"Pikirkan baik-baik, Win. Aku sudah berusaha dan sebisa mungkin untuk mengerti kamu dan selalu ada untukmu. Aku tidak bisa seperti kekasih lain yang akan terus menomor satukan kekasihnya. Kamu memang penting untukku, kamu kekasihku. Tetapi Lin … juga sama … ia selalu menganggapku penting dan selalu ada untukku. Aku hanya tidak ingin mengecewakan sahabatku saja, Win."
"Lalu kamu bisa dengan mudahnya mengecewakan aku sebagai kekasihmu, iya?!"
Wat beranjak dari tempat duduknya.
"Wat?!"
"Jangan temui aku, jika pikiranmu masih sama seperti ini."
***
"Lin … maafkan aku. Tolong ceritakan bagaimana kronologi malam itu. Kamu belum menceritakan apapun padaku tentang malam itu," pinta Wat.
Lin tersenyum.
"Aku tidak ingin mengingatnya, Wat. Lupakan saja, ya," balas Lin, kembali mengusap lembut rambut Wat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com