75 Berterus Terang I

"Lin … jaga diri kamu, ya … aku mungkin akan jarang menghubungimu. Tapi percayalah, aku akan selalu mengingat kamu dan anak-anak," ujar Wat.

Lin memalingkan pandangannya. Tidak ingin menangis di depan Wat.

"Jangan menangis … anak-anak akan cemas jika melihatmu menangis," pinta Wat.

"A—aku … aku ju—jur … berat melepasmu pergi. A—aku tahu kamu pergi hanya sementara, tetapi … ada sesuatu yang membuatku berat untuk melepasmu," tutur Lin.

Wat tersenyum, memberi dekapan pada Lin.

"Jangan risau. Saat pergi aku adalah suamimu. Saat di sana, aku juga suamimu. Dan saat kembali, aku masih suamimu …."

***

Win terlihat bermuram nurja. Tak terhitung ia melewati Mario dan Tom yang sejak tadi duduk di taman dekat dengan gedung jurusannya. Ia penasaran mengapa Wat sudah tidak terlihat salama beberapa waktu. Ia juga tidak bisa menghubungi Wat sama sekali.

"Eu … per—misi …," sapa Win, kepada kedua teman Wat yang sejak tadi sudah memperhatikan gerak-gerik Win.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter