152 Mendua

"M—man …," gumam Nas, terbata.

"Iya … sebentar lagi sampai," balas Man, sembari sesekali menoleh pada Nas.

"Aku …."

Man menoleh pada Nas, namun tetap mempertahankan tempo langkahnya. Rautnya semakin panik melihat Nas yang matanya kini sudah terpejam.

'Nas … bertahanlah …,'

"Nas!"

Man memperlambat langkahnya, melihat pria dengan jas hitam tengah berlari ke arahnya.

"P—paman—"

"Biar saya yang membawa Nas ke rumah sakit," tutur Wat, yang kebetulan masih berada di sekolah usai mengantar Nas.

Man mengalihkan Nas kepada Papanya dan membiarkan mereka berlalu. Sementara Wan tetap mengikuti, ia memang sahabat sejati Nas.

Man mendengus, ia menggigit bibir bawahnya, cemas dengan keadaan Nas. Dengan keyakinannya yang kukuh, Man memilih untuk menyusulnya dengan memesan taksi online. Ia menghubungi Wan untuk mengetahui dimana lokasi rumah sakit yang akan didatangi oleh Nas.

***

"Jauhi anak saya!" gertak Wat, dengan nada tinggi dan tatapan penuh emosi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter