webnovel

BAB 9: Tidak Fokus

Beberapa saat setelah selesai, ini waktunya toko buka. Saat Yu berjalan ke pintu toko, Yu menghampiri Mei yang sedang membereskan sepatu. "Mei..." ucap Yu pelan tetapi masih bisa didengar oleh Mei. "Iya ada apa?" jawab Mei sambil membalikkan badannya menatap Yu. "Uhhmm... itu...uhmm (ucapannya terputus putus)...tidak jadi deh...lain kali saja aku bicaranya" ucap Yu dengan gugup sambil memainkan jari tanganya. Lalu, Yu berjalan meninggalkan Mei dengan alasan bahwa sebenarnya dia ingin berbicara tentang mimpi semalam. Namun, Yu sedikit ragu. "Heyyy, kenapa? ada sesuatu? bicaralah..." kata Mei sambil menaikkan sedikit nada bicaranya. "Tidak...tidak apa-apa.... Lain kali aku akan cerita hehehe" jawab Yu yang segera dengan cepat meninggalkan Mei. Mei yang kebingungan dengan tingkah Yu, hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Apa sih, kenapa anak itu?aneh sekali" tanya Mei dalam hati.

~

Saat didepan toko untuk menyapa para pembeli, Yu sedikit tidak fokus. Bahkan dia sempat melamun beberapa menit hingga tak menyapa orang yang berdatangan. "Lihat ada apa dengan Yu, kayaknya hari ini dia cukup aneh!" ucap Yihua pada Lian yang memandang dari dalam toko. "Iya, hari ini kayaknya kurang fokus deh... mungkin ada sesuatu?" balas Lian sambil terus memperhatikan Yu. Sementara orang yang sedang mereka pandang dari kejauhan nampak sekali bahwa memang tidak berkonsentrasi. Yu selalu salah dalam memberi salam pada pembeli. Bahkan banyak pembeli juga yang menegur Yu agar lebih konsentrasi. "Apa apaan sih, hanya karena mimpi semalam aku tidak fokus!" cetusnya dalam hati. "Ayolahhh kau terlihat aneh Yu!! Semangat!!" Yu menyemangati dirinya sendiri sembari menepuk kedua pipinya.

~

Jam Istirahat.

Karena hari ini Yu sarapan dirumah, jadi dia hanya membawa satu bekal untuk makan siangnya. Sebelum makan, Yu membuat minuman terlebih dahulu karena dia merasa sangat haus. "Yu, hari ini kau tidak berkonsentrasi... kenapa?apa ada masalah?" tanya Lian sambil menuju ke meja makan. "Iya! kau hari ini aneh sekali. Bahkan tadi kau ingin membicarakan sesuatu denganku tapi tidak jadi" sahut Mei. Yu kemudian menghampiri keempat temannya di meja makan. "Tidak ada masalah, mungkin tadi malam aku tidak tidur nyenyak. Jadi sedikit kurang fokus..." jawab Yu sambil menghampiri mereka. Keempat temannya sedikit tidak percaya dengan alasan Yu. Jadi, mereka terus mendesaknya agar mau memberi jawaban pasti. Tapi tetap saja, Yu menjawab dengan jawaban yang sama. Alasan karena dia kurang tidur. Padahal jauh dalam hatinya dia ingin menyampaikan apa yang dimimpikan dia semalam. Karena keempat temannya sudah lelah mendesak Yu untuk menceritakan yang sebenarnya, jadi mereka berhenti bertanya. "Uhh maaf ya..." kata Yu yang merasa tidak enak hati setelah membuat temannya penasaran. "Yaudah deh terserah kamu Yu, kita juga tidak memaksa. Mungkin lain kali kamu akan cerita..." jawab Xia. Kemudian mereka melanjutkan makan siang.

~

Setelah selesai makan, mereka kembali membuka toko. Nyonya Zhen belum datang karena dia sedang menjemput adiknya di bandara. Jika ingin tau, nyonya Zhen memilki saudara kandung yang tinggal di Jepang. Namanya Xiu Juan. Dia sangat cantik, bahkan jika dibandingkan dengan Yu mungkin kecantikan mereka setara. Hal itu tak jauh dari nyonya Zhen. Dia juga sangat cantik di usianya yang memasuki kepala 4. Namun sayangnya dia belum memiliki pasangan. Sebenarnya dulu dia pernah menikah di usianya yang ke 28 tahun. Tapi dua tahun kemudian dia bercerai dengan sang suami. Bahkan dia belum sempat memiliki buah hati. Entah apa alasannya, mungkin memang belum berjodoh.

~

Kali ini Yu sudah mulai fokus kembali untuk menyapa pembeli yang berdatangan. Dia sudah sedikit tidak mempermasalahkan mimpinya. Dia menyapa dengan senyum manisnya, membuat siapa saja akan terpanah. Bagaikan ilmu sihir yang bisa menghipnotis siapapun yang memandangnya. Tak jarang jika Yu sering digoda oleh segerombol pria yang kebetulan lewat didepan toko. Apalagi ketika dia pulang bekerja saat malam hari. Banyak sekali pria mabuk berjalan jalan tanpa arah karena tak sadarkan diri. Bau alkohol yang menempel di pakaian mereka seakan menjadi parfum. Biasanya ketika Yu mulai digoda oleh pria mabuk, dia akan berteriak sekeras mungkin hingga ada orang yang menolongnya. Atau mungkin dia akan lari menuju keramaian dan melawan pemabuk itu. Tapi untung saja, selama ini hanya digoda dan tidak melakukan hal hal senonoh lainnya.

~

"Yu, kau haus? ini aku bawakan minum" suara Yihua yang menghampiri Yu sambil memberi sebotol minuman. "Wahh terimakasih..." jawab Yu sembari mengambil minuman di tangan Yihua. "Kau sudah fokus kan? jangan melamun seperti tadi ya! kau harus semangat!" kata Yihua sambil menepuk pundak Yu. Yu yang awalnya sedang minum hampir tersedak karena Yihua menepuk pundaknya terlalu keras. "Uhukk... uhukk...(batuk) ahahaha iya iya aku akan fokus lagi..." kata Yu sambil menahan batuknya. "Okelah maaf jadi membuatmu tersedak..." kata Yihua. Yu menjawab dengan senyum manisnya, yang menandakan "iya tidak masalah". "Yu kau ini selalu tersenyum seperti itu. Pantas saja banyak orang yang menyukaimu...mungkin aku salah satunya hahaha..." ejek Yihua pada Yu. "Kau menyukaiku? hahahaha..." balas Yu. Mereka kemudian tertawa bersama karena ocehan mereka sendiri. "Hahh...kalau begitu aku masuk dulu ya!" jawab Yihua sambil menghela nafasnya karena lelah tertawa. "Iya silahkan" kata Yu sambil memegangi perutnya yang juga sakit karena tertawa. Dan Yihua segera masuk ke dalam toko. "Huhhh Yihua membuatku tersendak... dan dia menyukaiku? hahaha itu lucu sekali!! Mana mungkin dia menyukaiku!!" kata Yu dalam hati sambil membuang botol minuman ke tempat sampah. "Ayo semangat Yu!! kau harus menyapa mereka" Yu kembali menyemangati dirinya sendiri.

~

Sudah pukul 6 sore toko masih seperti biasa. Masih ramai pembeli. Yu kembali teringat dengan Ibu An, apakah akan datang hari ini?. "Sudahlah jika dia memang datang hari ini aku hanya menemaninya kan..." batin Yu. Yu kemudian duduk di kursi depan toko sambil mengistirahatkan kakinya. Yu memandang dalam toko melihat teman temannya yang cukup sibuk membantu pembeli mencari pakaian. Ingin rasanya membantu, tapi bagaimanapun tugasnya adalah menyapa pembeli.

~

Tak lama kemudian Yu melihat sosok wanita yang sangat tidak asing baginya. Dia adalah___________________________________________________________________________________________________________________________________________________.

.

.

.

Oke bab selanjutnya menunggu ya😊

Maaf jika ada typo dalam menulis 🙏

Next chapter