1 Keberangkatan

"Jangan lupa bawa oleh-oleh ya!". Kata Alya, saat mengantar kepergian sahabatnya yang akan memulai bekerja ke dunia luar. "Baiklah! Aku juga akan selalu mengabarimu nanti". Sahut Mike " aku akan mengirimu surat" tambah Mike.

Di suatu desa nelayan yang terpencil, dimana jarang sekali orang luar berkunjung, ada sepasang sahabat yang sejak kecil selalu bermain bersama. Mereka adalah Alya dan Mike. Di desa yang hanya memiliki penduduk kurang dari 80 orang tersebut, mereka habiskan setiap hari dengan bermain bersama.

Penduduk desa yang melihat mereka pun ikut senang melihat tingkah laku sepasang sahabat tersebut. Tahun ini mereka sama-sama berumur 18 tahun, di mana usia ini merupakan usia mereka mulai bekerja terutama untuk Mike yang seorang lelaki.

"*Sigh.... Apa dia akan baik-baik saja ya....". cemas Alya, yang baru saja mengantar sahabatnya pergi. Mike bukanlah anak laki-laki yang cengeng, dia memiliki perawakan yang cukup besar tingginya sudah mencapai 180 cm, rambut hitam yang diikat ke belakang menambah kesan jantan pada dirinya, namun tetap saja itu membuat Alya cemas karena sahabatnya pergi jauh darinya. "Dia akan baik-baik saja" kata ibunya, "Mike pasti akan segera kembali jika pekerjaannya sudah selesai" tambah sang ibu. "Ayah.... Apakah jauh jarak desa ini ke kota ?" tanya Alya kepada ayahnya. "jika mereka jalan kaki akan membutuhkan waktu 6 hari untuk sampai ke kota." Jawab ayahnya, " namun jika mereka menaiki kereta kuda, mereka akan membutuhkan waktu 2,5 hari untuk sampai ke kota." Lanjut ayah.

Kereta kuda adalah transportasi paling umum pada masa itu. Banyak orang bepergian menggunakan kereta kuda, sedangkan transportasi tercepat yaitu kereta uap, namun itu hanya ada di antara kota-kota saja.

Di waktu yang bersamaan, di kereta kuda. Mike yang tengah pergi menuju kota untuk bekerja. Sangat bersemangat untuk segera memulai pekerjaannya dan menceritakan pengalamannya tersebut kepada sahabatnya. "aku akan menceritakan semuanya pada Alya nanti saat pulang" kata Mike dengan senyum yang lebar. " kau sangat bersemangat ya Mike, hahaha" sahut steve pria setengah baya disamping-Nya. "melihatmu seperti ini mengingatkanku saat masih muda dulu..." sahut Mark pria tua lainnya. Mike pergi ke kota tidak sendirian, melainkan ia bepergian bersama 4 orang lainnya, walaupun Mike lah yang paling muda.

Mike menerima tawaran pekerjaan ini ketika ada seseorang dari kota yang datang ke desa untuk memberikan tawaran pekerjaan tersebut. "omong-omong, pekerjaan seperti apa yang akan kita lakukan pak ?" tanya Mike. "Eh, jadi kamu belum tahu ?" tanya Mark. "aku sudah diberitahu garis besarnya, namun aku tidak tahu detailnya" ujar Mike. "jadi seperti yang kau tahu, pekerjaan kita ini berhubungan dengan mengangkat barang-barang" balas Mark, "kita nanti akan dikirim ke suatu tambang untuk mengangkat hasil tambang mereka" tambah Steve.

"*Sigh.... Jadi ini maksud pekerjaan berat itu" hela Mike. Mike hanya diberitahu oleh pemberi pekerjaan bahwa pekerjaannya itu berat dan memerlukan semangat yang tinggi. "Hahaha..... Kenapa? Hilang semangat?" ucap Steve. "aku sudah melakukan pekerjaan ini sebanyak 4x sepanjang hidupku" tambah Steve. Steve dan yang lainnya sudah pernah menerima pekerjaan ini sebelumnya. "Janganlah khawatir, kau ini masih muda, tubuhmu ini cukup kuat untuk pekerjaan ini." Ujar James salah satu pria tua yang ikut bepergian. Kali ini James lah yang mengemudikan kereta kuda ini. "3 tahun ya....." ucap Mike. Mike dan yang lain telah menerima pekerjaan ini dan mereka dikontrak selama 3 tahun. Jadi mereka tidak akan kembali ke desa selama 3 tahun ke depan.

