5 5

Rumah Harusaki.

"Satou kun, tolong tahan ya. Ini mungkin akan terasa sedikit menyakitkan."

Harusaki mengolesi buku-buku jari Satou dengan obat yang telah ia beli. Setelah itu dia membalut tangan Satou dengan sebuah perban.

"Ok."

Jawab Satou dengan sederhana.

Menit-menit perawatan pun berlalu dengan cepat.

Luka serta memar Satou telah dirawat oleh Harusaki. Apa yang di butuhkan Satou sekarang hanya menunggu lukanya mengering dan semua akan kembali seperti sediakala.

"Hei Satou kun... Tolong maafkan aku..."

Tiba-tiba Harusaki berkata dengan suara rendah. Dia menunduk sambil mencekram roknya dengan erat, ekspresi bersalah serta sedih terlihat jelas di wajahnya.

"Hmm. Kenapa kamu meminta maaf?"

Satou menoleh ke arah Harusaki sambil memicingkan alis matanya. Tapi Harusaki tetap menunduk, sebuah isakan kecil mulai terdengar.

"K-Karena aku k-kamu terluka... K-karena aku kamu mendapatkan ma-masalah..."

Air mata mulai mengalir dari kelopak mata Harusaki.

"Harusaki."

Satou memanggil Harusaki, tapi harusaki tetap menunduk sambil terus meminta maaf; "Tolong maafkan aku..."

"Harusaki!"

Tiba-tiba Satou meraih bahu Harusaki. Tangannya menopang dagu Harusaki dan wajah mereka berdua pun bertemu.

"S-Satou ku-"

Mata harusaki melebar, tapi setelah itu dia memejamkan matanya. Tangannya memeluk punggung lebar milik Satou, saat ini apa yang dia inginkan hanya untuk menikmati kasih sayang serta pelukan hangat milik Satou.

Satou mencium Harusaki. Mulut serta lidah mereka saling terjalin, setelah beberapa menit ciuman, akhirnya mereka mengakhiri ciuman tersebut. Sebuah benang tipis berwarna putih hasil ciuman mereka terlihat.

"Satou kun... Terimakasih."

Kata Harusaki dengan suara kecil serta senyum yang lebar. Kedua pipinya telah terbalut dengan warna merah.

"Harusaki, aku sangat mencintaimu."

Kata Satou sambil terus memeluk Harusaki.

Di sisi lain, Harusaki yang mendengar hal tersebut langsung syok, segera hatinya mulai mencair dan ekspresi senang terlihat jelas di wajahnya yang saat ini terkubur di dada Satou.

"Aku juga menyukaimu, Satou kun."

Harusaki membalas dengan anggukan senang. Tangannya semakin erat memeluk punggung Satou.

---

"Kalau begitu aku pergi dulu."

"Sampai ketemu besok Harusaki."

Satou berkata sambil tersenyum.

Tapi tiba-tiba dia dihentikan oleh Harusaki. Satou melihat Harusaki yang saat ini memeluk lengannya.

"Tolong tinggal untuk malam ini..." Harusaki berkata dengan suara kecil, seakan-akan bahwa dirinya sedang berbisik.

Tapi Satou mendengar hal tersebut dengan jelas; "Tapi..." Satou tidak bisa berkata-kata, apa yang harus dia lakukan sekarang?

'Persetan.'

"Baiklah." Satou menjawab Harusaki dengan helaan nafas.

Setelah itu Satou ditarik menuju ke kamar yang ia asumsikan sebagai kamar milik Harusaki.

Lampu yang semula terang tiba-tiba padam, Satou mulai menelan ludahnya. 'Apakah Harusaki benar-benar akan melakukan hal ini...'

avataravatar
Next chapter