1 BdP - 1

Hari ini adalah hari dimana seluruh murid Internasional High School sudah menyelesaikan liburan kenaikan kelas nya.

#Pukul 06:00

Menampakan seorang gadis sedang berjalan terburu-buru di koridor sekolah. Ya dia adalah seorang ketua OSIS Internasional High School, siapa lagi kalau bukan seorang Alena Clarisa Putri Adinata, dimana sekarang dia harus berjalan menuju ruang OSIS untuk mengadakan rapat.

Brukk~

"Aduuhh...." Ringis Alena ketika di rasa pantatnya menyentuh lantai dengan keras.

"Makanya kalau jalan tuh pake mata" ujar seorang cowok dengan nada dinginnya.

"Ishh bukanya bantuin juga" ujarnya kesal sambil bangkit untuk berdiri dan membersihkan belakang rok nya yang sedikit kotor.

Cowok itu berdecak. "Salah lo sendiri lah, lagian masa sih ketos manja" langsung saja ia meninggalkan Alena tanpa membantunya sama sekali.

"Dasar cowok egois" teriak Alena yang masih di dengar cowok tersebut. Suasana hati Alena jadi tambah badmood karena kejadian pagi ini.

Alena melanjutkan perjalanan menuju ruang OSIS. Bagaimana pun mood nya ia tetap harus menjalankan kewajiban nya di sekolah ini.

Saat sudah berada di ruang OSIS Alena memilih duduk di tempatnya, disana sudah ada Nabila sahabatnya sendiri dan Devan Wakil dari diri nya.

Beberapa menit kemudian ia memulai dan menyelesaikan rapatnya. Sedikit dengan raut wajah yang berbeda saat rapat kali ini, hal itu tak jauh dari pandangan anak-anak OSIS lainnya.

"Lo kenapa si Al murung gitu" Tanya Nabila.

Alena mendongak melihat ke arah sahabat nya. "Gue gapapa kok Bil".

"Dari awal lo dateng sampai rapat selesai bawaan lo murung terus. Lo lagi ada masalah?" Tanya Nabila.

"Gk tau mood gue lagi buruk aja di tambah tadi di koridor gue nabrak cowok nyebelin banget sampai gue jatuh ke lantai" ujar nya kesal.

"Loh kok bisa sampe jatuh gitu?".

Alena membuang nafas nya kasar. "Tadi gue jalan buru-buru terus tiba-tiba ada yang gue tabrak. Dan dia itu most wanted di sekolah kita, dan asal lo tau dia gak bantuin gue bangun sama sekali Bil."

Nabila cengo. "Hah? Gak salah lo? Siapa yang lo tabrak?".

"Siapa lagi kalau bukan seorang Reynand" Ujar Alena.

"Gak salah lo? Sumpah demi apa lo nabrak dia??" Tanya Nabila gak percaya.

"Iya gak salah lah. Lagian tuh orang kan kerjaan nya nyari masalah terus".

"Udahlah balik kelas aja kuy, dari pada bahas dia nanti lo jadi baper lagi" Ledek Nabila sambil terkekeh geli.

"Apaan sih lo, lagian gak akan pernah gue baper sama orang kayak dia gitu" Jawab Alena.

"Yaudah yaudah kelas kuy" Ajak Nabila yang masih terkekeh sambil merangkul Alena menuju kelas mereka.

Sesampainya di kelas mereka sudah melihat keberadaan 2 teman nya yang lagi mengobrol di tempat duduknya dan keadaan kelas pun sudah sangat ramai.

Alena langsung duduk di tempat nya begitu pula dengan Nabila. Mood nya Alena benar-benar sudah buruk, dia gak berniat untuk ikut gabung mengobrol dengan teman-teman nya itu.

"Al lo ngapa sih? Murung banget kayaknya" Tanya Avi dan tidak dapat jawaban apapun dari Alena.

"Jangan ganggu dia guys. Lagi badmood tuh" Jawab Nabila.

"Lah kenapa bisa badmood?? Bukanya lo berdua habis rapat OSIS? Ada masalah lagi?" Tanya Ara.

"Gak ada masalah nanti gue jelasin deh pas di kantin"Jawab Nabila dan di angguki Avi dan Ara.

Kringgg~

Bel istirahat pertama pun berbunyi nyaring di penjuru sekolah.

"Kuy kantin" Ajak Ara.

"Kuy" jawab Avi dan Bila bersamaan.