Malam pun tiba, Mike dan yang lainnya memutuskan untuk berkemah di tepi jalan tersebut. Jalanan gelap yang hanya mengandalkan penerangan dari bintang-bintang dilangit memberikan kesan yang cukup menyeramkan, tidak ada siapapun selain mereka disana. "Mike, hari ini kau yang menyiapkan makan malam untuk kita, kami akan memasang tenda disana." Ucap Mark. "Baik, akan kusiapkan" sahut Mike. Mike cukup terampil dalam hal memasak. Ketika di rumah, Mike sering membantu ibunya untuk menyiapkan makanan untuk keluarganya.

Ibunya bernama Lisa seorang ibu rumah tangga, Ayahnya bernama Albert seorang nelayan. Mike memiliki 2 Adik perempuan yang masih berusia 8 & 6 tahun, yang berusia 8 tahun bernama Amelia dan yang berumur 6 tahun bernama Amber. Alya juga sering menghabiskan waktu bersama kedua adik Mike tersebut. "Jadi apa yang kita punya disini...." ucap Mike. Mike mengambil berbagai rempah dan beberapa ikan, untuk menu makan malam kali ini, Mike berencana membuat sup ikan yang sudah biasa dia masak ketika di rumah, sup ini memiliki kuah yang lumayan kental dan rasa yang pekat, jadi meskipun hanya memakan sup ini, itu sudah cukup membuat seseorang kekenyangan. "Aku akan mengumpulkan beberapa kayu bakar di sekitar sini" kata James sembari meninggalkan kelompoknya. "baik hati-hati, jangan masuk terlalu jauh" jawab mark. Mark dan lainnya telah selesai memasang tenda dan sedang menunggu Mike selesai memasak makanan mereka.

Mike pun selesai memasak makanan mereka dan siap menghidangkan untuk pria-pria tua tersebut. "Makanan sudah siap" ujar Mike. "Wah sepertinya sangat lezat" ujar Steve. "aromanya sangat menggugah selera" sahut Mark. Mereka pun bersiap-siap untuk menyantap makanan mereka. "apakah James belum kembali ?" tanya Mike saat menghidangkan makanan. "ini sudah cukup lama sejak dia masuk ke hutan, apa kita perlu mencarinya ?" ucap Steve. "baiklah ayo kita cari" jawab Mark. "Mike kau jaga barang-barang kita." "baik" jawab Mike. "jangan lupa senjata kalian" tambah Mike.

Sudah menjadi hal yang umum untuk seseorang pada jaman itu untuk dapat menggunakan berbagai macam senjata seperti pedang dan busur, mereka menggunakan berbagai senjata tersebut untuk berburu, biasanya mereka mulai berlatih menggunakan senjata ketika mereka menginjak umur 13 tahun. Mike sendiri juga dapat menggunakan busur serta pedang, namun dia tidak begitu pandai dalam teknik berpedang, dia lebih sering menggunakan busur ketika diajak ayahnya berburu. "Baik ayo berangkat" ucap Steve.

Saat ini Mike sendirian di perkemahan mereka, menunggu kelompoknya kembali dari dalam hutan. "aku bosan...." ucap Mike. "mungkin aku akan menulis diary saja dan kutunjukkan nanti kepada Alya" tambah Mike. Mike pun mulai menulis apa saja yang terjadi pada hari pertama mereka.

Tak lama berselang kelompok Mike pun kembali. "Akhirnya kalian kemba-..." Mike terkejut melihat kaki James yang berlumuran dengan darah. "apa yang terjadi denganmu?" tanya Mike. "i-ini bukan apa-apa" Jawab James dengan terengah-engah. Kaki James benar-benar rusak seperti telah ditikam oleh serigala. "dia dikepung oleh sekelompok serigala" ujar Steve. "Mari kembali ke desa untuk menyembuhkannya" ucap Mike. "kita tidak perlu kembali ke desa, aku hanya perlu beristirahat, dan nanti akan sembuh sendiri" kata James. "Jangan bercanda !! Kau kehilangan banyak darah, kakimu pun sudah mati rasa!" Ucap Mark dengan nada yang tinggi. James tahu jika dia sudah tidak bisa menggerakkan kakinya lagi, namun dia tetap mengucapkan kata-kata tersebut. "Baiklah, kita akan kembali ke desa setelah kakimu kita perban" kata Steve. "maafkan aku" ucap James, James merasa bersalah karena membebani teman temannya dalam masalahnya ini. "baiklah, aku akan mengemas barang-barang kita" Ujar Mike. Setelah itu mereka kembali lagi ke desa.

