hari ini kak....' bisiknya pelan. Air mata menetes dari pelupuk matanya.

"Kenapa kamu Rose?" tanya Andini khawatir ketika melihat teman baiknya meneteskan air mata. Ia khawatir, tangis temannya adalah karena Rian.

"Gak pa-pa kok Din.... cuma lagi inget Kak Putri.." jawab Rose pelan. "Udah lama banget gak ketemu...sejak kak Putri diadopsi..." imbuhnya. Sedih. Matanya menerawang. Ingatan masa lalu tentang 'kak Putri' mengalir perlahan di benaknya.

Mereka berdua diam. Terdiam. Hanyut dengan pikiran masing-masing. Tanpa mereka sadari, sesosok gadis cantik mengawasi mereka dari arah pintu. Berkaca-kaca. Air matanya hampir jatuh mendengar ungkapan kerinduan dari gadis kecil yang selalu ia rindukan. Aahh....ia bukan gadis kecil lagi. Kinan bukan lagi gadis kecil. Bukan lagi Kinan.

"eheeem.....!" suara gadis cantik itu memecah kebisuan. Rose dan Andini menoleh. Rose bangkit. Kaget. Matanya berkaca-kaca. Tangan kanannya menutup mulutnya yang hampir berteriak.

"Kaaak...kakk....Putri.....?" tanyanya lirih. Hampir tak terdengar. "Kakaaak....beneran kak Putri...?" tanyanya kembali memastikan.

Gadis itu diam. Berjalan mendekati Rose. Begitu sampai di depan Rose...ia mengangguk pelan. "Ma'afin kakak ya.... kakak terlambat.... gak bisa nepatin janji kakak...." ucap gadis cantik itu sambil mengelus pipi gadis yang selalu ia rindukan itu.

Rose menangis. Meraih tangan Putri. Memeluknya erat. "Kakak....Kakak...gak terlambat. uuuhhuuuhuuuu... Kakak udah nepatin janji. Rose ngerti. Rose paham...uuuhuuuuhuuu...." jawab Rose sambil terisak. Bahagia. Yaaa.... Rose bahagia, ia bisa bertemu dengan kakak kesayangannya.

Mereka berpelukan cukup lama. Andini yang melihat mereka turut menangis gembira. 'Terima kasih, Tuhan' bisiknya dalam hati. Ia senang, sahabatnya bisa bertemu dengan kakak kesayangannya. Dengan haru ia memandangi pasangan 'adik-kakak' di hadapannya yang masih asik sesenggukan.

*------*

Rose membuka matanya yang terpejam. 'Kak Putri...' panggilnya dalam hati. 'Kita pasti ketemu lagi...Rose akan cari kakak sampai ketemu..' tekadnya membulat dalam hati.

Ya....selepas pertemuannya kembali dengan Putri sewaktu kelulusan SMA, mereka tak pernah bertemu lagi. Putri menghilang. Entah kemana. Orang tua angkatnya pun masihgerus mencarinya. Ia menghilang tanpa jejak.

*tok..tookkk..." ketukan pelun di pintu membawa Rose kembali ke alam sadarnya. "Yaa..." jawabnya pelan.

*Kriiiekkk...

"Nona, ada telepon dari Nyonya.." jelas seorang pelayan begitu memasuki kamar Rose.

Rose mengernyit. 'Mama??' pikirnya dalam hati. 'Aneh...kok gak telpon aku langsung..?' tanya Rose bingung. Sambil mengangguk Rose menerima telpon dari pelayan tersebut.

"Yaa....??" jawabnya berhati-hati. Ia tidak yakin yang meneleponnya adalah ibu angkatnya.

"Kinan...." balas suara di seberang telepon. Bak disambar petir. Tubuh Rose kaku. Matanya terbelalak. Keringat mulai muncul di dahinya. Tangannya mulai gemetar. Rona kaget bercampur ketakutan nampak di matanya.

******

ma'af belum bisa update maksimal. Masih dalam minggu ujian.

Selamat membaca.. ^ _ ^

Silahkan komen bila suka...

trimakasih...

pHiecreators' thoughts
Next chapter