15 KECURIGAAN (2)

Tring…

Notifikasi di smartphone Benvolio berbunyi. Dia mendapatkan sebuah pesan. Benvolio pun segera membuka notifikasi di smartphone nya dan membaca isi pesan tersebut.

Ben, aku sudah berada di bandara Pudong-Shanghai. Cepat datang kemari jemput aku!!!

-Callista-

Benvolio memutarkan bola matanya malas melihat isi pesan tersebut. Jika saja dia tahu bahwa yang akan mengirimkannya pesan adalah Callista, adik tirinya, dia tidak akan membuka pesan tersebut dengan cepat dan akan membacanya nanti. Sayangnya, dia terburu-buru untuk membuka notifikasi dari smartphone miliknya karena khawatir ada informasi mengenai sarang monster yang sedang ia buru.

Karena dia pun masih peduli dengan adik tirinya dan juga harus mematuhi perintah Xavier, papa angkatnya yang menyuruhnya untuk menjaga Callista selama berada di Shanghai, dia pun memutuskan untuk menjemput Callista di bandara dan menyempatkan diri untuk membalas pesan sebelum menjemputnya.

Ya, aku akan kesana sebentar lagi. Jangan berkeliaran! Jika kamu hilang, aku tidak berniat untuk mencarimu!

-Benvolio-

*send*

"Pavlo, aku akan menjemput Callista di bandara. Tolong kamu hubungi kembali Vla atau Mataya mengenai tawaran kemarin dan buat pertemuan dengan mereka kembali. Aku akan mengurus sisanya setelah menjemput Callista." Benvolio segera memakai jaketnya dan mengambil kunci mobil miliknya yang tergeletak di meja ruang tamu apartemen Biserka.

"Ya, baik Ben. Akan kuurus itu secepatnya, jangan khawatir." Pavlo mengangguk mengiyakan permintaan Benvolio.

Benvolio pun bergegas keluar dari apartemen Biserka untuk menjemput Callista di bandara Pudong.

Tidak lama setelah Benvolio keluar dan meninggalkan apartemen Biserka, Biserka keluar dari ruang kerja yang berada di apartemen nya itu.

"Hei Pav, bagaimana perkembangan tawaran itu?" tanya Biserka kepada Pavlo dan segera duduk di sebelah Pavlo sembari memakan snack kesukaannya.

"Belum ada jawaban dari pihak perusahaan kakakmu mengenai penawaran itu. Apa dia sangat curiga dengan penawaran ini sehingga belum juga memutuskan untuk menerimanya?" jawab Pavlo yang juga bingung mengapa Mataya belum juga memberikan jawaban atas penawarannya yang sudah lewat dari 24 jam.

Biserka terkekeh mendengar ucapan Pavlo, "Ya, tentu saja dia curiga Tuan Pavlo. Penawaranmu sangat tidak wajar dan membuat orang harus berpikir selama berhari-hari untuk memutuskan bisa bekerjasama denganmu." Biserka kemudian menyodorkan dan menawarkan snack yang sedang dia makan kepada Pavlo.

Pavlo mengambil beberapa potongan snack tersebut dan memakannya, "Aku masih tidak paham ucapanmu Biserka. Dari sisi mana nya penawaran yang kami ajukan ini tidak wajar dan membuat orang berpikir selama itu untuk memutuskannya." Ujar Pavlo yang menanyakan alasan mengapa penawaran yang dia ajukan kepada Mataya tidak wajar.

"Haih. Baiklah, sederhananya seperti ini Pavlo, kamu tahu kan pesawat tempur biasanya dibuat untuk kepentingan suatu negara dan bukan untuk kepentingan suatu pribadi atau pun suatu organisasi non-pemerintahan." Biserka mulai menjelaskan alasan mengapa tawaran yang Pavlo ajukan tidak wajar.

Dia melanjutkan, "Aku tidak tahu bagaimana pemikiran konglomerat seperti kalian dan bahan pertimbangan apa yang kalian pikirkan. Akan tetapi, bukankah projek ini bisa merusak stabilitas negara dan juga dapat melanggar hukum? Kamu tahu kan, Kakakku juga merupakan seorang jaksa di Indonesia. Coba kamu pikirkan, dari prespektif seorang jaksa. Apakah menurutmu dia akan berpikir tawaran ini benar?" Biserka beranjak dari duduknya untuk mengambil segelas air mineral di dapur yang jaraknya tidak jauh dari ruang tamu.

Pavlo mulai mengerti mengapa tawarannya ini dianggap tidak wajar. "Tapi Bis, Negara Italia membolehkan pengusaha besar dan perusahaan yang sudah berskala internasional untuk membuat pesawat tempur pribadi, dan untuk kepentingan pribadi mereka. Asalkan bukan untuk peperangan atau memicu perselisihan suatu negara, kita tidak akan melanggar hukum," ujar Pavlo menjelaskan mengenai kebijakan di Negara Italia, negara di mana keluarga Constanzo berada.

"Lalu untuk apa keluarga Constanzo ingin membuat pesawat tempur jika bukan untuk kepentingan politik?" tanya Biserka memastikan kembali tujuan dari penawaran tersebut.

"Dengar, kamu tahu kan Biserka, keluarga Costanzo juga merupakan salah satu keluarga yang berlatar belakang mafia. Simple nya, selain keluarga konglomerat di Italia, keluarga Constanzo juga merupakan keluarga yang berkecimpung di dunia mafia. Untuk menghindari serangan dari para pebisnis besar lainnya, keluarga Constanzo harus mempunyai peralatan dan perlengkapan yang memadai," jawab Pavlo menjelaskan kembali alasan kenapa tawaran tersebut yang dia ajukan kepada perusahaan Mataya.

