1 Chapter 1

SMA Citra Bangsa

Seorang perempuan tengah duduk di bangku pojok, dengan sebuah novel favoritnya ditangannya, perempuan berbaju putih abu-abu itu sedang melakukan hobinya dipagi hari sambil menunggu bel masuk.

Dorrrrr

Tiba-tiba seseorang mengejutkannya dari samping yang tak lain adalah teman sebangkunya bernama Risa.

"Morning, Ra" Ucap perempuan yang bernama Risa itu.

"Tumben Lo berangkat pagi" Tanya Caramel pada Risa yang terbiasa berangkat terlambat itu.

"Yee, Lo pikir gue nggak pernah bangun pagi gitu" jawab Risa.

"Oh iya Ra nanti kita kentantin ya" ajak Risa.

"He'em, males sih sebenarnya" Ucap Cara males.

Kring

Kring

Kring

Suara bel masuk terdengar sangat nyaring yang membuat semua siswa-siswi berlarian menuju kelasnya masing-masing dan duduk menunggu guru yang akan mengisi mapel pelajarannya.

Plok

Plok

Plok

Pintu terbuka dan menampakkan seorang guru dengan makeup menor yang membuat aura judesnya semakin mencolok, dan disaat itu seluruh isi kelas terdiam karena melihat akan kehadiran guru judes itu.

Guru itu adalah guru Bahasa Inggris, namanya Bu Ninik, aslinya orangnya baik, tapi guru ini terlalu lebay kepada murid-muridnya, dari ujung rambut sampai ujung kaki dicek olehnya, dan perbuatannya itu membuat murid-murid selalu gemetaran melihat wajahnya.

Caramel pun pernah terkena kasus dikarenakan kukunya panjang-panjang dan itu yang membuat dia berhadapan dengan guru judes itu.

"Morning All" sapa guru itu.

"Morning ma'am" jawab seluruh isi kelas.

Tapi caramel hanya menjawab salamnya itu dan kembali membaca novel favoritnya itu.

Bu Ninik pun memulai pembelajaran dengan mengabsen siswa siswi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pembahasan materi yang sangat panjang dan membuat para siswa-siswi ngantuk atau bahkan sampai tertidur.

Sedangkan Cara, dia masih sibuk dengan novelnya itu, entah novel apa yang sedang ia baca tapi dia sangat fokus sekali, bahkan ocehan Bu Ninik tak mengusiknya sedikitpun.

Tapi tiba-tiba Bu Ninik mengetahui jika cara sedang sibuk dengan dunianya sendiri, Bu Ninik pun mendekat ke bangku Cara dan Risa.

"Cara!!" Ucap Bu Ninik sambil menyaut novel yang ada ditangan Cara.

Cara terkejut, dia diam dan menunduk, sepertinya dia sudah malas melihat wajah guru itu, tapi ini semua juga salah dia, waktu pelajaran kenapa masih baca novel, Cara².

"Kamu itu ya, sudah tau ada guru didepan menerangkan kamu malah sibuk sendiri, sekarang coba kamu jelaskan apa yang tadi ibu jelaskan, sekarang!!!" Perintahnya.

"Ini apa lagi, belaga sok pendiem tapi otaknya kosong" sambungnya.

Tapi cara masih tetap diam, cara bukan tidak tau tapi dia sedang meredakan amarahnya yang dibuat memuncak oleh guru itu.

" Nggak bisa kan?" Ucap Bu Ninik sambil membanting novel itu lalu pergi.

"Asking and giving attention

Asking attention/Meminta perhatian adalah ungkapan yang digunakan untuk meminta perhatian dari seseorang. Giving attention/Memberi Perhatian adalah ungkapan yang digunakan untuk memberikan perhatian/respon.

Asking for attention =

May I have your attention, Can I get the attention, Excuse me, Attention please!, Listen to me.

Giving Attention =

Yes Sir/Ma'am, Ok, I see, Really, All right. " Jawab cara yang membuat seluruh isi kelas menyoraki Bu Ninik.

"Huuu..." Ucap isi kelas kompak.

"Diam semuanya" _ Bu Ninik

Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi dan membuat seluruh isi kelas menghembuskan nafas lega karena guru menyebalkan itu sudah keluar dari kelasnya.

"Wihhhh, gimana rasanya diomelin guru judes itu" ucap Risa pada Cara.

