3 Chapter 3

________

"Hey, kenapa mobilnya?" tanya Cara.

"Mogok" ucap Lendra dingin.

"mau gue bantuin?"_Cara

Lendra yang tadinya fokus pada mobilnya langsung mengarahkan pandangannya ke arah Cara, Cara pun heran kenapa Lendra menatapnya seperti itu. jangan-jangan Lendra mau marah².

"Mau bantuin apa? bantuin dorong?"_ Lendra

Sudah diduga pasti jawaban Lendra sangat sadis, Udah untung ditawari bantuan, masih aja nyolot.

"ya nggak, maksut gue pulangnya sekalian bareng" Ucap Cara berusaha menenangkan.

"Emm, terus mobil gue gimana?"_Lendra.

"ya Lo tinggal telfon montir dulu, nanti mobilnya suruh benerin, terus kalau udah siap dianterin ke rumah, gimana sih" Ucap Cara.

"Yaudah deh" ucap Lendra,

Cara pun memberikan kunci mobilnya pada Lendra, tapi Lendra malah bertanya 'buat apa?', "Lo yang setirin lah" ucap Cara kesel, cowok ini tidak berubah, masih tetap jahat, galak, dingin, nggak peka' lagi.

Lalu Lendra pun masuk mobil Cara dan duduk di depan stir, tapi dia bingung, lalu harus kemana dia?.

Cara pun menuju ke bangku belakang, tapi dicegah oleh Lendra, "apa-apaan nih, duduk didepan sini, Lo pikir gue supir Lo" ucap Lendra, lalu Cara pun duduk didepan sebelah Lendra.

"lo mau kemana? langsung pulang aja ya" tanya Lendra.

"Sebenernya gue pengen ke apartemen yang biasa gue kunjungi, gue biasa lihat bintang disitu, tapi nggak papa kok, pulang aja." _Cara.

"ngapain sih lihat bintang aja di apartemen, disini juga bisa" ucap Lendra.

"yaudah pulang aja" jawab Cara dengan muka agak sedih sih.

Lendra yang melihatnya pun tidak tega, pasalnya Cara pun sudah membantu Lendra.

"apartemennya nya dimana?" tanya Lendra dingin.

"Di jalan kelapa muda dua, emangnya kenapa?" ucap Cara heran.

tanpa ada jawaban dari Lendra, Lendra langsung menjalankan mobilnya, tanpa ada sepatah katapun disitu, hanya ada keheningan diantara Cara dan Lendra, 'eh tunggu-tunggu, ada yang aneh'_batin Cara.

"Kita mau kemana?" tanya Cara, tapi Lendra hanya diam, cara pun hanya menghembuskan nafas kasar.

"kamu jangan macem-macem ya" ucap Cara khawatir.

"gue mau bawa Lo ke hotel" ucap Lendra sambil menunjukkan smirknya.

"apa-apaan sih"_Cara

________

setelah beberapa menit lamanya, sampailah mereka di apartemen yang dibilang Cara, tapi ternyata Cara malah tertidur, Lendra pun bingung.

"nih anak malah tidur, gendong atau bangunin ya, kasihan juga sih kalau dibangunin, yaudah deh gue gendong aja"_Lendra.

Kok Lendra beda ya, biasanya dia akan sangat dingin kepada cewek-cewek, tapi kalau sama Cara kok nggak ya, jangan² ada sesuatu yang sedang Lendra sembunyikan.

Lendra pun menggendong Cara ala bridal style, sampai menuju lantai 4, tapi mereka naik lift, sampailah mereka berdua dikamar itu, Lendra pun merebahkan tubuh Cara ke kasur itu, dan saat Lendra ingin melepaskan pelukannya, Lendra terjatuh diatas tubuh Cara, dan saat itu juga, Cara terbangun.

Mereka tidak langsung berdiri masing-masing, tapi mereka malah pandang²ngan, rasanya Cara seperti melihat malaikat, seketika itu Cara jatuh pada sorot mata Lendra, begitu dalammmm, dia melihat ada sesuatu yang unik dimatanya, yang selama ini dia salah menilainya.

tapi yang paling diperhatikan Cara adalah bibir seksi Lendra, oh my god, ingin sekali Cara menciumnya.

Tapi setelah itu Cara tersadar, "Eh², Lo mau apain gue?" Tanya Cara dengan raut muka cemas tapi aslinya biasa saja.

"enak aja, gue cuma bantuin Lo, tadi Lo tuh tidur" ucap Lendra ketus.

"oh, yaudah makasih"_ Cara.

Cara melompat dari tempat tidurnya lalu menuju ke balkon depan, dia melihat bintang yang bertebaran di langit, begitu mendamaikan, tiba-tiba Lendra sudah berada disampingnya.

"apa yang istimewa dari bintang? sampai kau menyukainya?" pertanyaan Lendra sangat aneh.

"Bintang, dia sangat cantik, bagiku bintang itu bagaikan seorang teman yang dikirimkan tuhan untuk langit, bukan hanya untuk langit, Tuhan kirim bintang untuk gue juga, gue nggak perlu jatuh cinta untuk merasakan apa itu cinta, maka dari itu jika suatu saat gue jatuh cinta, gue akan bilang pada orang itu kata-kata yang bisa dibilang itu adalah janji" ucap Cara panjang lebar.

"seperti itukah, Pelangi lebih indah daripada bintang bukan?" ucap Lendra.

