15 15 - Menikahi Kyoka (Akhir Vol.2)

Setelah menyelesaikan urusan yang sangat penting, Satou segera kembali ke apartemen miliknya.

Sesampainya disana, dia langsung masuk ke dapur dan segera membuat beberapa hidangan sehat untuk Kyoka.

Saat ini Kyoka sedang tertidur lelap didalam kamar setelah masalahnya diselesaikan oleh Satou.

---

Satou duduk di samping kasur sembari memandang ke arah wajah cantik Kyoka yang masih terlelap dalam mimpi.

Beberapa menit berlalu, mata Kyoka yang sebelumnya terpejam mulai bergetar pelan.

Setelah mengedipkan matanya beberapa kali, Kyoka mendengar suara hangat yang sangat familiar dari arah sampingnya.

"Bagaimana keadaanmu? Apakah telah mendingan?" Tanya Satou sembari menyandarkan punggung Kyoka dengan sebuah bantal.

"Uh.. Umm... Kemarin apa yang sebenarnya terjadi?"

"Sebenarnya-"

Satou mulai menjelaskan hal-hal yang dialaminya kemarin. Mendengar hal itu, mata Kyoka melebar dan ia merasa sangat marah, tapi dia juga merasa lega karena dia berakhir dengan Satou, pria yang ia cintai...

Satou juga menjelaskan bahwa dia telah mengurus dalang dibalik tindakan itu, dan tentunya pria itu telah menerima ganjaran yang tepat atas tindakannya.

---

Setahun kemudian.

Di dalam gereja kecil.

Kyoka dan Satou saling memandang dengan senyum menawan, masing-masing terlihat tampan dan cantik dengan pakian pengantin mereka.

Disamping mereka, seorang pastor memberikan pemberkatan untuk kedua pasangan di depannya.

Karena pernikahan yang mereka lakukan diadakan secara kecil-kecilan, yang datang mendampingi mereka hanyalah teman perempuan Kyoka serta kedua putrinya.

Jadi jumlah mereka tidak banyak; Berbeda dengan teman Kyoka yang merasa senang dengan pernikahan temannya, di sisi lain kedua putri Kyoka, Yuriko serta Yumeko terlihat cemberut.

---

Setelah sesi pernikahan selesai, Satou, Kyoka serta kedua putrinya kembali ke rumah.

Tapi rumah ini bukanlah rumah lama yang sebelumnya ditinggali oleh Kyoka, melainkan rumah mewah baru yang telah Satou beli.

Hal ini dilakukan karena Kyoka tak ingin mengingat kenangan buruk dengan suami pertamanya.

"Kuharap kalian berdua dapat tinggal di rumah baru ini dengan nyaman." Kata Satou dengan senyum santai ke arah Yuriko dan Yumeko sembari membukakan pintu untuk mereka.

"Hmph!..."

Yuriko memalingkan wajahnya dengan cemberut tanpa menjawab.

Di sisi lain, saudara perempuannya yang lembut, Yumeko mengangguk ke arah Satou. Walaupun dia juga tak suka dengan kehadiran Satou, tapi dia tetap bersikap ramah.

Setelah itu Yumeko dan Yuriko bergegas pergi dan berjalan masuk menuju kamar baru mereka.

"Hei, jangan dimasukan dalam hati. Sebenarnya mereka sangat baik, hanya saja hal ini terjadi begitu tiba-tiba, makanya mereka bersikap seperti itu..."

Kyoka merangkul lengan suaminya sambil mencoba menghibur dengan senyum minta maaf. Dia berharap suaminya tak marah akan balasan dingin oleh kedua putirinya barusan.

"Jangan khawatir Kyoka. Aku tahu dan memaklumi hal ini, aku harap dengan seiring berjalannya waktu, hubungan kita akan semakin membaik."

Satou mengangguk, tangannya meraih pinggul molek Kyoka, dia melanjutkan; "Kalau begitu mari beristirahat terlebih dahulu. Setelah segala macam sesi pernikahan tadi, anda pasti merasa sangat lelah."

"Umm~"

Kyoka mengangguk dengan wajah merona.

---

Waktu pun berlalu dengan cepat.

Rumah tangga baru mereka berjalan semakin baik dan subur, sikap dingin kedua putri Kyoka pun mulai mencair seiring mereka semakin mengenal karakter Satou.

Pada akhirnya, karena karakter baik serta pesona Satou yang tak terhentikan, Yumeko dan Yuriko pun tak luput terjerumus masuk kedalam lubang kelinci.

Hubungan yang mereka anggap sederhana berubah menjadi semakin erat dan ambigu, mereka bingung dan khawatir jika-jika ibu mereka mengetahui perasaan cinta mereka beruda kepada Satou, yaitu ayah tiri mereka.

Kyoka yang peka tentu saja tahu apa yang dipikirkan oleh kedua putrinya, dia hanya tersenyum sambil tertawa kecil.

avataravatar
Next chapter