3 3 Garma

" Raden Apa yang Anda lakukan" seru Sanco tidak percaya. dengan apa yang dia lihat."Ini akan memantik kemarahan Ratu Shimala"

"Aku tidak takut " kata Raden Sangga tenang."separoh kekuatan Blamongan sudah ku hancurkan.

Aku Tidak mau dikendalikan oleh Ratu Shimala,perempuan licik itu menggunakan berbagai tipu daya untuk jadi Ratu.

Raden  Sangga terpaksa bermain curang,Dia takkan mampu melawan Abhiyaso.mata matanya melaporkan Ajian Daya Murni  Kanuragan panglima itu sudah sampai tingkat sepuluh.

Sedangkan ia baru di tingkat 7. Kekuatannya sangat berbeda jauh.

Ia pun memasukan Racun yang tidak mudah terdeteksi ke dalam minuman si panglima,Racun  itu bekerja perlahan menguras tenaga dalam Abhiyaso.

Dia  juga menambahkan ginseng emas untuk menambahkan napsu Abhiyaso,dengan terkurasnya Air manri,Abhiyaso sangat mudah di bunuh tanpa banyak menguras tenaga.

Beberapa pengawal masuk dengan membawa seorang prajurit Abhiyaso.

"Raden,sembilan pengawal Panglima telah mati di racun" kata Niga kepala seluruh pengawal di Kawitan.

Prajurit itu terikat dengan kedua tangan di punggung.Wajahnya terlihat pucat.

Saat dia dan sembilan teman temannya sedang bersenda gurau dan di suguhi dengan hidangan berupa kue jajanan enak,serta minuman wedang yang nikmat.Lalu beberapa jam kemudian ,mendadak semua temannya muntah darah,menggelepar kesakitan,lalu mati dengan mata melotot.

Prajurit bernama Didung itu menyaksikan semua temannya meregang nyawa

Hanya dia yang selamat,ia menduga minumannya tidak di bubuhi Racun,sengaja di biarkan hidup.

Didung bergidik ngeri melihat kepala Panglima yang sudah terpenggal.

" Aku punya hadiah untuk Ratu Shimala"kata Raden Sangga menyerahkan kotak kayu berisi kepala Abhiyaso.

" berikan surat ini padanya".

Tubuh Didung gemetar.perasaannya kacau.

Ia  terus berusaha menahan marah.

Ilmu Silatnya tak akan Sanggup menandingi kehebatan Raden Sangga.

" Enyahlah ... Sebelum kepalamu ku penggal" hardik Sangga melihat Didung masih tertunduk. Dia pun mengggunus pedang  ke lengan didung

" Baik.Hamba mohon diri" kata Didung gemetar.setelah tali yang  mengikat lengannyanya putus oleh sabetan pedang itu

Dia bergegas mengambil kotak kayu dan surat tadi Lalu pergi secepatnya.

" Bakar Tubuh Panglima ini dan semua prajuritnya."

Perintah Sangga pada Sanco.

"Pelayan..bersihkan Ruangan ini sebersihnya."

Raden Sangga menyapu pandangannya ke setiap Ruangan.para pelayan tertunduk ketakutan.

Dia mengambil dua bocrah telanjrang,menggendong keduanya menuju tempat peraduaannya.

"Jangan ada yang mengganggu saat Rehatku"

                *****

Garma bocah sebelas tahun yang hadir di ruang itu merasakan saat kebebasannya akan tiba.

Dua tahun yang lalu ,sebelum tinggal di sini

Hidupnya begitu Bahagia,dilimpahi kasih sayang dan kekayaan dari kedua orang tuanya.

Ayahnya seorang Saudagar Kaya,punya banyak tanah yang di sewakan pada para petani.

Sejak umur lima tahun ia sudah dilatih ilmu Kanuragan oleh Ayahnya,di umur delapan ia sudah masuk tingkat 1 Daya murni Kanuragan.Dia pun mulai berlatih Ilmu Silat.

Meski hidupnya senang,di kelilingi banyak pelayan,Garma tidak mau hidup bermalas malasan.

Setiap harinya dihabiskan untuk belajar dan berlatih Silat.

Di usia sembilan,ia tampak sudah matang.

Wajahnya yang tampan terilihat lebih dewasa dari Anak anak se umurnya.

Sorot matanya tajam,mencerminkan kepintaran serta keteguhan hatinya.

Tubuhnya tinggi,padat berisi di tunjang dengan gizi tinggi.

Kulitnya bersih terawat.

Pada suatu saat Ayahnya pergi berdagang ke kota membawa Rotan,damar dan rempah rempah bernilai tinggi.Juga berbagai macam daging hewan siluman

Dikawal dengan dua puluh anak buah yang rata rata tingkat 3 daya murni Kanuragan.

Di rumah hanya ada beberapa penjaga tingkat rendah dan beberapa pelayan.

Beberap tahun belakangan Desa tempat tinggal Garma termasuk aman jarang ada perampokan.

Ayah Garma tak kuatir meninggalkan isteri dan dua anaknya,hampir setiap bulan ia pergi berdagang.Dan selalu pulang dengan selamat.

Jarak dari desa ke kota Tampai,hanya satu hari naik kuda dan paling lama seminggu Rombongan Ayah Garma sudah pulang kembali.

Pada hari ketiga,Ayahnya  pergi,Rumahnya di datangi gerombolan Rampok.

Gerombolan itu di pimpin oleh Gono Samber Nyowo, kultivasinya sudah tingkat lima daya Kanuragan.

Mereka menyebut diri mereka Begal SamberNyowo.

Hanya Tinggal tiga puluh orang,beberapa dari pria banyak yang terluka.

Gerombolan itu habis di tumpas dari Kerajaan SambiJayA,

avataravatar