"tidak, Pelangi hanya memberikan harapan palsu dra? dia pecundang, pengecut."_Cara.

"Why?"_Lendra

"iya, Pelangi, dia adalah salah satu karya Tuhan yang membuat gue kecewa, dia mendatangkan hujan sebagai harapan bahwa dirinya akan muncul, tapi dia telah berbohong, dan jikalau dia benar-benar muncul, dia hanya muncul sebentar, lalu pergi lagi, hanya kekecewaan yang gue dapatkan setelah itu, bintang memang akan pergi meninggalkan langit waktu pagi, tapi dia berjanji akan datang lagi malam ini, you know?" ucap Cara panjang lebar.

"begitukah?" ucap Lendra dan dijawab Cara dengan anggukan kepala.

sampai larut malam akhirnya Lendra mengajak Cara untuk pulang, dan Cara pun setuju, hingga Cara dan Lendra pulang ke rumah masing-masing.

________

*Dikamar Lendra*

Lendra merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya, dia merasa sangat capek setelah semalaman jalan-jalan dengan Cara, tunggu-tunggu, kenapa tiba-tiba Lendra memikirkan Cara ya, apakah ada cinta dihati Lendra.

'Caramel, cewek itu, ih kenapa gue mikirin cewek itu, arghhh' batin Lendra

"Gue suka gaya bicaranya, gue suka sifatnya, gue paling suka 'Bibirnya'" pikiran Lendra penuh dengan bayangan Cara, Lendra sungguh tak pernah merasakan ini sebelumnya.

*sedangkan Caramel*

Cara juga merebahkan tubuhnya dikasur nya, karena dirasa dia sudah cukup melihat bintang, tapi entah kenapa pikirannya dihantui oleh wajah Lendra terus-menerus.

'Lendra, ada apa dengan mata kamu?' Batin Cara.

'Kenapa aku sangat terjatuh dalam sorot matamu, aku melihat sesuatu ada didalam matamu, cinta(?), nggak mungkin, hati sekeras batu ada yang namanya CINTA' sambungnya.

"Kenapa gue jadi mikirin Lendra, au ah mau tidur" Ucap Cara.

________

Pagi-pagi sekali Cara terbangun akibat berisiknya suara burung berkicau di atas balkon kamarnya, kemudian Cara menuju ke kamar mandi, dia akan berendam di bathtub sangat lama, karena sekarang adalah hari Minggu jadi dia akan santai-santai dirumahnya, apalagi mama dan papanya sedang tidak dirumah, bebaslah dia hari ini.

Cara harus menyusun jadwal kegiatannya hari ini, jika tidak dia akan malas-malasan. setelah selesai mandi dilanjutkannya dengan duduk santai di tepi kolam renang dengan ponsel yang terus ia mainkan.

sedangkan Lendra, dia belum bangun sekarang, tiba-tiba sebuah bantal mendarat di wajah Lendra dan membuat Lendra terbangun.

"Bangunnnnnn" teriak seorang wanita dengan suara cemprengnya itu, ia adalah Maminya Lendra yang bernama Ningsih, Lendra adalah anak semata wayangnya, maka dari itu maminya sangat memanjakannya.

"iya-iya" jawab Lendra dengan suara berat khas orang bangun tidur.

"habis itu mandi terus sarapan habis itu mau tidur Sampek besok pagi lagi juga nggak papa" ucap mami Ningsih ketus.

"ck, bawel"_Lendra.

lalu Lendra pun mandi dan sarapan seperti apa yang diinginkan maminya itu, setelah itu Lendra merasa sangat bosan.

*******

"Oh my God, Cara bosen banget..., Cara mau pergi ke filanya papa aja deh" ucap Cara dan kemudian dia bergegas menuju Fila itu...

setibanya difila Cara sangat senang, karena filanya sangat sepi, padahal biasanya selalu ada orang, tapi entah kenapa sepi banget.

Didalam Fila hanya ada dua perumahan yang bersebelahan, masing-masing mempunyai dua kamar, filanya tidak terlalu besar jadi hanya bisa disewa dua orang, lengkap dengan satu kolam renang yang berpadu padan dengan taman disekelilingnya membuat suasana disitu sangat sejuk.

Cara pun menata barangnya disitu, untuk menginap semalam saja difila, dia sangat bosan jika dirumah sendirian, walaupun dengan pembantunya tetapi tetap saja dia merasa sendiri.

"tapi gue bosen ya sendirian, gue telfon si Risa aja ya."

Calling Risa

"sa Lo bisa kefila papi sekarang, gue bosen nih sendirian"_Cara

"eh sorry banget nih Ra, gue lagi sibuk, biasa stalking² sosmednya Lendra, uhuy²,"_Risa

"nggak asik banget Lo sa"_Cara

"sorry banget ya, bay"_Risa

********

LENDRA

"Bosen banget, pengen cari suasana baru nih, gue cari Fila yang sepi aja kalik ya" ucap Lendra.

Lendra pun mencari Fila yang sepi dan dia menemukan Filanya papanya Cara, sebenarnya dia tidak tahu jika Fila itu adalah milik papa Cara.

Akhirnya Lendra pun menyewa Fila yang satunya dan menginap juga semalam, Lendra pun mengemasi barang-barangnya, dan membersihkan ranjang yang ingin ia tiduri.

avataravatar
Next chapter