webnovel

part 2 seorang gadis cantik yang aneh

mina masuk kemudian tertidur dan masuk kedalam sebuah mimpi. ia melihat kejadian dimana neneknya sedang berada diatas balkon dan ada seorang bertopeng entah itu seorang wanita atau pria tapi dia menarik tangan neneknya ke ujung balkon. mina berusaha berlari menolong neneknya itu dari kejahatan orang misterius itu namun sebuah kekuatan besar dari orang misterius itu membuat mina tidak bisa sampai pada neneknya. orang misterius itu lalu mencekik neneknya dan langsung mendorong neneknya sampai terjatuh dari balkon itu. mina berteriak dan langsung terbangun dari mimpi buruknya itu.

"nenek!!". teriak mina. keringat bercucuran dari rambut dan lehernya. mina mengingat bahwa sebelum meninggal neneknya mengatakan bahwa ia harus berhati-hati dengan seseorang. jam menunjuk pukul 6 pagi hari itu adalah hari khusus liburnya mina berencana pergi mengunjungi rumah tinggal anak anak jalanan.

namun sebelum itu mina membeli banyak makanan dan barang-barang kebutuhan mereka. mina pergi kesebuah supermarket dan membelinya. lalu langsung berangkat ketempat itu yang berada di pinggir rel kereta. "kakak!!". panggil anak-anak dengan sangat gembira dan langsung menghampiri mina

"kalian baik-baik saja kan bagaimana sekolah kalian?". tanya mina sambil mengobrol bersama anak anak itu

"sekolah kami tidak mau menerima kami, pihak sekolah itu mengatakan bahwa kami tidak punya orang tua dan kami sangat bodoh". ucap salah satu anak bernama jeni

"kalian tidak boleh patah semangat, suatu saat aku berjanji akan membuat kalian bisa bersekolah seperti anak anak lain". ucap mina

"apa kakak tidak lelah membantu kami?". tanya jeni

"tidak sayang, kalian adalah adik adikku dan aku akan selalu menjaga kalian". ucap mina memeluk jeni dan anak anak lainnya

namun tiba-tiba hansel seorang anak laki laki melihat sesuatu dan menunjuknya "kakak siapa pria bertopeng itu?". tanya hansel menunjuk sesuatu dibalik tembok rel kereta. mina kemudian melihatnya namun sudah tidak ada. mina mengejarnya sampai kesebuah kolong jembatan rel kereta. "siapa disini? aku mohon siapa kau?". tanya mina

namun semuanya hening dan tak ada siapapun mina lalu kembali ke tempat anak-anak berada dan membagikan makanan yang sudah dibelinya untuk mereka. *suatu saat aku akan memberi rumah tinggal yang lebih layak untuk anak-anak ini*. setelah mengunjungi anak anak, mina berangkat ke pemakaman ayah dan neneknya yangtidak jauh dari tempat tadi. mina membeli bunga dan langsung masuk ke pemakaman.

mina menangis diatas kedua pemakaman itu. "ayah, nenek, aku hanyalah seorang anak kecil berusia 5 tahun yang ditinggalkan oleh ibuku saat ayah sakit. dia mengambil semuanya dan pergi. tapi kenapa nasib buruk selalu mengelilingi aku. ada apa dibalik semua ini". ucap mina menangis diatas pemakaman

namun tiba-tiba ada sebuah surat dibatu nisan dan mina mengambilnya. *jangan menangis semuanya masih belum berakhir kau harus mencari pelaku itu, dia masih ingin mengambil apa yang menjadi milikmu*. mina kemudian berpikir bahwa dibalik semua ini pasti ada sesuatu yang harus ia ungkap. tiba-tiba angin bertiup dengan kencang. mina kemudian segera pergi dari pemakaman itu.

kemudian ziu wei salah satu temanya menelfon dan mina langsung mengangkatnya

"halo? ada apa wei?". tanya mina

"mina kau diterima menjadi asisten pribadi oleh salah satu putri pengusaha besar tolong jangan mengecewakanya kau harus datang besok pagi ke apartemenya aku akan mengirim alamatnya". ucap ziu wei

"baiklah, terima kasih kau sudah membantuku". ucap mina. mina menutup telfonya dan langsung pulang kerumahnya

keesokanya mina bersiap pergi ke apartemen dan menemui wanita itu. mina sampai diapartemen mewah itu dan masuk kedalam. mina menemui penjaga apartemen dan bertanya

"permisi, dimana apartemen no 75". tanya mina

"ohh kau sudah ditunggu dari tadi, kau harus pergi ke lantai 7 disana ada pengawal yang akan mengantarmu". ucap penjaga apartemen itu

tapi mina merasa heran kenapa ia sampai ditunggu seperti itu. mina sampai dilantai empat dan saat keluar lift memang benar ada 3 orang bodyguard yang sudah menunggunya. mina diantar kesebuah apartemen yang sungguh mewah dan mulai masuk kedalamnya. sampai ia melihat seorang wanita duduk di kursi roda dan sedang menatap sebuah gedung

seorang wanita tua menghampirinya "halo kau nona zheng mina?". tanya wanita tua itu

"benar, aku adalah zheng mina". ucap mina

"kenalkan namaku ling yun, aku adalah pengasuh nona zihan sejak kecil". ucap wanita tua itu

"zihan?". ucap mina

"iya, dia yang duduk disana adalah nona zihan. dia mengalami kelumpuhan karena jatuh dari lantai gedung didepan sana dan mengalami trauma berat. sampai sekarang dia masih belum bisa sembuh dari traumanya,". ucap nyonya ling yun

"aku membutuhkanmu untuk menjaganya, usiaku sudah semakin tua dan zihan butuh pengasuh baru, tapi tenang saja aku juga akan ada disini untuk membantumu menjaga zihan". ucap ling yun

mina merasa kasihan padanya dan menghampiri zihan yang sedang menatap sebuah gedung besar itu.

"dia melihat kesana karena dia memang jatuh digedung itu tapi untungnya dia bisa selamat, sejak saat itu jihan selalu menyediri disini dan menatap gedung itu". ucap ling yun

mina mendekati zihan dan duduk disebelah zihan

"apakah kau qiao zihan?". tanya mina

namun jihan hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan mina

zihan kemudian langsung pergi begitu saja ke kamarnya. pengasuh zihan nyonya ling yun meminta mina agar tetap sabar saat beradaptasi dengan zihan. apalagi usia zihan sama dengan mina yakni 20 tahun. mina kemudian pergi kekamar zihan dan masuk kedalam. zihan tampak sedang menggambar sesuatu dan mina menghampirinya.

zihan tampak menggambar seorang bertopeng dengan jubah hitam dan tampak memegang sebuah bulan. "zihan kau menggambar apa? siapa ini?". tanya mina menunjuk gambar itu

"dia adalah orang yang sedang mengawasimu, dia pernah menolongku dan akan menolongmu". ucap zihan dengan mata tajam menatap mina. sontak mina terkejut dan seluruh tubuhnya merinding. mina kemudian merasa tidak percaya dengan perkataan zihan

"tidak mungkin, kau bercanda kan?". ucap mina

"aku tidak pernah berbohong, dia mulai melihat dan mengikutimu sejak tadi dia melihatmu dan menyuruhku menyampaikan ini padamu". ucap zihan kemudian menutup buku gambarnya dan menyimpanya di rak buku. mina merasa bahwa zihan hanya menghayal dan mina mencoba untuk tidak terpengaruh oleh perkataan zihan.

mina kemudian mengajak zihan berjalan jalan dihalaman apartemen yang luas itu.