156 Pelindung

"Kenapa takdir tidak pernah menuntunku pada hal yang baik. Apa aku salah jika ingin memiliki cinta dari seseorang?"

Man tidak sanggup menahan butiran bening yang sudah berkumpul di pelupuk matanya. Ia mengusapnya dan kembeli mengusap lembut punggung Nas, memberikannya kekuatan pada perempuan yang kini sedang berada pada titik kerapuhan.

"Nas … maafkan aku. Maaf karena aku telah membohongimu. Tapi tidak untuk perasaan ini. Aku benar-benar—"

"Heey!!!"

Tubuh Man tiba-tiba dipaksa untuk melepas Nas dan …

Plaaaak!!!

***

"Ssssh!" desis Man, ketika luka memar pada pipinya dikompres air hangat oleh sang Mama.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter