6 BdP - 6

Kring... Kring... Kring..

Bel pulang sekolah telah berbunyi.

Alena sedang menyelesaikan tulisan nya yang sangat banyak itu di papan tulis itu, ia tadi telat masuk karena di panggil oleh salah satu gurunya, itu yang mengakibatkan dirinya harus menyelesaikan tulisannya.

Hanya ada dirinya sendiri di kelas. Sahabat-sahabat nya? Mereka sudah pulang. Kecuali Nabila, ia harus ke ruang OSIS terlebih dahulu.

Namun, disisi lain Rey sudah menunggu dirinya di depan kelasnya. Tanpa ia sadari sedari tadi.

Saat Alena sudah selesai mencatat dan ia segera membereskan buku-bukunya itu, ia langsung keluar dari kelas nya menuju ruang OSIS. Namun saat ia berjalan keluar, ia kaget melihat keberadaan seorang Reynand yang sedang menyenderkan dirinya di depan kelas Alena.

"Ngapain?" Tanya Alena.

"Nunggu lo" Jawab Rey.

"Lo lupa?" Tanya Alena.

"Gak".

"Yaudah pulang sana" Usir Alena meninggalkan Rey namun tangan nya berhasil di tahan oleh Rey.

"Kenapa lagi?" Tanya Alena.

"Lo di suruh pulang" Ucap Rey.

"Gue mau rapat" Jawab Alena.

"Lo lagi sakit"

"Lo pulang aja sendiri, gue bisa pulang sendiri juga kok" Ucap Alena.

"Gue tunggu" Jawab Rey.

"Serah" Jawab Alena dan langsung saja ia meninggalkan Rey sendirian disana, dan menuju ke ruang OSIS.

*Ruang OSIS*

"Maaf gue telat" Ucap Alena sesampainya di ruang OSIS.

"Dari mana sih Al di tungguin juga, gue kira lo balik tadi" Oceh Nabila.

"Iyaya sorry, tadi gue habis ada masalah kecil" Jawab Alena.

"Al sebaiknya lo pulang aja deh, mending rapat nya kita undur aja. Lo kan lagi sakit juga, mending istirahat aja dirumah" Ucap Devan.

"Iya benar mending lo pulang aja" Ucap Nabila.

"Apasih, gue gapapa juga" Jawab Alena.

"Kita lanjut" Sambung Alena.

Sekitar 20 menitan sudah rapat pun selesai, Alena langsung mengecek ponsel nya karena ia belum membuka ponselnya sejak tadi. Banyak notifikasi yang masuk, dia langsung mengecek siapa yang ngechat nya di lihat ternyata pesan dari Rey dan grup yang ia punya.

Rey

Gue di parkiran.

Klau dah slsai smprin aj.

Ngapain lo?.

Nngguin lah.

Gak ada yang minta!.

Msh lama?.

Gc.

Read

"Singkat jelas dan padat banget hidupnya" Batin Alena.

"Al pulang sama siapa?" Tanya Nabila.

"Rey" Jawab Alena.

"Cieilah sekarang mah nempel terus sama calon suami" Goda Nabila dengan suara berbisik.

"Apaan sih. Dah ah gue balik" Ucap Alena.

"Okey"

"Yaudah gue duluan yaa" Pamit Alena

"Iyaa"

"Dahh. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Alena berjalan menuju parkiran, ia mencari keberadaan mobil nya Rey. Ternyata masih sama posisinya seperti pagi tadi.

Ia menghampiri mobil Rey disana, ia mengetuk jendela mobilnya.

"Lelet banget sih" Ucap Rey.

"Gue gak minta lo buat nungguin gue!!? Ingat itu!" Tegas Alena.

"Kalau emang gak mau anter gue pulang yaudah gue gak masalah juga kok, gak ada yang mau juga di anter sama lo" Sambung Alena.

"Baperan" Ucap Rey pelan namun masih masih bisa di dengar di telinga Alena.

"Udah buruan naik" Suruh Rey.

Sepanjang perjalan di dalam mobil Rey sangat hening, seperti pagi tadi di antara mereka tidak ada yang membuka suara nya terlebih dahulu.

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dan cukuo macet akhirnya mobil sport hitam milik Rey pun sudah terparkir di halaman rumah Alena dan ternyata di sana juga sudah ada mobil milik keluarga Rey.

Alena dan Rey masuk kedalam dan benar saja di sana sudah ada orang tua Alena dan orang tua Rey.

"Assalamu'alaikum" Ucap salam Rey dan Alena bersamaan.

"Waalaikumsalam" Jawab mereka serempak.

Rey dan Alena menyalimi mereka semua tak terkecuali.

"Hmm maaf aku masuk kamar dulu ya mau ganti baju" Pamit Alena.

"Gak usah ganti baju dulu sayang kamu di sini dulu aja" Suruh Citra dan Alena hanya mengangguk pasrah mengikuti kemauan bundanya itu.

"Pernikahan kalian tinggal seminggu lagi loh" Ucap Agam.

"Mulai sekarang kalian harus jaga kondisi kalian jangan sampai kecapean, terutama kamu Alena!" Peringat Andi.

"Iya yah".

"H-3 pernikahan kalian dapat izin dan H+3 kalian juga masih di izinin jadi kalian dapat izin 6 hari dari pihak sekolah" Ucap Andi dan mereka hanya mengangguk pasrah.

"Hmm apa ada yang mau dibicarakan lagi? Kalau gak ada aku mau pamit ke kamar, aku cape mau istirahat" Ucap Alena saat hendak ingin meninggalkan namun Citra nya menahan tangannya.

"Tunggu sebentar Alena, bunda mau tanya. Apa benar tadi kamu pingsan lagi pas upacara?" Tanya Citra dan Alena hanya mengangguk.

"Kebiasaan banget sih kamu sayang".

"Maaf bun".

"Mulai sekarang makan harus teratur lagi. Pola kesehatan harus di nomer satukan!" Ucap Citra.

"Kamu tuh jangan dibiasakan seperti ini terus. Kamu sudah sering seperti ini Alena, kamu lebih fokus ke tugas-tugas kamu daripada diri kamu. Ayah mengizinkan kamu untuk berorganisasi tapi bukan jadi seperti ini. Ayah mau kamu tetap jaga pola kesehatan kamu sendiri. Dan setelah inj gak ada istilah kejadian ini terjadi lagi" Ucap Andi.

"Iya".

"Sudah biarin Alena istirahat dulu aja di kamarnya, kasian kayak nya kecapean dia" Ucap Ica.

"Aku duluan, permisi" Pamit Alena.

*Kamar*

"Alena gak akan seperti ini, kalau ayah bunda gak tiba-tiba ngejodohin Alena seperti ini" Batin Alena.

"Seminggu lagi gue bakal nikah, bakal jadi istri orang".

"Gue bakal melepas masa remaja gue".

"Gue pasti jauh dari Ayah Bunda dan abang-abang gue".

"Terus pasti gue jadi gak bebas nantinya, banyak aturan ini itu nya".

Seperti itu lah yang ada di pikiran Alena saat ini, ia benar-benar sangat lelah untuk urusan seperti ini.

Alena pusing memikirkan hal itu terus meneru. Dia memutuskan untuk langsung mandi agar sedikit tenang dan fresh.

Setelah mandi ia langsung merebahkan diri nya di kasur dan kemudian ia terlelap dalam tidur nya.

avataravatar