2 Mencari Bintang

Sebagai lelaki jujur saja Aditya merasa sangat malu tapi mau Bagaimana lagi. Ia sudah terlanjur membuat keputusan. Bahkan keputusan konyol nya ini sekarang melibatkan dua anggota keluarga dan juga nasip seorang perempuan.

***

Aditya hari ini mengunjungi perusahaan DD GROUP yang sudah cukup lama tak ia sambangi setelah beberapa bulan yang lalu ia kembali ke singapore. Tujuannya kemari sebenarnya bukan untuk urusan pekerjaan tapi untuk menemui seseorang.

"Adit kau kemari?" tanya Bima yang berpapasan dengan putranya. Ia tak menyangka jika putranya ternyata datang keperusahaannya Bima mengira jika Adit mulai ingin serius bekerja. Tentu saja sebagai seorang Ayah ia merasa senang akan hal ini.

"Oh iya.." Aditya tentu saja tak bilang apa yang menjadi alasan utamanya datang ketempat tersebut.

"Baiklah ikut Ayah. Akan Ayah tunjukkan beberapa laporan yang harus kau pelajari."

Karena Bima mengajukan syarat kepada putranya untuk mengurus perusahaan setelah menikah nanti. Jadi Bima pikir inj adalah saat yang tepat bagi putranya untuk memulai.

Aditya pun terpaksa ikut dan menuruti perkataan ayahnya. Ia tak ingin membuat ayahnya kecewa lagi. Karena ia mungkin saja sudah cukup membuat ayahnya kecewa meskipun pada dasarnya kesalahan itu tak pernah ia lakukan.

Adit dan Bima menuju ke sebuah ruangan yang merupakan ruangan biasa digunakan oleh Amanda karena Amanda Masih izin untuk masa pemulihan perusahaan di-handle oleh Bima sendiri. Bima pun menyerahkan beberapa dokumen-dokumen penting yang berisi laporan kepada putranya agar putranya itu bisa mempelajarinya.

Aditya pun menerima berkas-berkas itu dengan Sukahati walaupun pada dasarnya ia masih malas berurusan dengan urusan seperti itu karena memikirkan kuliahnya saja dia masih pusing namun ia harus tetap bersikap dewasa di depan ayahnya.

"Ayah bolehkah aku mempelajari dokumen-dokumen ini di rumah saja? dokumen ini terlalu banyak untuk aku pelajari di tempat ini." ujar Aditya kepada ayah.

"Ya baiklah terserah asalkan kau mempelajarinya dengan serius." ancam Bima dengan lirikan mata yang tajam.

Aditya pun mengangguk dan menyanggupi permintaan Bima, kemudian ia meminta izin untuk pergi. "Baiklah Ayah aku pergi dulu. Aku ingin menemui beberapa temanku yang ada di di perusahaan ini." ucapkan Aditya beralasan.

Aditya pun keluar darj ruangan tersebut dan menuju ke lantai bawah dimana biasanya para cleaning service berada.

Aditya celingak-celinguk di ruangan cleaning service Ia juga memeriksa ruangan pantry namun di sana ia tidak menemukan sosok yang ia cari dan yang ia rindu sosok perempuan yang biasanya mengenakan seragam merah dan hitam khas petugas kebersihan di perusahaan tersebut. Dan juga kuncir kuda dengan peluh yang memenuhi keningnya bagai butiran kristal yang mengkilat. Hal itulah yang di rindukan oleh Aditya.

"Permisi apa kau melihat Bintang?" tanya Aditya kepada salah satu petugas kebersihan yang merupakan teman dari Bintang.

"Ah bukankah anda pak Aditya. Wah anda bekerja disini lagi.?" tanyanya dengan sumringah. Tentu saja ia senang melihat anak dari pemilik perusahaan yang tampan itu kembali lagi.

"Ya begitulah. Tapi aku juga masih harus menyelesaikan kuliahku dulu. lalu dimana Bintang?"

"Oh Bintang. Jadi anda tidak tau? Bintang kan sudah lama tidak bekerja disini lagi?" jawab perempuan itu.

"Benarkah?? Memangnya Apa yang terjadi? lalu di mana dia sekarang..?" tanya Aditya yang terheran-heran karena Bintang sekarang tak lagi bekerja di perusahaan ayahnya sebagai seorang cleaning service.

