webnovel

Rey

Tiga minggu setelah kejadian itu semuanya kembali membaik, Lalin pulih dengan cepat bahkan seminggu terakhir Lalin Dia sibuk berpindah negara dari satu misi kemisi lainnya. Hari ini hari liburnya sengaja Dia habiskan Di apartementnya di LA, dalam sendirian Lalin tidak bisa berhenti memikirkan kejadian itu saat tubuhnya dicumbu dengan paksa, saat tangan kekar itu meremas, memilin payudarahnya Dia ingin merasakan sensasi itu lagi. Bodoh sekali

lamunannya berhenti sejenak saat dering handphone menyadarkannya.

"Kamu dimana?" Suara Rey diujung telpon

"Aku kan sudah katakan kemarin Rey aku tidak akan datang, Aku lelah ingin istirahat" jawab lalin yang teringat jadwal minum bersama di kantor

"Bukan itu, Aku ingin membawakanmu bubur dan bir, kau dimana?"

"apartement"

"baik tunggu ya, sebentar lagi aku sampai"

berselang lima belas menit Rey datang membawa sebotol biir dan bubur.

"Aku baik-baik aja Re, Kamu gak perlu bawa ini semua"

"Makanlah, akhir-akhir ini kamu bekerja dengan begitu keras"

"begini saja bagaimana kalau kamu temani aku menonton film sambil makan?"

"setuju, Aku justru senang bisa menemani mu" Rey Antusias

"tunggu ya"

lalin bangkit dari sofa mematikan lampu, menutup gordeng dan menyetel DVD. Rey memperhatikannya dari setiap gerakannya. gaun tidur yang Lalin gunakan berwarna biru muda dari bahan satin yang tipis dan transparan, panjangnya hanya sebatas paha kalau lalin berjongkok CD hitamnya terlihat begitupun bagian depannya dadanya tumpah ruah seperti ingin keluar, putik payudarahnya terlihat berdiri menandakan Dia tak memakai BH beberapa kali saat Lalin berjongkok Rey Bisa melihat payudaranya. sungguh pemandangan yang sempurna sekali.

Lalin duduk di sebelah Rey sambil menyantap bubur santai menikmati film dan makan malam.

Next chapter