Alya dan kedua adik Mike sedang bermain bersama, mereka sering menghabiskan waktu bersama akhir-akhir ini. "kak Alya, kamu sama kakak sering bermain bersama kan ?" tanya si bungsu amber. "Iya, kita sering bermain bersama sejak kita masih kecil, kita sering bermain air di pantai sana" jawab Alya sembari tersenyum. "Wah.... Pasti seru bisa bermain dengan kakak dari kecil" jawab Amber. Mereka pun tersenyum dan melanjutkan bermain bersama-sama. "kak Alya, apa kamu dan kakak akan selalu bersama? Tanya Amelia. "karena kita selalu bersama sejak kecil, kurasa kita akan tetap bersama-sama nantinya" jawab Alya. "Jadi kalian akan menikah?" tanya Amelia sembari tersenyum. "Eh..." ucap Alya yang kebingungan. "Kata mamah, jika laki-laki dan perempuan ingin selalu bersama, mereka harus menikah" ucap Amber dengan wajah polosnya. Alya yang mendengar perkataan mereka hanya dapat tersenyum canggung.

Ketika Alya dan adik Mike kembali ke desa, ada kegaduhan terjadi di tengah desa. Para warga berkumpul mengelilingi sebuah kereta kuda. " Eh, apa yang terjadi ? Bukannya itu kereta kuda yang dipakai oleh Mike." Ucap Alya. Mereka pun bergegas menghampiri kereta kuda tersebut. "MIKE!!!!" Alya berteriak menghampiri Mike yang tangannya berlumuran darah. "A-Apa yang terjadi padamu" ucap Alya dengan panik, Mike pun akhirnya menjelaskan kepada Alya yang mulai berlinang air mata. " tenang Alya, aku gapapa, ini bukan darahku" jelas Mike kepada Alya. Setelah mendengar hal tersebut, Alya kembali tenang dan mengusap air matanya. "terus apa yang terjadi?" Mike pun menjelaskan apa yang terjadi kepada Alya.

"Terus bagaimana keadaan James sekarang ?" tanya Alya. "dia sudah ditangani oleh tabib, dia pasti akan membaik dalam beberapa hari" jawab Mike. Mike pun melihat kedua adiknya juga menghampiri dirinya, dia mengelus kedua adiknya dan menceritakan lelucon kepada mereka. "Jadi apa yang akan kalian lakukan sekarang?" tanya Alya. "yah... Setelah ini kami harus langsung berangkat lagi ke kota untuk bekerja" jawab Mike. Alya yang mendengar jawaban tersebut tersentak dan mencoba untuk menahan Mike agar dia tidak pergi lagi " ke-kenapa ? bukannya kamu bisa pergi mencari ikan saja seperti ayahmu. Ucap Alya. "maaf, tapi aku sudah menerima tawaran pekerjaan dari mereka. Aku harus melaksanakannya" jawab Mike, "kau bisa mengabaikannya kan, kau tidak perlu berangkat lagi" ucap Alya sembari menahan air matanya.

"Maaf Alya, aku harus berangkat" jawab Mike, setelah mendengar jawaban Mike, Alya pun mulai meneteskan air matanya yang sudah dia tahan, sontak Mike langsung memegang pundak Alya dengan lembut dan berkata, "aku akan kembali dengan selamat, tanpa terluka, jadi tenang dan tunggu saja aku disini,oke ?" mendengar perkataan Mike barusan, Alya mulai menyeka matanya dan berkata "jika kau terluka aku tidak akan memaafkanmu, aku akan membencimu, kau harus berjanji untuk pulang dengan selamat". "Baik aku berjanji" jawab Mike dengan senyum lebarnya. Tak lama setelah itu Mike dan lainnya berangkat kembali menuju kota.

