9 KESEPAKATAN (1)

Apartment Biserka, Shanghai.

Biserka yang melihat sikap Benvolio pun terkekeh mengejek dan berkata, "Imajinasimu sungguh tinggi sekali Tuan mafia. Sayangnya aku tidak tahu dimana keberadaan 'sarang monster' yang sedang kau cari itu dan juga aku bukanlah salah satu anggota dari organisasi yang sedang kau buru itu."

Biserka melanjutkan perkataannya, "Sungguh sangat tidak masuk akal kecurigaan yang kau tuduhkan padaku. Bukankah saat kau melakukan kesepakatan dengan pria misterius yang memiliki kode sebutan M itu, kau sudah melihat data diriku yang dikirimkan olehnya."

"Dan aku yakin, sudah pasti jelas tertera bahwa diriku merupakan salah satu agen dari CIA."

"Oh ya, satu lagi, emosi dan kecurigaanmu sangat buruk sekali. Mana ada orang waras yang menodongkan pistol kearah asisten terpercayanya dan tidak mendengarkan dulu penjelasannya. Dasar mafia sinting! Aku rasa bukannya keselamatanku terjamin, malahan sebaliknya. Aku akan berada dalam bahaya jika terus dalam pengawasanmu," lanjut Biserka lagi menggerutu kesal dan segera melengos pergi dari hadapan Benvolio dan Pavlo menuju ke ruangan kerja yang tersedia di apartemennya.

Benvolio pun merasakan perasaan cemasnya semakin memburuk dan hampir tidak dapat mengontrolnya lagi. Keringatnya mulai keluar dan bercucuran memenuhi seluruh bagian wajah dan tubuh kekarnya itu. Napasnya sangat tidak beraturan. Dia menghelakan napasnya berulang kali dan mencoba menenangkan dirinya.

Benvolio melepaskan kedua pistol yang dia genggam sedari tadi dan menjatuhkannya ke lantai.

Pavlo yang melihat keadaan Benvolio semakin parah mencoba untuk menenangkannya dan menyuguhkan segelas air putih.

"Ben, tenangkan dirimu, ya? Jernihkan pikiranmu kembali. Biserka bukan orang yang harus kau curigai. Dia agen resmi CIA dan bukan anggota dari 'sarang monster'. Kita sudah melihat informasi mengenai dirinya, bukan?" Pavlo mencoba menjelaskan kepada Benvolio agar dirinya bisa kembali tenang dan mengendalikan penyakit paranoidnya.

Benvolio mengangguk, mengiyakan dan setuju dengan perkataan Pavlo. Dia meneguk habis segelas air putih yang Pavlo berikan tadi sembari menangkan pikirannya.

Benvolio di diagnosis memiliki paranoid sejak usianya masih remaja. Paranoid sendiri adalah masalah psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut berlebihan. Orang yang paranoid cenderung sulit atau bahkan tidak bisa memercayai orang lain dan memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang. Gejala khas kepribadian paranoid adalah sulit atau bahkan tidak bisa mempercayai orang lain. Orang yang memiliki pikiran paranoid cenderung akan berpikir bahwa orang lain memiliki niat jahat terhadap mereka.

Hal ini membuat penderita gangguan paranoid sering kali bersikap independen dalam segala hal. Mereka menekankan bahwa dirinya harus bisa bekerja secara mandiri tanpa bergantung dengan orang lain. Selain itu, orang yang memiliki pikiran paranoid juga cenderung perfeksionis terhadap berbagai hal.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang memiliki kepribadian paranoid biasanya akan terlihat kaku, tertutup, atau menunjukkan sikap acuh terhadap orang lain. Sikap ini sering kali ditunjukkan kepada orang yang baru dikenal.

Beberapa ciri kepribadian paranoid tersebut terkadang menyerupai ciri gangguan mental lainnya, seperti gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder) dan skizofrenia.

Hingga saat ini, gangguan kepribadian paranoid belum bisa disembuhkan. Namun, beberapa langkah penanganan medis dan Psikoterapi bisa dilakukan untuk mengurangi keparahan gejala dan membantu penderita paranoid untuk bersosialisasi dan mengubah pola pikirnya agar menjadi lebih baik.

Tak hanya dengan penanganan dari psikolog atau psikiater, dukungan dari orang-orang di sekitar penderita juga berperan besar dalam membantu penderita yang memiliki pikiran paranoid untuk mengalami perbaikan gejala.

Karena paranoid yang diderita Benvolio pula yang menyebabkan dirinya bersikap seperti itu pada Biserka. Dia tidak dapat langsung mempercayai orang baru dan kerap kali mencurigai semua orang yang melakukan interaksi dengan dirinya.

***

30 menit kemudian.

Biserka keluar dari ruangan kerjanya dan menghampiri kedua pria itu lagi untuk membahas sesuatu yang berkaitan dengan 'sarang monster' dan 'para singa liar'.

"Hei, maafkan aku. Apa yang aku katakan sebelumnya sepertinya terlalu berlebihan." Biserka meminta maaf kepada Benvolio atas kata-kata yang dia ucapkan kepada Benvolio tiga puluh menit yang lalu.

"Ya, aku tahu aku tidak bersalah." (*baca dengan arti "Ya, aku juga minta maaf padamu.")

"Cih," Biserka menyesal meminta maaf pada Benvolio.

