91 Bab 90 Remaja Miskin

Translator: AL_Squad Editor: AL_Squad

Rumput Naga Jiwa sepuluh tahun, merupakan vegetasi langka, harganya mulai dari 260.000 mata uang federal, perkiraan harga yang dicapai di pelelangan berkisar dari 300.000 sampai 350.000 mata uang federal.

Persik kristal es, 20 sampai 30 tahun, buah jiwa jenis tubuh bernutrisi, harga mulai dari 150.000 mata uang federal. Harga tawaran di pelelangannya sekitar 180.000 sampai 210.000 mata uang federal. 

Semuanya sangat mahal! Tang Wulin melihat buah jiwa ini, seketika, tidak bisa menahannya lalu menghela napas. 

Sangat cepat, ia melihat ke sekeliling, pada akhirnya ia menemukan buah jiwa yang ia cari di sebuah area paling akhir. 

Buah kristal es, 30 tahun, buah jiwa atribut es, langka, jiwa petarung atribut es yang lembab, pastinya dapat meningkatkan efek energi jiwa. Harganya mulai dari 180.000 mata uang federal, harga penjualannya berkisar dari 220.000 sampai 250.000 kata uang federal. 

Buah merah api, 40 tahun, dengan atribut api terkemuka, ini juga langka, merupakan jiwa petarung atribut api yang lembab, pastinya juga dapat meningkatkan energi jiwa, harganya mulai dari 160.000 mata uang federal, perkiraan harga pencapaian di pelelangannya 200.000 sampai 230.000 mata uang federal.

Buah kristal es adalah sejenis buah yang terlihat gilang cemerlang, dan seluruh tubuhnya menunjukkan buah warna biru cerah, buah kristal es berumur 40 tahun ini bentuknya hanya sebesar kelengkeng, jika di bawah cahaya sinar lampu maka di dalam ada aliran cahaya bulat berwarna putih.

Buah merah api adalah sebuah jenis buah yang berwarna merah gelap, di atasnya ada sebuah titik cahaya berwarna emas pucat, volumenya juga sedikit lebih besar dibandingkan buah kristal es. 

Melihat kedua jenis buah ini benar-benar ada, Tang Wulin menjadi lebih percaya pada bayangan cahaya emas. Hanya saja, tahun dari kedua jenis buah ini sudah berkurang jauh, sangat jauh dari seratus tahun 

"Benar, ini mereka." Xiexie tidak tahu dari mana ia muncul, ia bergabung ke samping Tang Wulin, "Ini adalah buah kristal es dan buah merah api."

Tang Wulin berkata: "Tapi ini bukan yang seratus tahun!"

Xie Xie berkata: "Ini adalah pelelangan, semakin barang lelangnya berharga maka ia ada di lantai yang lebih tinggi. Lantai satu hanyalah beberapa barang lelang biasa, aku kira lantai dua ada yang seratus tahun. Tapi, kita tidak bisa pergi ke lantai dua."

Tang Wulin berkata: "kenapa?"

Xiexie berkata: "Di lantai dua, untuk mengunjungi pelelangan itu harus membayar deposit, untuk mengurus kualifikasi pelelangan. Atau, jika kau adalah seorang ahli tingkat 3 ke atas, kau juga bisa mengunjunginya. 

"Deposit? Deposit itu berapa?" tanya Tang Wulin. 

Xie Xie melihatnya dengan tatapan aneh, "Sepertinya kaubenar-benar menginginkan buah kristal es seratus tahun dan buah merah api seratus tahun, jika tidak mengapa kau begitu serius mencarinya?"

Tang Wulin menghela napas ringan dan berkata: "Jangan bertanya, cepat kau katakan saja."

Xie Xie melihat pandangan pahit di tengah mata Tang Wulin, alis mata tiba-tiba berkerut, "Wulin, Apa kau mendapatkan sesuatu masalah?"

Tang Wulin menggelengkan kepalanya, "Aku tidak ingin membohongimu, tapi aku juga tidak ingin mengatakannya. Jika kau tidak memberitahuku, aku akan menanyakannya sendiri."

Melihat dia bergegas pergi, Xie Xie segera bekata: "Baiklah aku beritahu. Depositnya 100.000, kau baru bisa masuk ke lantai dua. Jika mau ke lantai tiga, 1000.000. Semakin tinggi lantainya maka harga barang lelang juga semakin tinggi. Selain itu depositnya tidak dikembalikan."

100.000?

Dalam beberapa bulan terakhir, Tang Wulin masih benar-benar menabung sedikit uang, kalau 100.000, ia masih punya. Namun, "tidak dikembalikan" 2 kata ini justru membuatnya sedikit mundur.

Tetapi, ia langsung teringat kata-kata "Ahli tingkat tiga" yang dikatakan oleh Xie Xie, "Apakah boleh semua jenis ahli tingkat tiga?"

Xie Xie berkata: "Tentu saja, ahli tingkat tiga sudah merupakan kelas elit, tapi, masih ada kesenjangan besar antara ahli jiwa kita denhan ahli jiwa master tingkat ketiga. Aku akan lebih cepat."

Ahli jiwa? Tentu saja Tang Wulin masih jauh dari tingkat 20, namun, ia juga seorang ahli jiwa!

Setelah beberapa hari di tempat Asosiasi Ahli Tempa menyelesaikan tugas, ia juga sudah mengetahui pemahaman asosiasi, bahwa seribu tempa adalah pengakuan ambang masuk untuk menjadi ahli tempa tingkat tiga. Hanya karena hambatan Mangtian tidak mengizinkannya untuk muncul terungkap, ia belum pernah melaksanakan ujian yang untuk ahli tempat tingkat tiga. 

Sore hari ini Mang Tian akan datang ke kota Donghai, kemarin ia menelpon Mangtian lewat alat komunikasi jiwa, untuk meminta kepadanya agar ia bisa melakukan ujian tingkat ketiga. Setelah menjadi ahli tempa tingkat 3, penghasilan menyelesaikan tugasnya akan jauh lebih tinggi. 

Xie Xie berkata: "Wulin, jika ada sesuatu yang perlu bantuan bilang saja ya, aku akan melakukan yang terbaik untuk membantumu."

"Ng.. Aku tidak apa-apa. Baiklah, mari kita pergi lihat-lihat yang lain." ia menutupi emosinya. Sejak itu ia sudah menentukan sesuatu yang harus dimilikinya di sini, dengan demikian, sampai ketika dirinya benar-benar memiliki kualifikasi dari sini untuk mendapatkan mereka baru ia akan datang kembali. 

Sedangkan untuk 10 tetes darah segar jiwa binatang seratus tahun yang berhubungan darah dengan naga, seharusnya disini juga berkesempatan untuk mendapatkannya. Hanya saja sekarang ia sedang bersama Guyue dan Xie Xie, ia tidak bisa mengatakannya. Tujuan yang paling penting hari ini, adalah untuk mengenal tempat ini. 

Namun, pelelangan itu juga tidak sia-sia, ketiga orang ini memutari lantai satu, selain banyak hal yang belum pernah didengarnya, ia juga menemukan beberapa barang yang sudah familiar. Seperti, logam tempa yang digunakan untuk menempa. 

Logam langka di lantai satu ini hanya yang pemurnian seratus tempa, tampaknya nilai dari logam seribu tempa seharusnya berada di lantai dua. 

Begitu menyadari, hatinya memunculkan sebuah harapan. Jika dirinya bisa menjadi ahli tempa tingkat 3, dan menerima tugas penempaan tingkat tiga, jika ia memiliki waktu yang cukup maka ia seharusnya bisa berkesempatan untuk mengumpulkan uang. Setelah menjadi ahli tempa tingkat 3,dirinya juga bisa sampai ke lantai dua untuk mencari barang yang ia inginkan.

Setelah keluar dari tempat pelelangan, ketiga orang ini kembali ke sekolah dan makan siang. Bukan karena tidak mau makan di luar, tetapi karena daya nafsu makan Tang Wulin yang terlalu luar biasa, ia juga tidak mau meminta Xie Xie dan Gu Yue untuk mengajaknya, karena jika makan di sekolah ia bisa yang gratis maka bisa menghemat uang.

"Sore nanti aku akan pergi ke studio tempa, kalian juga kembalilah untuk berkultivasi. Oh iya, kumpulkan lah sesuatu tentang suasana kelas satu, kita tidak tahu apa-apa tentang mereka." Tang Wulin berkata kepada Xie Xie. 

Xie Xie mengetahui kebiasaannya ini, setiap pekan pada hari libur ia akan pergi ke studio tempa. 

"Baiklah, kau pergi saja. Bukankah satu kelas satu? Hanya perlu aku seorang untuk membersihkan mereka semua." kata Xie Xie dengan sombong. 

"aku tidak takut akan angin yang akan menyulut lidahku." Pada saat ini, muncul suara Yin Yang yang agak ambigu, "Tiga ekor ikan kecil dari kelas 5, kini akan menjadi-jadi."

Tang Wulin, Xie Xie san Gu Yue pada saat yang sama membalikkan kepala. Mereka melihat beberapa siswa tingkat menengah yang kelihatannya umurnya tidak jauh dari mereka sedang berdiri tidak jauh dari sana. 

Yang barusan berkata, adalah seorang remaja laki-laki yang meninggalkan tanda ambigu, penampilannya lumayan, tetapi mulutnya sedikit tipis, mencocokan perkataan sarkasme, bahkan jauh lebih sulit untuk menghasilkan perasaan yang baik. 

Orang-orang yang ada di sampingnya, juga melihat Tang Wulin bertuga dengan tatapan menghina. 

Wajah Xie Xie yang dingin, langsung mengarah ke sisi lain. Tetapi ia ditarik oleh Tang Wulin. Ia berbicara pada Xie Xie dengan nada rendah: "Akhir-akhir ini kita sudah banyak merepotkan Pak Wu, kau harus menanggungnya."

Tatapan mata Xie Xie dingin dan berkata: "Kalian semua adalah kelas satu kan. setelah besok, kalian semua akan menjadi kelas dua."

avataravatar
Next chapter