webnovel

;02

"Nanti pas nyampe sekolah, kamu tinggal ke ruang kepala sekolah ya," Ayah menyesap kopi nya "semuanya udah ayah urus."

Aalisha menganggukkan kepalanya. Hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah setelah pindah dari Bandung.

"Okey, aku bawa mobil sendiri," ucap Aalisha. Ia mengambil kunci mobil di atas nakas dan mencium pipi orangtua nya.

"Hati hati yaa sayang, inget jangan ngebut." Bunda mencium kening Aalisha.

"Iyaa ndaa, Assalamualaikum," ucapnya.

"Waalaikumsalam," jawab kedua orangtuanya.

Tak butuh waktu lama, mobil silver milik Aalisha masuk ke pekarangan sekolah barunya, SMA Pelita Bangsa. Seketika perhatian siswa tertuju pada mobil yang baru saja terparkir.

Gadis cantik dengan rambut brunnette yang dicepol asal turun dari mobil, tak lupa senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.

Matanya mengamati sekeliling, tampak kekaguman di wajahnya.

"Wow"

Aalisha tak menyangka sekolahnya akan sebesar ini. Sekolah lamanya di Bandung juga besar, namun yang ini lebih besar lagi.

Sekarang tujuannya adalah mencari ruang kepala sekolah. Syukurlah ruangannya tak jauh dari lobby.

/Tok tok/

"Masuk," teriak Kepala Sekolah.

"Assalamualaikum pak," sapa Aalisha ramah.

"Waalaikumsalam," jawab Kepala Sekolah.

"Kamu pasti murid pindahan dari bandung kan?" tanya Kepala Sekolah.

"Iya pak," balasnya.

"Baiklah, kelas kamu 11-2 IPA. Kamu bisa naik ke lantai 2, kelasmu di lorong kanan ya," jelas Kepala Sekolah.

"Oh baik pak, terima kasih."

Aalisha membungkuk sedikit lalu keluar dari ruang kepala sekolah. Bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu, ia mempercepat langkahnya.

"11-2 IPA... ah itu dia," gumamnya pelan.

Saat ingin mengetuk pintu, seseorang menepuk pundak kanannya. Sontak Aalisha menengok ke kanan.

"Haii, lo anak baru ya?" Sapa gadis chubby dengan kacamata yang bertengger di hidungnya. Aalisha tersenyum dan mengangguk.

"Ayo biar gue anter masuk."

Gadis chubby itu menarik Aalisha masuk. Aalisha yang ditarik hanya pasrah. Sedikit terkejut dengan isi kelas ini, sangat ramai dan berisik. Sampai mereka tak sadar bahwa Aalisha berdiri di depan kelas.

"Guys kita ada murid baru," ucap si gadis chubby membuat seisi kelas menatap ke depan kelas. Hening, terlalu kagum dengan ciptaan tuhan yang satu ini.

"Kenalin diri lo," bisiknya.

"Hmm haii semua," sapa Aalisha.

"Haiii" jawab mereka serentak.

"Nama aku Aalisha Charlotte Ganendra, pindahan dari Bandung. Salam kenal semua," ucap Aalisha.

Aalisha tersenyum. Para kaum adam langsung berteriak histeris melihatnya.

"ih meuni geulis pisan"

"Suaranya lembut banget"

"Senyumnya manis kek gula"

"Udah punya pacar belom?"

"Kalo belom sama aku aja"

"Mulai kan pada bacot," si gadis chubby itu menatap tajam cowok cowok di pojok kelas.

"Lo duduk disamping gue ya, kebetulan kosong bangkunya," ajak gadis itu.

"Okey," balas Aalisha.

Bangku barisan tengah, syukurlah. Aalisha menaruh tasnya di atas meja lalu duduk disamping gadis chubby itu.

"Gue Avariella, panggil Ava atau mau panggil istrinya Lee Jeno juga boleh," ucap Ava.

Aalisha tertawa kecil, "Hai Ava."

Ava menepuk bahu 2 cewek didepannya membuat mereka membalikkan badannya.

"Kenapa va?" tanya gadis dengan kulit sawo matang.

Ava mendengus kesal, "Kenalan dulu ih gimana sih."

Gadis berkulit sawo matang itu mengulurkan tangannya, "Min Jennie, you know lah ya gue istrinya suga."

Aalisha membalas uluran tersebut, "Hai Jen."

"Ew pede banget jadi orang," jijik Ava.

"Lu juga bege," ucap Jennie tak mau kalah.