"Mengapa Anda menghampiri kami lagi Biserka?" tanya Pavlo heran kenapa dia menghampiri mereka berdua kembali setelah beberapa saat lalu terjadi perselisihan di antara Benvolio dan Biserka.

Pavlo juga ingin memastikan keadaaan Benvolio stabil dahulu dan dia berharap Biserka tidak memicu hal-hal yang bisa membuat keduanya saling berselisih kembali.

Biserka mendekat kearah mereka berdua dan berkata, "Aku ingin membahas mengenai kesepakatan kita."

Benvolio yang mendengarnya pun langsung menoleh kearahnya. "Kesepakatan apa yang ingin kau buat? Kau harus ingat, kesepakatan yang ingin kau buat juga harus memberikanku keuntungan," ujar Benvolio dengan penekanan disemua pernyataannya.

"Ya, kau jangan khawatir mengenai kesepakatan yang kuajukan ini. Kau sedang mencari 'sarang monster' bukan?" jawab Biserka sekaligus memastikan Benvolio sedang mencari 'sarang monster'.

"Saat aku pergi ke ruang kerjaku tadi, aku melakukan berbagai pencarian kembali mengenai misiku untuk mencari 'para singa liar'. Dan hasilnya, aku menemukan banyak kesamaan antara 'sarang monster' yang sedang kau cari dengan 'para singa liar' yang sedang kucari," ucap Biserka menjelaskan mengenai informasi yang tadi telah dia temukan kepada Benvolio dan Pavlo.

Pavlo mengernyitkan alisnya, mencoba mencerna perkataan Biserka. "Mungkinkah mereka organisasi yang sama?" Pavlo mencoba untuk mengungkapkan asumsinya.

Biserka lalu menujukkan sebuah dokumen yang sudah tercetak dan dia dapatkan saat pencariannya tadi kepada Benvolio dan Pavlo dan mengatakan, "Lihatlah berkas-berkas ini. Ini kudapatkan saat pencarianku tadi dan juga hasil dari meretas beberapa surel serta situs-situs yang mereka gunakan."

Pavlo mengambil berkas yang diberikan Biserka dan melihat isi dari berkas tersebut.

"Jadi untuk saat ini mereka bisa kita sebut sebagai organisasi?" ujarnya.

Benvolio juga ikut mengambil berkas tersebut dan membacanya.

"Dan mereka merupakan satu organisasi yang sama." Benvolio melanjutkan perkataan Pavlo dan membenarkannya.

"Ya, 'sarang monster' dan 'para singa liar' merupakan organisasi yang sama," jawab Biserka mengiyakan dan setuju dengan perkataan Benvolio dan Pavlo.

"Kesepakatan yang ingin kuajukan juga berkaitan dengan ini. Karena tujuan kita sama untuk menemukan dan menangkap mereka, jadikan aku sebagai rekanmu. Dan bantu aku mendapatkan rekanku kembali," lanjut Biserka mencoba bernegosiasi dengan Benvolio dan Pavlo.

"Bukankah kesepakatannya lebih menguntungkan untuk diri Anda? Aku tidak akan menyetujui kesepakatan ini." Benvolio menolak kesepakatan yang Biserka tawarkan, karena menurutnya hanya Biserka yang paling diuntungkan dalam kesepakatan ini.

Biserka menghela napas dan berkata, "Saya perlu menangkap seseorang dari organisasi itu dan mengambil file penting untuk CIA, dan sisanya terserah Anda apa yang ingin Anda lakukan. Dan Anda dapat menjadikan saya mitra khusus Anda dan memberi saya perintah sampai tujuan kita tercapai. Cukup adil untuk kita semua, kan?"

Biserka mencoba bernegosiasi kembali dengan menjelaskan kesepakatan yang dia ajukan lebih jelas dan mendetail pada Benvolio dan Pavlo.

Pavlo yang mendengarkan kesepakatan yang diajukan Biserka cukup setuju dengan tawaran itu, "Menurutku, kesepakatan ini tidak buruk juga Ben."

"Kita akan lebih mudah menemukan dan menangkap mereka dengan bantuan dari agen rahasia juga informasi dari lembaga CIA," ujar Pavlo menyampaikan pandangannya mengenai kesepakatan yang ditawarkan oleh Biserka.

"Ya, baiklah aku setuju dengan tawaranmu itu. Dan aku akan mencari cara untuk mendapatkan rekanmu dari genggaman kakakmu." Benvolio setuju mengiyakan tawaran yang diajukan.

-bersambung-

***

*Note*

Halo semuanya! Apa kabar? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga hari kalian menyenangkan.

Mohon maaf sebelumnya, jika karyaku ini masih banyak kesalahan ataupun alur ceritanya yang tidak sesuai ekspetasi kalian. Namun, jika kalian mempunyai saran dan kritikan untukku ataupun karyaku jangan sungkan ya untuk memberitahuku di kolom komentar. Aku akan sangat berterimakasih kepada kalian^^

Aku juga ingin mengucapkan terimakasihku dengan setulus tulusnya kepada para pembaca yang setia membaca karyaku sampai di chapter 9 ini. Kuharap kalian tidak bosan dan menemaniku hingga akhir cerita ini^^

Aku akan berusaha semaksimalku untuk karya ini^^

Salam hangat

Chasalla

#Jadwal update: Sabtu & Minggu.

avataravatar
Next chapter