"Iya. Beberapa bulan yang lalu dia mengundurkan diri, dan yang aku dengar dia sekarang menjadi seorang sekretaris di sebuah perusahaan besar."

"Sekretaris?? Apakah kau yakin akan hal itu ?" Aditya membelalakan matanya seolah tidak percaya dengan ucapan perempuan yang ada di depannya.

"Iya pak betul beberapa waktu yang lalu saya ketemu dengan Bintang, dan dia bilang dia sekarang bekerja sebagai seorang sekretaris."

"Apakah kau tidak ingat nama perusahaannya..?"

"Saya tidak tahu pak, saya lupa menanyakan perusahaan dimana ia bekerja tapi yang jelas yang meminta dia untuk menjadi seorang sekertaris adalah ibu Amanda sendiri. Dia mendapatkan rekomendasi khusus." imbuh perempuan itu.

"Bu Amanda? Apakah kau yakin?"

"Iya Pak, saya sangat yakin." ucap perempuan itu mengangguk dengan mantap.

"Baiklah kalau begitu terima kasih atas infonya." Aditya pun berjalan pergi ia memilih untuk pulang sambil membawa segepok berkas di tangannya. Namun sebelum pulang ia ingin bertemu dengan Amanda yang ingin menanyakan tentang yang mana katanya dapatkan rekomendasi sebagai seorang sekertaris Dari Amanda.

Keduanya pun memilih untuk bertemu di sebuah restoran. Karena Aditya tidak enak jika harus menemui kakak di kediaman Atmaja, ia merasa malu jika keluarga Atmaja menganggapnya sebagai pria yang yang hanya bisa merusak moral seorang perempuan karena mungkin saja keluarga Atmaja sudah tahu jika ia menghamili Dinar dan akan menikahinya.

" Ada apa kau ingin bertemu denganku Dit? Apakah ada yang penting." tanya Amanda kepada adiknya.

"Apa benar Kakak yang memberikan rekomendasi kepada Bintang untuk menjadi seorang sekretaris.?"

"Ya itu benar dia memang seorang yang berbakat dan nyatanya memang sekarang dia mampu untuk menjadi sekretaris yang baik."

"Di Perusahaan mana dia sekarang bekerja?"

"Dia sekarang menjadi sekretarisnya Mas Arya, emangnya kenapa? Apakah hal itu masih penting buatmu?"

"Aku hanya ingin tahu saja aku harus menyampaikan sesuatu kepada Bintang."

"Iya mungkin kau memang perlu bicara dengannya. Tapi aku harap, Jangan sakiti hatinya lagi atau jangan memberi suatu harapan kepada dirinya."

"Maksudnya kak Amanda apa." Aditya tak mengerti dengan ucapan kakaknya itu.

"Aku tahu sebelumnya diantara kalian ada suatu hubungan dan kau meninggalkannya tanpa komunikasi yang benar. Selama ini dia masih mengharapkan dirimu tapi harapannya musnah karena melihatmu dengan Dinar."

"Tapi bagaimana dia tahu? Bagaimana dia tahu tentang hubunganku dengan Dinar?"Tanya Aditya yang tidak percaya dengan ucapan kakaknya.

"Ya beberapa waktu yang lalu Bintang dan Arya pergi ke Singapura untuk suatu kunjungan bisnis dan di sana ia melihat mu sedang berpelukan dengan Dinar." Mendengar hal itu Aditya mengusap kepalanya Ia tidak menyangka jika dunia begitu sempit sehingga bintang bisa memergoki dirinya bersama Dinar dalam situasi seperti itu.

"Sekarang aku hanya ingin berpesan kepadamu. Kau sudah mengikat janji kepada Dinar dalam sebuah hubungan. Jadi kau harus bertanggung jawab atas keputusanmu itu. Jangan sampai kau menyakiti hati Dinar hanya karena kau masih memikirkan perempuan lain." Ujar amanda memberikan wejangannya.

Tanpa kakaknya itu tau kini memang dirinya sudah membuat janji dan akan menikahi Dinar. Tanpa ia tau jika sebelumnya ia juga pernah bertaut janji dengan Bintang dan meminta Bintang untuk selalu menunggunya. Namun kini justru ia yang mengingkari janji tersebut.

Bersambung..!!

avataravatar
Next chapter