1 1

Jangan mengcopy cerita ini!!

Sangat susah membuatnya.

Tolong hargai cerita ini.

Vote dan comment tidak membuat anda jatuh miskin.

Cash : hanya milik tuhan semata. Saya hanya pinjam saja.

Menuju b x b, yaoi, yadong. 🔞🔞

Jihoon pov

Aku pergi ke rumah mewah yang sama besarnya dengan rumahku. Aku memang bekerja disini sebagai seorang pembantu. Benar, sebagai PEMBANTU. Itulah tututan hidupku.

Mamah aku adalah park yoongi dan papah aku adalah park jimin memang kaya. Namun, mereka terlibat hutang yang tak bisa dibayar dengan uang. Sekali lagi, semua yang ada di bumi tidak bisa dibeli atau djbayar dengan uang. Seperti halnya kebahagian, tidak bisa dibayar dengan uang.

Anak sang empunya rumah ini dulu menyelamatkan aku saat di jalan, hingga ia koma selama kurang lebih setahun. Dan masalahnya ia bukan anak biasa, anak istimewa bagi keluarganya. Oleh karena itu keluarganya begitu marah padaku.

Sejak saat itu, mereka meminta aku menjadi pembantu di rumah mereka. Dan aku harus bekerja di rumah mereka sehabis pulang sekolah. Dan kegiatan itu berlangsung sampai sekarang.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" aku menunduk pada tuan rumah yang sudah sembuh dari komanya.

"Lo ke kamar gua buruan" aku harus menuruti tuan rumah tersebut.

"Iya tuan"

Mendengar perintahnya, aku langsung menuju kamarnya. Sampai di kamarnya, aku langsung tanya ada apa.

"Kenapa tuan?"

"Jihoon, jadi pacar gua ya?" aku kaget mendengar pengakuannya itu.

"Tapi, saya gak suka sama tuan"

"Mamah, guanlin ditolak jihoon"

Setelah teriak begitu, mamahnya tuan guanlin langsung dateng dan marah-marah.

Anggap aja guanlin lebih tua ya~

"Berani banget kamu tolak anak saya, lagian kamu juga guanlin. Ngapain sih pacaran sama dia"

"Mah, guanlin suka sama jihoon"

"Terserahlah" mamahnya pergi ninggalin guanlin sama gua di kamar.

"Ji....terima gua jadi pacar lu yak"

"Ga.."

Aku langsung ninggalin dia di dalam kamarnya. Abis itu aku balik kerja. Karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum terjamah. Bayangkan rumah sebesar ini.

Setelah aku selesai kerja. Aku beres-beres mau pulang.

Sampai di rumah besar itu, mamah yoongi keliatan khawatir banget sama keadaan aku.

"Kamu gak apa-apa kan hoon" gua cuman bisa senyum doang. Gak mungkin gua nangis depan mamah.

"Jihoon gak kenapa-kenapa mah"

"Maafin mamah ya, kamu jadi kaya gini"

"Iya gak apa-apa"

"Papah nungguin kamu tuh, dia mau ngomong sama kamu"

Gua langsung samperin papah yang lagi duduk sambil melamun itu.

Gua langsung meluk badan papah, papah langsung kaget.

"Astaga hoon, kamu kagetin aja. Gimana sayang belajar kamu" aku sambil duduk di samping papah. Papah langsung meluk gua.

"Eum, tadi jihoon latihan try out pah"

"Ouw, belajar yang bener ya sayang"

"Iya pah, nanti jihoo belajar yang bener"

"Maafin papah ya kamu jadi cape begini"

"Gak apa-apa pah"

"Udah kamu tidur sana, pasti capek"

"Iya pah"

Cup~

Setelah cium bibir papah jimin, aku langsung pergi ke kamar buat belajar sebentar abis itu tidur.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Esokan harinya aku langsung berangkat sekolah dianterin papah.

Pas sampe sekolah, aku langsung masuk kelas belajar seperti biasa.

"Daehwi" panggilku, daehwi yang lagi pacaran sama samuel langsung nengok.

"Iya"

"Lu kemaren kemana aja, gua tungguin di rumah gak dateng-dateng"

"Hehehehe, gua lupa. Selamat try out ya kak jihoon, semoga tahun ini lulus ujian nasionalnya" kata daehwi, samuel disampingnya cuman bisa ngomong.

"Fighting kak jihoon"

"Ne, makasih ya. Gua masuk dulu ya"

"Iya"

.

.

.

.

.

.

.

.

Pas pulang sekolah, aku kembali bekerja di rumahnya guanlin. Dia ketua perusahaan terkenal di korea.

Bisa dibilang guanlin itu ketua perusahaan termuda di korea. Jadi umurnya gak beda jauh sama gua. Cuman beda 4 tahun sama gua.

"Jihoon, masuk kamar gua sekarang"

"Ne, tuan"

Aku taruh tas sekolah di kamar kecil yang disediakan buat aku kalo istirahat.

Abis itu aku langsung ke kamarnya buat mengikuti perintah sang tuan rumah itu.

Papah guanlin sedang ke luar negeri, jadi dia gak ada disini buat beberapa minggu. Abis dah aku di sadisin sama mamah dan anaknya ini.

"Hoon, puasin gua sekarang"

"Hah, gak emang saya istri tuan"

"Makanya lu harus jadi istri gua"

"Ogah banget"

Aku baru mau keluar kamar, tangan aku di cengkram keras sama guanlin. Mukanya merah banget.

"Lo gak sopan ya, gua belum selesai ngomong udah asal pergi aja"

"Kan tuan ngomongnya udah keluar jalur, ya saya tinggalin lah"

"Saya gak mau tau, kamu harus nikah sama saya minggu depan"

Aku ninggalin guanlin yang main ho dikamarnya mukanya santai banget.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku pulang" aku ngelakuin yang setiap hari gua lakuin.

Mamah langsung suruh aku makan bareng papah.

"Ada kabar apa sayang hari ini"

"Aku disuruh nikah sama guanlin mah"

"Uhuk..uhuk..." mamah sama papah langsung batuk denger omongan gua.

"Kenapa pah, mah?"

"Terus gimana?"

"Yah, jihoon harus terima pah"

"Maafin kita berdua ya jihoon"

"Iya mah, gak usah dipikirin"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Esokannya, aku langsung pergi ke rumah guanlin buat kerja kaya biasanya.

Dan hari ini papahnya guanlin udah pulang, mereka lagi mau makan malam.

"Sore tuan" sambil menundukan badanku.

"Sore jihoon, mari makan bersama"

"Ne, tuan"

"Pah, aku mau menikah dengan jihoon minggu depan"

"Uhuk...uhuk..." kini aku yang keselek dengernya.

"Gak ada yang lain lin" tanya mamahnya guanlin.

"Gak, guanlin maunya sama jihoon"

"Yaudahlah" akhirnya kita makan bareng, walaupun aku gak enak sama hasil keputusannya. Aku gak bisa ngelak.

.

.

.

.

Ini ff baru aku di Web Novel tentang Panwink, mau lanjut atau engga. Kalo engga ya gpp, aku cek ombak dulu ya.

Jangan lupa tinggalkan voment dan jangan lupa follow authornya.

avataravatar