1 Bittersweet Revenge

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! INGAT JEJAK DEWA PEMBACA ITU PENTING.

Seorang penulis di dunia orange bernama Ataya zian samora, masuk kedalam buku novel buatannya sendiri yang berjudu "segi tiga" . Misinya adalah untuk menyelamatkan karakter utama pria kedua untuk menjadi lebih baik, baru dia bisa kembali ke dunianya. Kisah romantis dengan humor menggelitik!

1. Pindah

Ratupisangg: yaaaa!! Apa kau membuat tisu untuk membersihkan kotoran anj*ing!!!

Ratujulid: setidaknya berilahh dia harapan untuk hidupppp!! Oh tuhann ini sebenarnya author nya yang jahat apa tokohnya sih? Sialan.

Ratudiam: tolong dongggg min, bunuh saja dokternya. Cerdas tapi bodoh bangettt!!

Ratusemongko: apa ini hanya popok bayi yang isinya tai? Pantas buat di buang.

Ataya yang di umurnya masih 17 th bisa membuat novelnya menjadi buku best seller di tahun ini, bagimana tidak pesanan melonjak drastis sampai-sampai novel itu tembus cetakan ke 10.

Yang membuat novel "segitiga" terkenal bukan dengan pujian melainka dengan hujatan para netizen terhada karakter utama pria kedua yang sungguh sangat mengerikan, sadis dan tidak pernah takut terhadap siapapun.

Tuningggg..tunigg...

Ataya jengah dengan bunyi handphone nya setiap saat.

"Orang-orang bodoh ini terlalu baper dengan kisah ini, padahal saat menulis cerita itu, aku sangat tidak suka terhadap primadona kelas saja, uhh dasar carper dan ini lagi netizen dunia wattpad kenapa malah komen gak jelas sih. Udah tau novelnya sudah berjejer rapi di rak granmedia malah nyerang kesini. Aduhhh mau ujian segala lagi minggu depan, akhh!" Teriak frustasi Ataya mengacak rambut sebahunya.

Semua orang sudah menebak akhir dari novel "segitiga" akan happy ending namun saat buku itu sampai kepelukan mereka begitu shock saat membaca sampai ending, dimana tokoh utama wanita nya di lempari oleh bahan kimia oleh dokter antagonis saat hari pernikahan.

Sungguh mengerikan, melihat kulit itu melepuh, meleleh seperti slime. Menjijikan.

Tapi Ataya tidak ambil pusing dengan komen hujatan itu karena dirinya sudah menduga novel cacatnya seperti ini. "Asal mendapatkan uang puluhan juta, buat makan, belanja gucci, frada, dan lain sudah puas lah untuk aku yang suka pamer ini." Ujar Ataya kembali senang dengan ketawanya yang nyaring.

Tuningg..

Gerakan Ataya berhenti untuk menscrol kotak komentar yang berbunyi pedas saat melihat notif favoritnya.

"Akhirnya pergi shopping juga, eh tapi liburan ke pantai saja sambil memancing."

Teman? Sudah jelas kalian bisa menjawb kalau seorang ataya yang memiliki tempramental dan suka menyumpahi orang dijauhi oleh masarakat atau semua penduduk bumi. Termasuk orang tuanya yang notabenya pembisnis, pulang kerumah sekali sethun. Membuat Ataya bebas melakukan apa saja, termasuk tidak melakukan sosialita.

"Peduli setan dengan masyarakat bumi dengan lidah panjang seperti biawak, uh mampus saja kalian."

_____________

Ataya sedang memegang buku novel "segitiga" sambil memfoto dirinya dan sekilas melihat poster novelnya yang best seller tertempel tembok kapal di belakang anak kecil memakan ice cream.

'Orang-orang tua bau tanah itu memancing dengan santai sambil menyeruput kopi dengan cangkir antik mereka tidak lupa berbincang dengan sok manis. Dasar tua kriput.' batin hati Ataya julid merasa tidak suka dengan keadaan di atas kapal.

Ingin pergi memasuki area dalam kapal untuk meninggalka susana itu namun telatt saat tiba-tiba segerombolan kupu-kupu warna-warni bersinar aneh datang menyerang Ataya sampai kakinya tergelincir...

Jeburrrrr....

Suara tubuh Ataya menimpa air laut dengan keras.

Ataya berusaha berenang ke atas permukaan air, 'susah sekali, kenapa gelap, dan kenapa Orang-orang di kapal belum menyebur untuk menolongku. Sialll.' umpat Ataya dalam hati karena dirinya memiliki kebiasaa menyumpahi orang dalam benaknya.

Sampai Ataya melihat seorang pria seperti tertidur pulas di depannya, memiliki jarak sepanjang dua meter, jiwa pemalas dan pendendamnya tidak akan pernah menolong orang karena dirinya saja tengah tenggelam.

Entah dorongan apa sampai dirinya menyelamatkan pria itu ke bibir pantai.

"Apa yang harus kulakukan. Aku bukan dokter-" melihat jas putih khas sorang entahlah, untuk saat ini Ataya berfikir keras melihat nama tag familiar itu.

Petir Satria L Wiratmaja

Dengan pemikiran yang dangkal dirinya langsung ingin memberi napas bantuan saat melihat pria di di di depannya good looking.

Mata itu terbuka langsung menatap tajam Ataya saat jarak bibirnya tinggal 2 cm, 'haiss yang benar saja, itu kan baru mau puncaknya.' umpat Ataya dalam hati lagi. Dirinya pikir seharian ini terlalu banyak mengumpat.

Tamparan melayang di pipi kanan Ataya sampai dirinya tersungkur ke samping.

Pria itu bangun dan terbatuk.

"Gadis sialan, beraninya kau mencium bibirku yang suci hanya untuk Jelita seorang." Teriak Satria tidak terima langsung mengelap bibirnya.

Ataya yang sedang mencium pasir putih itu sedang mengembang kepiskan hidungnya.

Niatnya Ataya ingin melabrak Satria dengan tindakan mulut kotornya yang mengumpat untuk dirinya sebelum mendengar kata Jelita.

"Maksudmu.. Kembang Jelita Aurora."

"Apa kamu sorang penguntitt, sampai tahu sejauh itu."

'Anak-anaku di dalam novel "segitiga", ' teriak batin Ataya.

"Aaaaaaaa...aaaaa." teriak Ataya seperti akan terjadi kiamat di hari itu juga.

Sangking kagetnya Satria juga ikut berteriak. Mereka bergantian untuk teriak.

Sampai suara mereka habis.

"Kenapa kamu teriak Satria?"

Satria tidak menjawab saat namanya dipanggil dengan enteng dan lihat gadis berseragam sekolah itu.

"Tidak sopan sekali."

Tidak terima dikatakan seperti itu, Ataya menjawabnya dengan tegas.

"Mana yang lebih tidak sopan, menapar perempuan yang sudah menolongmu? Aku yakin tatakrama pasti belum ditemukan di tempat ini." Ujar sarkas Ataya seperti menyindir atau malah tepatnya bisa dibilang..

Tatapa Satria sulit diartikan.

_______________________

Maaf selingkuh ke ide satu ini, tiba-tiba muncul sih dia kayak mantan.

Cerita di sebelah juga bakal segera up.

To be continued.

avataravatar