1 Bab 1

Matahari mulai menyingsing dan merambat naik menyinari bumi yang begitu indah. Di suatu tempat di kota kecil bernama Rennes sinar matahari mulai menembus dan masuk kecelah-celah jendela, di tempat tidur masih tampak anak muda usianya sekitar 16 tahun.

Jam weiker pun berbunyi.

"Kriiiiiiiiiiiiing,kriiiiiiiiiiiiiiiiing"

Anak muda itu membanting jam weiker itu hingga hancur.

PRAAAAAAAAANG

KLONTANG

Dan melanjutkan aktivitas tidurnya kembali.

"Zillaaaaaaaaaaa, Zillllaaaaaaaaaaaaaaa, bangunlah hari sudah jam 6 pagi, kalau kau tidak bangun segera kamu akan terlambat kesekolah!" terdengar suara teriakan seorang laki-laki dari balik pintu kamar itu. Tidak ada suara menjawab, dan laki-laki itu mendobrak pintu hingga terbuka, namun Zilla tetap tertidur lelap.

Laki-laki itu masuk kamar langsung membuka jendela dan cahaya matahari pun masuk menyinari wajah Zilla, Zilla menggeliat dan menutupi wajahnya dengan selimut.

"Zilla bangunlah hari sudah jam 6 pagi, jika kamu tidak bangun juga kamu akan terlambat masuk sekolah." Laki-laki itu berkata sambil menarik selimut Zilla. Hari ini adalah hari pertamanya masuk kesekolah setelah libur beberapa hari karena alasan sakit, laki-laki itu melanjutkan,

"Baiklah aku akan menyiram wajahmu jika kamu tidak bangun-bangun juga,"

Laki-laki itu pergi kekamar mandi dan kembali ke tempat tidur Zilla membawa gayung penuh dengan air dan menyiramkan ke wajah Zilla.

BYUUUUUUUUUUUUR

"Aaaaaaaaaaaaaahhhggggg ,hosh....hosh hosh," Zilla pun tersentak sambil teriak.

"Kakak apa yang kamu lakukan? aku lagi asik-asik tidur malah disiram pakai air," ujar Zilla gelagapan karena air yang disiram oleh laki-laki itu,Zilla teriak-teriak sambil manyun, lalu melanjutkan kata-katanya.

"Ganggu kesenagan orang aja!"

Ya laki-laki itu adalah kakaknya Zilla yg bernama Albert Cassanova Lan.

"Apa? Mengganggu? Adikku yang tampan dan manis..." ujarnya, Albert Berhenti sesaat menghela napas lalu teriak,

"Dasar kamu prince sleeps, heh kamu lihat jam sana!"

"Kamu menghancurkan jam weikermu lagi ? Ini sudah yang keberapa kamu hancurkan jam itu, hah? Bangun mandi dan siap-siap lah kesekolah, atau aku akan menyeretmu ke kamar mandi!" ujar Albert yang melihat jam weiker itu hancur, seketika wajahnya mulai memerah ujung kepala keluar tanduk hidung berasap bak kerata api uap.

"Mungkin sudah yang ke 100!" ujar Zilla tetap dalam posisi meringkuk seperti udang dan menjawab acuh tak acuh.

Albert diam dan menatap Zilla tajam dan akhirnya menarik kerah baju Zilla dan menyeretnya kekamar mandi sampai Zilla terjatuh dari tempat tidurnya, dan meringis kesakitan.

GEDEBUK

"Aaaaaaawwwwww aduh aduh bokong ku awwwwwwww aw, kakak kenapa kamu kasar sekali dengan ku?" ujar Zilla sambil meneteskan air mata menahan sakit dan menggosok-gosok bokongnya yang sakit. Zilla melanjutkan kata-katanya

"Kakak hentikan, oh tuhan selamatkan aku dari pria gila ini, dia akan menyiksa ku oh tidak,"

"Kamu, hentikan omong kosong mu itu, jika tetangga dengar itu akan seprti aku benar-benar menyiksamu, sudah sana mandi aku akan menyiapkan sarapan untukmu!" ujar Albert dan menghentikan aktivitasnya diam lalu menatap Zilla ekspresinya gelap.

