1 Satu

Kita tak pernah tahu bagaimana sebuah perasaan dimasa depan. Jangankan perasaan orang lain, terkadang perasaan diri sendiri pun tak bisa kita prediksi saat tak terkendali.

🐾🐾🐾

Byounggon POV

Aku kini benar-benar lelah, rasanya ingin segera ku berlabuh di alam mimpi diatas kasur empuk kesayangan ku.

"Ayo makan" ucap seorang laki-laki yang beberapa waktu terakhir ini mengisi hari-hari ku

"Belum lapar" tatapannya berubah sendu saat aku menjawabnya

"Hari ini aku yang memasak" tambahnya lagi

"Tidak"

"Sedikit saja"

"Baiklah" raut wajahnya seketika berubah. Senyumnya mengembang sempurna, membuat kedua matanya menyipit

🐾🐾🐾

"Kau tau? Tadi aku bertemu dengan teman lamaku. Kau ingat dengan Lee Midam?? Seorang trainee yang dua tahun lalu kukenalkan"

"Hmm"

"Sekarang ia telah sukses sebagai seorang solois, luar biasa bukan? Setelah empat tahun menjadi trinee akhirnya ia debut"

"Hmm"

"Tak bisakah kau menjawab lebih dari kata *hmm*??, bahkan aku tak yakin bahwa *hmm* itu adalah sebuah kata"

"Maaf"

"Ahh tidak, ini bukan salahmu Hyung. Ini salahku telah memaksakan kehendakmu"

Aku merasa tak enak, bagaimanapun dia adalah seseorang yang selalu ada di sampingku.

"Seunghoon-ssi.. maafkan aku"

"Tidak"

"Hmm.. besok adalah hari ulang tahun temanku, maukah kau menemaniku membeli sesuatu untuknya?"

"Tentu"

Ahh sudah ku bilang bukan, aku tak suka melihatnya seperti ini.

"Kau masih marah?"

"Tidak" pipinya memerah

"Aigoo, kau sangat lucu. Aku akan memakanmu sekarang"

Dan beginilah kami sekarang, kejar-kejaran didalam dapur, seperti anak kecil. Tapi kami menyukainya, setidaknya hingga saat itu tiba.

avataravatar
Next chapter