webnovel

9. Masalah Bianca

Keesokan harinya Zara memberitahu Freya jika Ia mendapat balasan dari orang yang mengaku menerima surat yang Mereka kirimkan.

"Jadi kita gimana?" Zara panik.

"Jadi bener orang yang papasan sama kita di Lotte itu Axl Cloud8 Sunbaenim?"

"Ya seharusnya memang dia!" Zara menyipitkan matanya.

"Siapa tahu aja kita salah orang!"

"Enggak kok bener!" ujar Zara yakin.

"Baiklah kalau kamu yakin Zar."

"Kita ajak ketemu dimana ya enaknya?"

"Di taman Baeksong aja!"

"Deket sekolah kita dong?"

"Iya... biarin aja!"

"Ok deh... aku jawab ya."

Zara pun mengirim pesan kepada Pria yang menerima surat mereka.

Zara: Chogiyo... terima kasih telah membalas. Ini bener dengan Axl Sunbaenim, saya Zara, saya salah satu trainee di DQ Entertainment. Saya mau minta maaf karena kelakuan saya dan teman saya tempo hari.

Zara dan Freya pun merasa deg-degan membalas Axl membalas pesan mereka.

"Duh, dibales lagi ga ya?" Zara memegang dadanya smbari menggenggam smartphonenya.

"Dibales, dibales!" ujar Freya yakin sembari memegang bahu Zara.

"Keburu bel masuk kelas nih!"

Tidak lama smartphone Zara bergetar.

Ia menutup mulutnya.

"Langsung dibales Yu!"

"Chinjayo?"

Zara pun membuka pesan Axl.

[Axl: Karena kamu sudah minta maaf maka saya tidak punya pilihan lain selain memaafkan kamu. Lain kali jangan diulangi perbuatan tak terpuji kalian ya apalagi kalian adalah calon idol yang nantinya harus menjadi contoh untuk masyarakat luas.]

Zara pun menunjukan pesan Axl kepada Freya.

"A... baik banget sih Axl Oppa!"

"Tadi aja manggilnya masih pake Sunbaenim, sekarang berubah jadi Oppa!" tegur Zara.

Freya tersipu malu. "Ah, abisnya gemes banget dia balesnya!"

"Yaampun Freya... apanya yang gemes sih?" Zara menyipitkan matanya.

"Itu dia baik banget maafin kita!"

Zara geleng- geleng. "Tapi untung cakep Axl Sunbae itu!"

Freya pun mengeluarkan smartphonenya sendiri.

"Mau ngapain ngeluarin HP, Fre?" tanya Zara geleng- geleng.

"Ngapain kek!" Freya mengerucutkan bibirnya.

Ia ternyata membrowsing Axcello Choi.

"Iya.... ganteng banget Zar! Sumpah kok aku baru tahu ada anak band yang ganteng banget kaya gini!"

"Maksud kamu apa sih Fre?"

"Aku tuh ngira kalo anak band itu serem- serem!"

"Hah? Serem gimana?"

"Ya pokoknya yang itu loh kalo di Amerika ada band- band metal yang orangnya rambut gondrong, terus bewoknya tebel banget, terus seluruh badannya tatoan!"

Zara terkejut. "Ya kali!"

"Aku ga pernah ngikutin band Korea, Zar!"

"A... Arasso!"

"Udah aku kasih tahu ya Yu, kalo aku ngajak dia ketemu di Taman Baeksong. Dia setuju kok!"

"Ga sabar nanti malem!"

"Apaan sih si Freya!" Zara geleng- geleng.

**

Axl melepaskan kacamatanya setelah lama menatap layar laptopnya. Ia pun memijit bagian jembatan hidung yang menghubungkan mata kanan dan mata kirinya.

"Chinja... neomu himderuro!" keluhnya sembari seperkian detik menutup mata lalu membukanya kembali.

Ia pun berdiri dari tempat duduknya sembari merentangkan tangan ke atas tanda melepas lelah.

Ia pun lalu berjalan menuju dapur rumahnya.

Ia mengambil botol air mineral dan membuka tutupnya lalu langsung menenggak dari botolnya.

Ia pun mengembalikan kembali botolnya ke dalam kulkas.

Axl pun hendak kembali ke kamarnya namun Ia merasa sangat suntuk untuk kembali belajar. Maka Ia pun memutuskan menyalakan Tvnya yang jarang nyala tersebut.

TV pun menyala.

Axl menggonta- ganti channel siaran Tvnya tersebut. Ia merasa tak ada satupun tayangan menarik yang mampu membuatnya singgah lama.

Namun tiba- tiba Dia terpaku dengan sebuah variety show rerun. Ia benar- benar tak mengganti kemana- mana lagi channel Tvnya.

Pandangan Axl tertuju pada salah satu bintang tamu Variety show tersebut.

Batin Axl. Senyuman yang indah itu dulu pernah kulihat setiap hari, senyuman itu dulu mewarnai hari- hariku.

Seketika Axl mematikan Tvnya.

Batin Axl lagi. Kau sedang apa sih Axl? Ga ada baper ya! Kamu sendiri harus tegas!

Axl pun kembali ke kamarnya melanjutkan kegiatannya belajar.

**

Axl sudah berada di taman Baeksong. Ia mengenakan jaket tebal yang menutupi tubuhnya hingga lutut. Tak lupa Ia memakai topi dan juga masker hitam sehingga tak ada yang mengenalinya.

Ia pun telah membawa tas belanjaan yang dimaksud.

Ia pun menunggu Zara sembari berdiri di depan air mancur Taman Baeksong. Kebetulan Taman tersebut sedang sepi, biasnaya ramai dibuat berkumpul anak- anak muda ataupun ornag pacaran.

Axl sudah memberitahukan jika dirinya telah tiba di Taman Baeksong dan memberitahukan dimana Ia berdiri, serta apa ciri- cirinya.

Tak lama ternyata Zara datang bersama Freya mengenakan jaket panjang putih. Keduanya mengenakan jaket yang sama.

Freya dan Zara saling berbisik melihat Axl.

"Chogiyo..." Zara memberanikan diri menyapa pertama kali.

Axl pun menoleh kepada orang yang menyapanya.

Axl pun menurunkan maskernya hingga ke dagu.

Freya pun tak bisa melepaskan pandangannya kepada Axl.

Axl sontak langsung memberikan tas belanjaan Zara.

"Komawo!" jawab Zara.

"Lain kali kalian jangan melakukan hal yang seperti kemarin lagi, apalagi kalian kan calon idol masa depan!" ujar Axl.

Freya mengangguk.

"Ne, Sunbaenim. Nan chinja choeseonghamnida (aku sangat merasa berasa bersalah). Saya dan teman Saya salah karena melakukan hal tidak terpuji!" ujar Zara.

"Baiklah saya pergi dahulu kalau begitu!" Axl pun mengenakan maskernya lagi.

Freya dan Zara pun masih terdiam di tempat.

Batin Freya. Aduh ini kenapa sih? Kok aku deg- degan? Apa ini namanya jatuh cinta pandangan pertama?

**

Freya pun pulang ke rumahnya sembari masih terbayang- bayang wajah Axl di benaknya. Ia tak bisa melupakannya begitu saja. Mata Axl yang sipit dan bulat nampak sendu, bibirnya yang tebal bila terseqnyum membuatnya semakin terlihat cool dan meneduhkan hati, raut wajahnya sangat tampan seperti pahatan patung.

Ia pun mengkhayal sendiri.

Tiba- tiba saat lamunannya terbangun mendengar suara pertengkaran Ayah dan Ibu sambungnya.

Freya pun menutup telinganya dengan kedua tangannya, Ia trauma sengan pertengkaran, apalagi sat Ia masih kecil Ia juga harus mendenger pertengkaran kedua orang tua kandungnya. Hal tersebut membuatnya semakin ketakutan.

Freya pun bangkit dari duduknya. Ia pun masuk ke kamar mandi di dalam kamarnya dan menyalakan kran showernya. Dengan begitu suara pertengkaran dari luar sudah tak bisa didengarnya lagi.

Freya menyandarkan tubuhnya di tembok kamar mandi dan hanya bisa menunggu sampai kapan suara itu berhenti.

**

Axl sedang makan malam dengan kedua orang tuanya di meja makan rumah mereka.

"Bianca kok belum pulang ya?" tanya Choi Jungchul, Ayah Axl.

"Dia ada urusan tugas jadi harus kerja kelompok di rumah temannya," jawab Inhwa.

Jungchul hanya mengangguk sembari meneruskan makannya.

Tiba- tiba suara bel berbunyi terdengar.

Di luar hujan deras.

"Siapa yang bertamu malam- malam begini? Di luar hujan deras pula!" Jungchul hanya geleng- geleng. "Ahjumma..." Jungchul memanggil ARTnya.

"Biar Aku yang buka pintunya!" potong Axl.

Axl pun bangkit dari duduknya dan menuju pintu rumahnya.

Dia melihat siapa orang yang datang bertamu dari monitor pemantau CCTV.

Axl pun menyalakan tombol pengaktif suara. "Anda mau mencari siapa kesini?"

"Siapapun yang bicara! Saya ingin segera masuk!" ujar wanita yang sudah naik pitam tersebut.