"Al ayoo kantin" Ajak Ara dan Alena hanya mengangguk mengikuti.

Sesampai nya di kantin mereka menempati meja makan di pojokan, karena memang tinggal meja itu yang kosong.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin" Tanya Avi.

"Gue pesen bakso sama milkshake coklat aja Vi" Jawab Ara.

"Gue samain kayak Ara aja" Jawab Nabilaa.

"Lo mau pesen apa Al?" Tanya Ara.

"Milkshake coklat aja" Jawab Alena seadanya.

"Gak makan?" Tanya Avi.

"Gak usah" Jawab Alena.

"Okey gue pesenin dulu bentar ya" Ucap Avi dan di angguki ketiganya.

Selang beberapa menit akhirnya Avi sudah membawa pesenan mereka semua.

"Makanan datanggg" Ucap Avi sambil menaro makanan tersebut di meja mereka.

Selang mereka makan, kantin yang awal nya hening seketika rame. Itu semua karena kedatangan gerombolan most wanted sekolah Internasional High School yang masuk memenuhi seisi kantin yang sudah pada histeris melihat kedatangan mereka.

Siswa siswi yang melihat most wanted sekolah nya dateng ke kantin ada yang merasa takut ada juga yang merasa senang melihat kegantengan mereka semua. Tapi itu semua tidak jadi masalah bagi mereka.

"Kerjaan nya cuman bisa buat kegaduhan aja tiap harinya" Gumam Alena pelan.

"Eh eh liat deh, itu most wanted mau nyamperin ke meja kita tau" Ucap Avi.

"Ya udah sih gapapa, lumayan juga di samperin cogan hehe" Jawab Ara sambil terkekeh.

"Yehh enak di elo nya itu mah" Ucap Nabila

"Hmm" Dehem salah satu cowok yang menghampiri meja mereka membuat keempat nya menoleh ke sumber suara.

"Boleh pergi dari meja ini? Ini tempat tongkrongan gue sama temen gue" Lanjut nya.

"Boleh, kita juga udah sele-" Ucap Avi terpotong dengan ucapan Alena.

"Heh lo kira siapa? Main usir-usir kita aja disini!" Lanjut Alena menggebrak meja membuat seisi kantin kaget melihatnya.

"Sorry ya emang itu tempat kita, lo nya aja yang rebut" Jawab nya acuh tak peduli dengan ucapan Alena barusan.

"Sadar diri ini itu tempat umum, siapa aja bisa ada di sini, jangan mentang-mentang lo most wanted di sini gue jadi takut gitu?? Luluh gitu sama lo?? Gak sama sekali!" Ucap Alena dengan penekanan di setiap ucapan nya, lalu ia pergi meninggalkan mereka semua.

"Al tunggu" teriak teman-teman Alena sambil menyusul Alena yang sudah pergi menjauh dari kantin.

"Dasar cewek gak tau diri, mentang-mentang ketos bisa seenaknya aja marah-marahin gue" Ucap cowok itu

"Tapi Rey kayak nya kelakuan lo tadi tuh berlebihan deh" ucap salah satu teman nya, Kevin.

"Serah gue dong, sesuka hati gue mau ngapain dia" Jawab nya dingin.

"Serah lo aja deh".

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, dan itu sontak membuat semua siswa-siswi bubar dari kelas nya masing-masing.

Dan saat ini Alena sudah sampai di rumahnya. Sekarang ia sudah berada di kamarnya.

"Gueeee bencii hari ini, kenapa semua orang bikin mood gue hancurrrrr" Teriak Alena dari dalam kamar nya.

"Kenapa gue harus ketemu cowok nyebelin kayak dia sih dan kenapa orang kayak dia ada di dunia ini" Gumam nya yang sudah mulai terisak kecil.

Tok... Tok... Tok.

"Al lo kenapa? Lo baik-baik aja kan di dalem? Bukain pintunya Al" Panggil Atha, kakak kandung kedua Alena.

"Gue gapapa bang, tinggalin gue sendiri" Jawab Alena.

"Kalau lo ada masalah, lo cerita aja ke gue, jangan menyendiri kayak gini" Ucap Atha yang masih setia di balik pintu kamar Alena.

"Gue lagi mau nenangin diri gue dulu bang" Jawab Alena.

"Okeyy tapi jangan bikin gue panik lagi kayak gini, jangan teriak-teriak lagi" Ucap Atha.

"Hmmm".

avataravatar
Next chapter