"Gue Bella, yang paling waras diantara mereka berdua," sela Bella. Ia benar benar tak tahan 2 makhluk disampingnya terus berdebat.

"Anjim banget," maki Jennie.

"Lo harus sabar ya sha sama kita, apalagi tuh mereka yang kek dakjal," ucap Bella dengan tampang tak berdosa.

"Sumpah ye mulut lo lama lama gue plester Bel," ucap Ava.

"Woi diem diem bentar lagi pak Rahman dateng," teriak seseorang.

"Welcome to hell ladies," ucap Jennie pasrah.

Aalisha mengerutkan keningnya, tak berniat bertanya. ia mengangkat bahunya acuh lalu mengambil buku tulis di tas.

***

"Kantin kuy! Gue laperr bangett," ajak Jennie yang sedari tadi tak berhenti mengoceh.

"Gak sabaran bgt lo Jen asli dah," protes Bella.

"Lagian lama bgt si Ava nyatetnya," gerutu Jennie.

"Selesai," ucap Ava sambil menutup buku tulisnya.

"Udah belom sha?" tanya Bella.

"Udah, pak Rahman emang suka nyuruh nyatet ya? mana banyak banget lagi," keluh Aalisha.

"Emang gitu dia mah, gak ngira ngira kalo ngasih catetan," balas Ava.

"Udah yuk ah gue laper." Jennie lebih dulu keluar kelas meninggalkan Ava, Jennie dan Bella.

***

"Pada mau makan apa nih?" tanya Jennie.

"Bakso aja gue, samain gak?" tanya Bella kepada Ava dan Aalisha.

"Samain aja, minumnya teh manis," jawab Ava.

"Biar aku yang bayar."

Aalisha mengekuarkan selembar uang biru lalu memberinya ke Jennie. Jennie mengangguk lalu pergi.

"Demen nih gue yang kek gini," celetuk Ava. Bella yang mendengarnya menyenggol lengan Ava.

"Jaim dikit apa ih," bisik Bella. Ava menyengir lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aalisha langsung famous nih," ucap Ava tiba tiba.

"Emangnya kenapa va?" Aalisha mengerutkan keningnya.

"Tuh liat belakang lo," suruh Ava.

Aalisha dan Bella mengikuti arah pandang Ava.

Sekumpulan cowok yang sedang memperhatikan Aalisha mendadak salting karena ditatap langsung oleh gadis itu. Mereka menjadi gelagapan sendiri.

Ada yang langsung pergi bahkan ada yang mengedipkan matanya membuat Aalisha bergidik ngeri dan langsung membuang muka.

"Ada ada aja," ucap Aalisha.

"Nihh makanan kalian."

Jennie membawa nampan berisi 4 mangkok bakso dan es teh manis lalu meletakkannya di meja.

"Selamat makan semuanyaa!" seru Aalisha.

Mereka pun makan dengan khidmat tanpa mengeluarkan satu kata pun.

***

"Guys, jam pelajaran terakhir free class!" teriak Devian si ketua kelas.

"Yeayyy senangnya hatiku!" Teriak Jennie.

"Bacot lo jen," sinis Ava.

"Ava ngomongnya," ucap Aalisha.

"Ehehe maaf sha." Ava melanjutkan bermain ponselnya.

"Ih sumpah demi apaa yoongi cute bgt anjir!" Pekik Jennie sambil mengarahkan ponselnya kehadapan Ava.

"Diabetes lama lama ini mah," Ava menghela nafas. Ia kembali memainkan ponselnya.

"DEMI WHAT JAYDEN NYURUH GUE KE LAPANGAN INDOOR?!" Ava menggebrak meja membuat seisi kelas kaget.

"Ava berisik lo anj," umpat Devian.

"Maap gan maap," ucap Ava sambil duduk.

"Seriusan? Mereka lagi freeclass juga?" Tanya Bella.

"Iya sumpah, fix gue engga kalian harus touch up," ucap Ava yang sembari mengambil peralatan make up nya ditas.

"Aku harus touch up juga? kan udah cantik," canda Aalisha.

"Ish penyakit pede Ava sudah menular ke Aalisha," gumam Jennie.

"Iya iya sini aku mau touch up juga." Aalisha menggeleng kepalanya.

Haii boo! suprise update nih padahal jadwalnya besok baru update.... Jangan lupaa tambahin cerita ini ke collection kaliann okeyy! Semoga kalian suka sama cerita aku makasihh

fluffshnana_creators' thoughts
Next chapter