Axl pun membukakan pintu rumah untuk wanita tersebut.

Wanita tersebut pun memelototi Axl.

Axl hanya menatap santai wanita tersebut. "Ada apa Noona kemari? Kau ingin membuat onar di rumah kami? Kalau kau sudah selesai membuat onar, silahkan cepat pergi dari rumah ini!"

"Dasar anak tidak tahu sopan santun!" Wanita tersebut hendak makin naik emosinya.

"Mana Bianca?" tanya Wanita tersebut.

"Yuran Noona, ada apa kau mencari Bianca?"

"Aku akan membongkar kebusukan adikmu itu!"

Yuran pun berjalan cepat menuju ke ruang tengah rumah tersebut.

"Paman Jungchul..."

Jungchul terkejut karena salah satu keponakannya datang mendadak ke rumahnya.

"Yurana... mau apa kau datang kemari?" tanya Jungchul keheranan.

"Dasar wanita jalang!" Yuran menatap tajam ke arah Inhwa.

Inhwa tak terima. "Beraninya kau berkata kurang ajar!"

"Yuran! Apa yang kau katakan kepada Istrku?! Kau benar- benar keterlaluan!" Jungchul terkejut dengan makian Yuran.

"Anak perempuanmu yang bernama Bianca, dia..." Yuran menatap sang Paman.

"Bianca?" Inhwa menyipitkan matanya.

Yuran menatap dengan mata berapi- api. "Anakmu tak kalah jalangnya dengan dirimu!"

"Yuran cukup!" bentak Jungchul. "Kau bisa mengatakan hal sekotor itu terhadap Adik sepupumu!"

"Noona maksudmu apa?" Axl ikut terkejut.

"Axla... adikmu itu tak ubahnya seorang pelacur!" ujar Yuran.

"NOONA!" Axl tak suka dengan kata- kata Kakak sepupunya.

"Yuran, kau benar- benar ya..." Jungchul tak bisa menahan amarahnya lagi kepada Yuran.

"Bianca tadi belakangku telah selingkuh dengan suamiku!" ujar Yuran lantang.

Axl terkejut. "Noona, kau jangan sembarangan menuduh ya!"

Inhwa juga tak kalah terkejutnya. "Ini pasti fitnah! Tidak mungkin anakku seperti itu..." Ia memegangi kepalanya sembari memegang gagang kursi.

Axl membantu memegang Sang Ibu. "Eomma..."

Jungchul juga tak kalah lemas. "Kau pasti berkata bo... bohong kan? Aku tak pernah mengajarkan anak- anakku melakukan hal tak terpuji seperti ini..." Jungchul sejenak memejamkan matanya.

"Noona... kau pasti bohong kan?!"

"Dengar ya, aku tidak mungkin berkata bohong! Aku sudah menyimpan bukti atas perselingkuhan Bianca dan suamiku." Yuran melemparkan foto- foto Bianca da suaminya yang bernama Jang Dongwoo.

Jungchul mengambil foto tersebut.

Axl pun juga mengambil salah satu foto tersebut.

"Noona..." Axl pun tak bisa berkata apa- apa melihat foto yang ada di tangannya tersebut.

Jungchul pun meremas foto yang ada di tangannya. "BRENGSEK! DONGWOO BRENGSEK!"

"Aniya! Suamiku sama sekal tak brengsek, tapi Bianca yang memang sudah memiliki sifat pelacur dari lahir!"

Inhwa pun marah dan menampar Yuran.

Dia sendiri terkejut karena dengan beraninya menampar keponakannya tersebut.

Yuran pun memegangi wajahnya. "SIALAN!"

Ia ingin menampar balik Inhwa. Seketika Axl menahan tangan kakak sepupunya tersebut. "Keumanhae Noona!"

"Lepaskan Axl! Kau..."

"Noona... tampar aku saja, jangan Ibuku! Aku tahu Adikku salah, maafkan Ibuku menamparmu!" mohon Axl.

Jungchul menghentakan satu kepal tangannya ke meja makan tanda marah yang tak bisa dilampiaskannya sembarangan.

Inhwa seketika langsung khawatir. "Yobo..." Ia memegang lengan suaminya, takut- takut sang suami berbuat lebih nekat lagi.

Yuran menarik tangannya dari Axl.

"Dengarkan kalian, aku akan membuat Bianca menderita, aku tak peduli hubungan darahku seperti apa dengan anak pelacur itu!" Yuran pun pergi dari rumah tersebut seketika.

Choi Yuran adalah Kakak sepupu Axl dan Bianca yaitu anak dari Choi Kukhwan

Axl pun mendadak lemas.

Batinnya. Bianca kau benar- benar telah melakukan hal yang senekat itu?

**

Next chapter