" Kau yakin tetap ingin berangkat ?" tanya Steve yang sekarang mengendarai kereta kuda ini. Mereka sekarang berangkat hanya bertiga. " kau tidak perlu memaksa untuk berangkat seperti kata Alya" tambah mark. "tidak apa-apa, aku tetap ingin berangkat, aku ingin mencari pengalaman di luar sana " ucap Mike "terlebih lagi aku ingin menjadi kuat selama perjalanan ini, agar bisa melindungi Alya dan lainnya" tambah Mike. "sial, kau terdengar seperti pria sejati mike" ucap Steve.

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Untuk menghindari kejadian seperti sebelumnya, mereka membuat sebuah aturan yang mewajibkan mereka untuk selalu bersama-sama selama perjalanan ini, tidak ada yang boleh untuk berkeliaran sendiri sebelum mereka sampai ke tempat tujuan.

Akhirnya perjalanan mereka kali ini tidak mengalami hambatan, mereka sampai ke kota 3 hari lebih lambat dari jadwal mereka. Kota ini dikenal dengan kota yang memiliki berbagai macam budaya didalam-Nya. Kota ini disebut Macult, kota yang dikenal dunia sebagai kota pengembara, dimana banyak orang orang dari berbagai daerah yang kemudian menjadi penduduk kota ini.

Kota yang memiliki landmark sebuah patung yang menjadi simbol keberagaman berbentuk orang-orang yang saling bergandengan. Kota ini terletak di negara terbesar di benua ini yang menjadi salah satu pendiri persatuan organisasi perdamaian di benua ini.

Negara ini bernama Iviza. Ibu kota dari negara ini bernama Moderano. Jarak ibu kota dengan kota Macult dapat ditempuh selama 7 hari dengan menaiki kereta kuda. Negara Iviza dipimpin oleh seorang Ratu yang dipercaya sebagai "the choosen". Mereka yang akan menjadi ratu tidak hanya dari kalangan bangsawan saja, namun siapa pun yang dipilih oleh maharaja, dewa yang mereka percaya, dapat menjadi ratu di negara ini. Maharaja akan menurunkan sebuah Vision setiap 30 tahun sekali yang akan menginformasikan mengenai siapa yang akan menjadi ratu selanjutnya.

Mike dan yang lainnya akhirnya sampai ke tujuan mereka, yang mereka datangi ialah sebuah bangunan berlantai 3 yang diatas-Nya bertuliskan wand's company. Setelah memarkirkan kereta kuda mereka, mereka bergegas memasuki bangunan, setelah mereka memasuki bangunan terdapat meja resepsionis yang dijaga oleh seorang karyawati cantik yang berumur sekitar 20-an. "selamat datang di wand's Company, apa yang dapat saya bantu." Karyawati itu memiliki bentuk tubuh yang ideal, matanya yang berwarna kebiruan sangat cocok dengan rambut blonde yang dikepangnya, senyumnya yang menawan seolah dapat menghipnotis semua lelaki yang ada disini. "Kami kesini untuk pekerjaan ini" Mark menyerahkan surat kontrak yang telah ditandatangani oleh utusan yang datang ke desa mereka. "wah, jadi kalian orang-orang yang datang terlambat dari jadwal itu ya" resepsionis itu menjawab dengan senyum yang sangat lebar.

Menakutkan, dia menakutkan. Pikir Mike yang dari tadi berdiri di belakang Steve dan Mark. Ketika dia memikirkan hal tersebut, pandangan resepsionis dan Mike saling bertemu, resepsionis tersebut tersenyum ketika mata mereka bertemu. "pemuda yang di sana" resepsionis memanggil Mike, Mike pun berjalan menuju meja resepsionis tersebut "a-ada apa" jawab Mike dengan gugup. "kau baru kali ini kesini ya, siapa namamu ?" Tanya resepsionis tersebut. " na-namaku Michael grey" jawab Mike dengan gugup lagi, " hahaha, kau tidak perlu gugup seperti itu, maaf tapi aku perlu mendata pendatang baru yang datang kesini" jawab Resepsionis itu "namaku Sasha white, kau boleh memanggilku Sasha" tambah Sasha, "baiklah, senang berkenalan denganmu Sasha."

avataravatar
Next chapter