1 Prolog

Kalian cowok atau cewek?

Pasti ada di antara pilihan di atas kan.

Kalau gak ada ya harus dipertanyakan. Jangan-jangan kalian..... (you know lah).

Biasanya kalau anak cewek yang udah siap nikah sering banget tuh dijodoh-jodohkan sama ortu.

Anak cowok juga sama aja sih cuman yang paling sering ya anak cewek.

Kenapa?

Karena bagi ortu yang punya anak cewek seringkali tertipu oleh muslihat para lelaki buaya si hidung belang berkeong racun.

Jika bagi kalian ada yang seperti itu artinya kalian senasib dengan anak cewek yang satu ini.

Dia adalah Ferkyin Stephanie. Jika baru mengenalnya dipanggil Ferkyin setelah mengenalnya dipanggil Yin dan jika sudah kenal lama dipanggil Oyin.

Ini adalah kisah tentang seorang cewek matang yang siap dipetik dimana umurnya memasuki genap 26 tahun tapi dipaksa nikah oleh ayahnya.

Diumurnya yang sudah 26 tahun, cewek ini sudah punya karir yang sangat bagus yaitu menjadi seorang penyanyi.

Lantas kenapa ayahnya suruh dia agar cepat nikah?

Apakah ayahnya terlilit hutang sama juragan kaya?

No, no, and no.

Jadi perusahaan tempat dia kerja merupakan perusahaan ayahnya.

Ayahnya direktur dong?

Oh tidak.

Ayah Oyin merupakan wakil direkturnya. Oyin dipaksa nikah dengan direkturnya langsung.

Setujukah Oyin?

Tentu saja tidak.

Walau pasangan yang dijodohkan oleh ayahnya adalah direkturnya sendiri, Oyin tetap tidak mau.

"Direktur kita kan udah punya istri Ayaaahhh..."

"Oyin, direktur kita yang sekarang udah diganti sama anaknya."

"Tapi Oyin tetap tidak mau menikah muda."

"Kamu itu sudah tua Oyin. Sudah siap untuk menikah."

"Oyin belum siap. Perlu ayah ketahui, Oyin masih muda. Oyin mau menikah tua aja saat umur 50 tahun."

"Itu bukan tua lagi tapi sudah siap untuk menjadi nenek."

"Gak mau tau. Pokoknya valid no debat."

Setelah mengomel pada ayahnya, Oyin tidak ingin melanjutkan percakapan lagi. Ia langsung pergi ke kamarnya di lantai dua.

Kemudian menutup pintu dengan suara yang kencang sampai cicak terbangun dari tidur siangnya.

"Tuhan, kenapa anakku dikasih pikiran seperti itu?" Tanya ayah Oyin mengelus dada.

Ini bukan penolakan pertama kalinya yang dilakukan oleh Oyin. Namun sudah ke sekian kalinya.

"Ha-how you like that. Tet terereret tet tereret." Terdengar suara nada dering dari hp ayah Oyin.

"Halo pak."

"Ya. kenapa Ki?"

"Pak direktur ingin saya menghubungi bapak. Bahwa besok beliau ingin mengunjungi rumah bapak."

"Tut..Tut..Tut.."

"Halo pak?"

"[...Habis sudah hidupku yang indah...]" Ucap ayah Oyin mengelus dada untuk kedua kalinya.

avataravatar
Next chapter