"Iya kakak ku yg tampan dan aaaahhh... Apa kakak tidak ingin mandi dengan adikmu yang tampan ini..?" ujar Zilla dengan malas melangkah ke kamar mandi dan sesekali menggoda Albert sambil membulatkan matanya dan memasang tampang sok imut.

"Menjijikan, apa yang kau pikirkan,ha?" ujar Albert mulai jijik.

"Mmmpp, tidak ada ahahhah." ujar Zilla menjawab sambil tertawa menuju kamar mandi

"Heh prince sleeps, cepat mandi dan sarapan aku akan mengantarmu ke sekolah mu nanti," ujar Albert sambil melangkah keluar dari kamar milik Zilla.

"Siap boss!" ujar Zilla

menjawab dari kamar mandinya...

Jam sudah menunjukan hampir pukul 7 pagi, namun Zilla tidak kunjung turun dari kamarnya untuk sarapan bersama Albert...

"Zillllaaaaaaaaaaaaaaa, kenapa kamu lama sekali, sudah jam berapa ini ayo turun nanti terlambat dan sarapanmu keburu dingin, ooooohhhhh Zillaaaaaaaaaa," ujar Albert kembali berteriak.

"Haaaaiiiih anak ini apa aku harus berteriak trus seperti ini ? Anak ini tidak turun juga ya tuhan," Albert mendengus kesal dan menggerutu.

"Iyaaa kaaak, adik mu yang tampan ini akan segera turun." Zilla pun membalas teriakan kakaknya berteriak dan turun tangga terburu-buru.

"Selalu narsis dan kepedean ni anak, " Albert mengucap dalam hati.

"Sudahlah akui saja adikmu ini memang tampan kan ?" Seolah Zilla bisa membaca pikiran sang kakak, sambil sesekali mengedipkan matanya yang bulat sambil mengusap pipi kakanya .

"Kalau aku selalu berteriak terus seperti ini, lama-lama aku bisa tua dan mati cepat karena mu, jika ayah dan ibu masih ada mereka pasti akan selalu memarahimu dan mati jantungan karena ulahmu!" ujar Albert yang menepis tangan Zilla mengalihkan dan mengabaikannya.

"Kakak mengalihkan lagi sudah akui saja," ujar Zilla sambil toel toel pinggang Albert.

"Iya iya prince sleeps, adik ku ini emang tampan,ah tidak sangat tampan dan cantik, aku menginginkan mu." ucap Albert

sambil tersenyum mesum dan menaik-naikan alisnya memandang adiknya yang tampan itu, kulitnya putih mulus dan bersih bak salju,bibirnya merah semerah darah dan mungil.

"Apa? Kenapa kamu memandang ku mesum seperti itu, hah?" Ujar Zilla mengangkat alisnya dan memandang kakaknya ngeri.

"Kamu yang selalu menggoda ku kan? " Albert sambil menggoda Zilla kembali.

"Bwwweeeek enyahlah! " ujar Zilla sambil menundukan kepalanya dan merasa mual.

"Aaaah kenapa wajahmu memerah, apa kamu sakit ? " Ujar Albert yang tertawa melihat pipi zilla bersemu merah karena malu, albert menyentuh kening Zilla. Albert juga tidak kalah tampan dengan sang adik.

"Aku baik-baik saja kak, ayo sarapan. " ujar Zilla sambil menepis tangan kakaknya.

Mereka mulai sarapan, Sarapan selesai dan mereka pun segera berangkat menuju kesekolah...

Bersambung....

Haaaaiii maafken ya, ceritanya makin ga jelas.. huhuhuhu

Jangan lupa vote and komen ya, kritik dan saran yang membantu author yang baru ini jadi lebih bagus lagi.

Terimakasih 🌹🌹

avataravatar