11 11 - Sebelum Kencan (R18+)

"Satou... Aku ingin bertemu dengan anda, apakah anda punya waktu?"

"Tentu saja! Beri tahu aku waktu dan tempatnya, aku akan datang kesana."

Jawabku sembari mengangguk setuju.

"Besok di-"

Kyoka memberi tahunya tempat dan waktu dimana mereka akan bertemu besok. Setelah itu obrolan mereka berlanjut untuk beberapa menit sampai Kyoka mengucapkan salam perpisahan serta mengakhiri sesi telepon mereka.

Satou tersenyum sambil berpikir untuk menyiapkan apa yang harus dibutuhkan untuk kencannya besok.

"Tapi sebelum itu, mari temui Harusaki terlebih dahulu."

Satou yang awalnya duduk di ruang tamu apartemennya tiba-tiba menghilang.

---

(Harusaki: Lihat di kolom komentar paragraf.)

*Krek!*

*Krek!*

*Krek!*

Suara decitan dari lantai kayu yang khas terdengar.

Satou berjalan keluar dari dalam dojo pribadi miliknya setelah teleportasi antar dunia yang ia lakukan barusan.

Benar, jadi Satou memiliki kemampuan untuk berpindah antar dunia yang telah ia lalui. Kapanpun dan dimanapun dia mau tanpa batas waktu! (Untuk saat ini hanya 2 dunia.) Terlebih lagi waktu antar dunia berbeda, misal dia berada di dunia A selama satu tahun, maka di dunia B waktu berlalu hanya satu hari saja.

Satou terus berjalan menuju ke arah dapur, karena hari sudah siang di dunia ini, dia tahu bahwa Harusaki sedang berada di dapur untuk menyiapkan masakan untuk makan siang seperti biasanya.

*Klik*

Pintu yang menghubungkan ke ruangan dapur terbuka, Harusaki tahu bahwa Satou lah yang membuka pintu itu, tanpa menoleh Harusaki berkata; "Duduklah terlebih dahulu, sebentar lagi masakan akan siap dihidangkan~" Katanya dengan saura manis sembari terus memotong sayuran.

Satou tidak menjawab tapi malah terus berjalan menuju Harusaki. Tepat di belakang Harusaki, Satou langsung memeluk pinggang langsing milik Harusaki dengan mesrah, dia berbisik tepat di telinganya; 'Harusaki, aku lapar.'

"Sayang... Tolong tunggu sebentar... Aku akan menyelesaikan masakanku dengan cepat." Gerakan Harusaki sedikit melambat karena tindakan mendadak suaminya. Pipinya telah merona, jantungnya juga berdetak tak karuan; 'Satou kun, anda terlalu dekat!' Pikir Harusaki.

"Bukan lapar itu yang kumaksud, tapi yang satunya."

"0v0?"

Harusaki langsung terdiam tanpa bisa menjawab, pipinya semakin memerah. Dia tahu apa yang dimaksud suaminya, ia pun berkata dengan nada tergagap; "T-Tapi aku sedang memasak..."

"Tidak masalah. Kita bisa melakukannya sambil memasak." Jawab Satou sederhana, setelah itu tangan kanannya meraih melon empuk milik Harusaki.

"Uh... Ah, ah~ Satou... Umm." Harusaki mendesah karena rangsangan tiba-tiba yang diberikan oleh suaminya, dia mencoba untuk tidak bersuara, tapi kenikmatan yang ia rasakan sekarang terlalu tak tertahankan.

Tangan kanan Satou terus memijat payudara Harusaki dengan lemah lembut, sedangkan tangan kirinya juga menghibur bibir bawah milik Harusaki. Setiap kali jari Satou menggosok, nektar milik Harusaki semakin banyak dan mulai membasahi celana dalam yang ia kenakan saat ini.

"Satou.. Umm, ah, ah! Sangat enak~"

"T-Tolong jangan bagian, umm- ah, ah... Bagian itu."

Pikiran Harusaki semakin terbebani dengan kenikmatan yang dia rasakan saat ini. Di saat yang sama, dia merasa ada benda besar panas yang menempel di pantat bulatnya.

'Satou... Sangat besar' Gumam Harusaki sambil mencoba merasakan benda panas tersebut. Harusaki semakin dibuat kewalahan, jari Satou yang awalnya menggosok bagian luar miliknya segera menerobos masuk kedalam gua lengket serta ketat yang ia miliki. Di sisi lain putingnya yang merah jambu juga dimainkan tanpa henti.

"Sa-Satou! Ah, ah, umm... Aku... Aku~" Harusaki ingin berkata tapi karena sangking nikmatnya perasaan yang diberikan oleh suaminya, bibirnya terus terbatah-batah karena desahan yang dia keluarkan.

"Hmm? Apakah kamu berkata sesuatu, Harusaki?" Satou tersenyum sambil terus tanpa henti menghibur bagian sensitif milik Harusaki, malah dia meningkatkan kecepatannya!

"Ahh! Ah! Umm~ Ah, ah, Satou, aku sudah tidak... Ah, uh uh, tidak tahan lagi!" Tubuh Harusaki mulai menggeliat, setelah beberap detik sebuah semburan nektar keluar!

Jari Satou yang masih berada di dalam vagina istrinya segera dibasahi oleh cairan cinta. Tubuh Harusaki menjadi lemas, sambil menopang punggung Harusaki di dadanya, Satou mulai menarik keluar jari-jarinya secara perlahan.

Setelah itu Satou sedikit mencicipi nektar istrinya.

Harusaki yang melihat ini berkata dengan sedikit tergagap; "Satou... Itu kotor."

"Oh, tentu saja tidak. Malah terasa manis." Satou tersenyum sambil menopang dagu Harusaki.

Mendengar jawaban suaminya, jantung Harusaki bertedak semakin kencang, entah kenapa dia merasa semakin terangsang karena hal itu; "Kamu sangat mesum." Ucap Harusaki dengan nada malu.

Senyum Satou semakin lebar, ia segera mencium bibir Harusaki dengan liar. Tangannya membuka kemeja kasual yang dikenakan Harusaki dengan paksa, dibalik kemejanya, sebuah lingeri seksi berwarna hitam yang dikenakkan Harusaki terlihat.

"Harusaki, ini?"

"Ah, umm... Aku pikir kamu akan suka de-dengan ini, jadi aku memutuskan untuk memakainnya..." Jawab Harusaki dengan suara yang sangat kecil.

"!!!"

Nafsu Satou semakin menjadi-jadi! Dia mencium Harusaki sekali lagi, setelah itu dia mengintruksikan istrinya untuk berjongkok.

Tangan istrinya yang lembut segera meraih risleting miliknya, saat risleting itu sepenuhnya terbuka Harusaki menarik kebawah celana yang dikenakan Satou.

*Plop!*

Naga Satou yang sebelumnya terkurung segera bergegas keluar.

Melihat penis suaminya, Harusaki semakin pusing serta bersemangat; 'Kenapa benda ini semakin besar?'

Tanpa banyak basa-basi, Harusaki segera menjilati penis suaminya layaknya lollipop yang manis.

"Luar baisa!" Satou menyisihkan rambut bergaya bob milik istrinya ke arah samping, wajah cantik layaknya bidadari milik Harusaki muncul di pandangannya. Bibiarnya yang seksi juga tak henti-hentinya melayani penisnya yang berdiri keras tak terbendung. Hal ini semakin memompa nafsu miliknya lebih tinggi!

Harusaki terus melakukan blowjob fantastik miliknya selama tiga puluh menit lebih. Sampai akhirnya Satou mengeluarkan paket besar energi kehidupannya tepat di dalam mulut Harusaki. Dengan senang hati, Harusaki menelan hal itu layaknya seorang pro.

Tapi apakah hal ini akan berakir? Tentu saja tidak, Naga Satou masih berdiri tegak dan siap untuk menghadapi ronde berikutnya!

Harusaki berdiri, kedua tangannya berpegangan erat di atas meja dapur, punggungnya sedikit membungkuk dan ia pun berkata; "Satou, tolong."

Satou mengangguk dan segera melepas rok milik Harusaki. Tubuh molek nan seksi yang terbalut dengan lingerie berwarna hitam terlihat, karena Harusaki sudah sangat basah, Satou tidak perlu repot untuk melakukan persiapan terlebih dahulu. Penisnya yang keras langsung menembus gua ketat Harusaki.

*Pa!*

*Pa!!*

*Pa!!!*

Suara benturan keras yang menggoda terdengar berkali-kali dari arah dapur. Penis Satou telah basah dilumuri oleh nektar cinta milik Harusaki, entah sudah berapa kali Harusaki keluar, yang jelas mereka telah berhubungan seks selama lebih dari dua jam!

Bahkan masakan yang sebelumnya dibuat oleh Harusaki telah berubah menjadi dingin. Tapi mereka tidak perduli, yang mereka pikirkan saat ini hanyalah kenikmatan seks tanpa henti yang sedang mereka alami!

"Saki." Kata Satou, Harusaki menoleh dan segera berciuman.

"Aku akan segera keluar!" Lanjut Satou sambil terus menggerakkan pinggulnya.

"Ah, ah, uh, ah... Keluarkan di dalam, ah, ah, Satou!"

Segera, paket besar sperma Satou di tembakkan di dalam vagina Harusaki.

"Huff, huff, huff..."

*Ploppp!*

Satou menarik penisnya keluar dari dalam gua cinta milik Harusaki.

Mereka bernafas berat, tubuh mereka panas serta berkeringat.

Kepulan sperma yang tebal menetes dari dalam vagina Saki ke arah lantai. Dengan sedikit kesusahan serta nafas yang masih tak karuan, Harusaki membalikkan punggungnya untuk mengadap wajah suaminya.

Kakinya berjinjit dan ia segera mengklaim bibir Satou. Setelah itu dia berjalan ke arah meja makan dan duduk di atasnya, kedua kakinya ia rentangkan menyerupai huruf 'V'. Dengan nada menggoda, harusaki berkata; "Suami, tolong isi aku di bagian ini juga~" Jari Harusaki yang ramping menunjuk lubang anal ketat miliknya.

Mata Satou melebar dan pandangannya menjadi semakin ganas, penisnya yang sebelumnya mulai lemas segera berdiri tegak setelah tawaran penuh godaan Harusaki!

Dan begitulah, sesi seks yang telah mereka lakukan dari siang berlanjut sampai malam hari.

avataravatar
Next chapter