"Apaan sih, gemetaran gue" _ Cara

"Yaudah ke kantin yok" ajak Cara dan membuat Risa bingung.

Brakkk

Cara menabrak seseorang yang tidak asing dimatanya, cowok itu adalah Lendra, cowok yang menyebalkan sekali waktu SMP, walaupun Lendra itu cowok idaman Cara banget fisiknya tapi tidak dengan sifatnya, karena Lendra itu tinggi, ganteng, muka² dingin gitu, apalagi tubuhnya, behhhh atletis banget dan itu sangat disukai Cara.

Tapi dia teringat dengan masa lalunya yang disiksa mati-matian oleh Lendra, Lendra adalah laki-laki yang sombong dan kasar, dia selalu memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya.

"Apaan sih, kalau jalan tu pake' kaki tapi bukan berarti nggak menggunakan mata ya," ucap Cara marah².

"Tunggu² ini kan elo" ucap Cara saat mengetahui jika itu adalah Lendra dia langsung pergi.

Tapi tangannya tertahan oleh Lendra, dengan muka datarnya Lendra malah tidak merasa bersalah karena memang dia tidak bersalah, hehehe.

"Apaan sih, sakit tangan gue" Ucap Cara sambil melepaskan tangannya dari Lendra.

Dan tidak disadari ternyata Risa senyum-senyum sambil terus memandangi Lendra, Risa memang mencintai Lendra dari dulu.

Sedangkan Cara dia sangat membenci Lendra, dulu dia selalu diperbudak oleh Lendra, serasa dia disiksa, Lendra dulunya memang cowok kulkas, galak, jahat, ketua geng, dia menyuruh semua anak untuk patuh padanya, termasuk Cara.

Cara langsung buru-buru meninggalkan cowok sok itu, dia bukan lagi benci tapi dia benar-benar tidak ingin melihat wajahnya.

Cara selalu dipaksa untuk nyontekin, mengerjakan tugas Lendra, semuanya, dan sebab itulah Cara menjadi benci pada Lendra.

Kring³...

Bunyi bel menandakan waktu istirahat sudah selesai, saatnya untuk melakukan pembelajaran lagi.

Cara dan Risa yang tak sempat membeli makanan pun ngedumel, gara-gara harus debat dengan si cowok ngeselin itu, akhirnya mereka kembali kekelas.

Cara sangat bersyukur jika dirinya tidak sekelas lagi dengan Lendra, dia sangat tidak suka dengan sikap Lendra yang seenaknya.

Pembelajaran pun terus berjalan hingga anak-anak pun ada yang tertidur mendengarkan ceramah dari guru dikelas, rasanya sampai bosan.

Hingga pada akhirnya bel pulang berbunyi, semua anak-anak bernafas lega, karena bel sudah berbunyi.

"Yeayyy" batin Cara.

Cara dan Risa pun menuju ke gerbang depan dan duduk di halte bus tapi ternyata bus sekolah tak kunjung datang, Cara sangat haus, dia ingin membeli minuman tapi kalau tiba-tiba bus sekolah datang, Cara akan sangat menyesali itu, dia hanya membawa uang pas.

Grenggg...

Sebuah motor tua berhenti didepan Cara dan Risa, seseorang itu membuka helmnya dan itu adalah kakak laki-laki Risa yang biasa menjemput Risa.

"Hai.." sapa Cowok itu yang bernama Angga

"Iya kak, Ra gue pulang dulu ya" Ucap Risa

"Eh iya, hati-hati ya" Ucap Cara lemes.

Cara pun duduk sendiri dihalte bus, dia mendapati seorang cowok yang membawa minuman, dan itu membuat cara ingin memintanya, tapi saat cowok itu berbalik badan dia ternyata cowok itu adalah Lendra, dan Cara tidak mungkin meminta bantuan pada Lendra terpaksa lah Cara menahan dahaganya itu.

Untung saja bus sekolah tiba-tiba datang, Cara sangat bersyukur, jika tidak cepat-cepat datang dia akan mati berdiri di situ.

Cara pun pulang dengan menaiki bus sekolah, dan di bus itu dia bertemu dengan cowok nyebelin itu, lagi, dia adalah Lendra, kenapa setiap hari dia pasti melihat wajah Lendra yang sok ganteng itu, tapi emang ganteng sih...

hehehe

avataravatar
Next chapter