Biserka menoleh ke arah Pavlo sembari meneguk segelas air. "Yeah, I got it. Jadi penawaran mengenai pesawat tempur ini selain agar bisa mendapatkan akses dengan bebas ke markas utama CNY Company, juga untuk pertahanan keluarga Constanzo. Harus ku akui, kalian memang cerdik dan tidak pernah ingin rugi." Biserka menuangkan air ke gelas lainnya untuk diberikan kepada Pavlo dan kemudian menghampiri Pavlo kembali.

"Tidak ada pebisnis atau pun pengusaha yang ingin merugi bukan? Lagi pula dalam 10 prinsip ekonomi juga disebutkan seperti orang-orang menghadapi pertukaran (trade-off) dan orang rasional berpikir pada batas-batas," ucap Pavlo pada Biserka sembari mengambil gelas yang Biserka bawakan untuknya.

"Ya... ya... ya... baiklah, walaupun aku tidak mengerti apa maksud dari 10 prinsip ekonomi yang kau sebutkan itu. Tapi setidaknya aku paham bahwa tidak ada pebisnis dan pengusaha yang ingin bisnisnya merugi," ucap Biserka yang kemudian membuka smartphone nya dan melihat-lihat informasi terbaru di laman web CIA.

Suasana pun kembali hening hingga Pavlo mengajukan beberapa pertanyaan kembali kepada Biserka.

"Bis, aku sedikit heran padamu. Mengapa kamu tidak kembali saja ke kakakmu dan mengambil rekanmu kembali dengan damai? Maksudku, kakakmu juga pasti sangat mengkhawatirkan keselamatanmu saat ini dan berpikir bahwa rekanmu yang terbaring sekarat adalah dirimu," tanya Pavlo dan menoleh ke arah Biserka.

"Tidak bisa. Menurutmu, apakah aku bisa mengambil rekanku dengan damai setelah insiden pengeboman yang terjadi beberapa saat yang lalu? Dan dia tidak akan mengizinkanku untuk menyelesaikan misi ini jika aku kembali kepadanya."

"Sejak awal, dia tidak pernah memberikanku izin untuk menjalankan misi 'sarang monster' ini. Aku akan kembali kepadanya saat aku selesai dengan misi ini dan juga saat aku bisa mengatakan kebenaran mengenai rekanku kepadanya." Biserka mengalihkan perhatian dari smartphone nya dan terdiam.

"Apa maksudmu dengan mengatakan kebenaran mengenai rekanmu itu? Apa dia kekasihmu dan kau tidak ingin kakakmu tahu bahwa kau penyuka sesama jenis?" tanya Pavlo dengan ekspresi yang sedikit awkward menanyakan hal tersebut kepada Biserka.

Biserka membelalakkan matanya, terkejut mendengar asumsi Pavlo yang seperti itu mengenai dirinya dan rekannya. "Hei, Pav! Apa aku terlihat seperti itu di matamu? Penyuka sesama jenis? Ya, Tuhan! Bagaimana bisa kau menyimpulkan perkataanku yang singkat tadi seperti itu?! Gratefully, I'm still straight! Aku tidak habis pikir denganmu Pav."

Biserka mengembuskan napasnya berat, malas dengan asumsi Pavlo yang acak dan tidak jelas.

"Ah, maafkan aku, Bis. Lalu apa alasannya?" Pavlo kembali bertanya kepada Biserka, memaksanya agar mengatakan alasannya.

"Hei, sejak kapan kamu ingin ikut campur urusan orang seperti ini, Pav?" ujar Biserka yang mulai risih dengan pertanyaan yang Pavlo ajukan kepadanya.

"Sejak kita menjadi rekan. Aku harus mengetahui latar belakang rekanku lebih jauh, bukan? Sebagai jaminan jika di tengah jalan kesepakatan kita tidak berjalan dengan lancar dan seharusnya," jawab Pavlo santai dan tersenyum kepada Biserka.

***

*Note*

Halo semuanya! Apa kabar? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga hari kalian menyenangkan.

Sebelumnya aku ingin mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya karena minggu lalu aku hanya update satu chapter di hari sabtu dan tidak mengupdate satu chapter lagi di hari minggu. Karena adanya halangan dan beberapa alasan sehingga membuat aku tidak sempat mengupdate chapter terbaru pada saat itu.

Sebagai gantinya aku akan mengupdate dua chapter di hari Sabtu ini, yaitu Sabtu pagi dan Sabtu malam. Jangan khawatir, karena aku juga akan mengupdate cerita di hari Minggunya seperti biasa!

Mohon maaf sebelumnya, jika karyaku ini masih banyak kesalahan ataupun alur ceritanya yang tidak sesuai ekspetasi kalian. Namun, jika kalian mempunyai saran dan kritikan untukku ataupun karyaku jangan sungkan ya untuk memberitahuku di kolom komentar. Aku akan sangat berterimakasih kepada kalian^^

Aku juga ingin mengucapkan terimakasihku dengan setulus tulusnya kepada para pembaca yang setia membaca karyaku sampai di chapter 15 ini. Kuharap kalian tidak bosan dan menemaniku hingga akhir cerita ini^^

Aku akan berusaha semaksimalku untuk karya ini^^

Salam hangat

Chasalla

#Jadwal update: Sabtu & Minggu.

avataravatar
Next chapter