11 BAB 10: Lelaki Misterius

Tak lama kemudian Yu melihat sosok wanita yang sangat tidak asing baginya. Dia adalah Ibu An. Terlihat dari kejauhan, Ibu An semakin mendekat. Yu yakin pasti kali ini dia akan datang ke toko.

Sepertinya ibu An tau bahwa Yu sudah menyadari keberadaannya. Nampak senyum yang terukir cantik diwajah ibu An. Tak lupa Yu juga membalas senyuman itu. Namun Yu merasa sedikit aneh. Terlihat ada seorang lelaki yang berjalan mengikuti ibu An dari belakang. Laki-laki yang tinggi, dengan memakai topi hitam dikepalanya dan memakai masker, terlihat sekali sedang mengikuti ibu An. Yu khawatir bahwa lelaki itu adalah orang jahat. Tanpa sadar, ternyata ibu An sudah semakin dekat menuju toko. Yu yang awalnya masih memandang dengan serius lelaki di belakang ibu An, kini sedang bersiap sedia jika memang lelaki itu seorang penjahat yang membuntuti ibu An. "Yu...kau sedang memandang siapa?" tanya Ibu An yang ternyata sudah di depan Yu. "Ohh...it..itu...tidak kok tidak apa-apa" jawab Yu sedikit gugup. Yu heran mengapa lelaki itu berhenti sekitar 4 meter dari tempatnya dia berdiri dengan ibu An.

*Tinggg Tinggg Tinggg*

Ternyata itu suara dari ponsel ibu An. "Yu, tunggu sebentar ya...aku akan menerima telfon dulu" kata ibu An sambil sedikit berpindah tempat. Yu kemudian kembali menatap lelaki yang masih berdiri cukup jauh darinya. Lelaki itu sedang memainkan ponselnya sambil menyandarkan badannya ke kaca toko. Yu masih heran dan bertanya tanya, sebenarnya siapa lelaki itu... apakah ibu An tau bahwa dia mengikutinya. Tiba-tiba saat Yu sedang menatap lelaki itu dengan penuh penasaran, kini dia sedang menoleh menatap Yu. "Ohh ya ampun!! Mataku dan matanya saling bertemu!!" panik Yu dalam hati. "Tuhan... tatapannya sangat menakutkan! terlihat sangat dingin! apakah dia tau kalau aku sedang memperhatikannya?!?!" tanya Yu dalam hati hingga membuat gugup karena mata mereka saling bertemu. Jika ingin tau, mata lelaki itu menatap kearah Yu sangat dingin. Bagaikan singa yang akan menerkam Yu. Tajam, dingin, sinis, kejam, seperti seseorang yang ingin menindas! Yu cepat cepat membuang muka ke arah dalam toko. Itu membuatnya benar-benar takut.

Kini lelaki itu kembali memandangi ponsel, tapi Yu masih sangat penasaran dengannya. "Yu, aku sudah selesai mengangkat telfon. Ayo masuk temani aku..." kata ibu An yang membuat Yu terkejut. "Ehh iya...mari..." jawab Yu sambil sedikit membungkukkan badan.

~

Ketika Yu masuk, Yu memandangi lelaki itu lagi. Yu curiga kalau laki-laki itu akan ikut masuk. Dan benar saja, saat Yu sudah berada dalam toko, kini orang itu berjalan pelan masuk toko sambil terus memandang ponselnya. "Hahhh? Dia ikut masuk? Dia ini siapa?" tanya Yu dalam hati. "Yu, mari kita lihat baju disana..." suara ibu An lagi-lagi membuat Yu mengalihkan perhatiannya pada lelaki yang kini sudah ada di pintu. Yu mengikuti arah yang ibu An tuju, tapi matanya tetap mengawasi laki laki itu. Kini dia sedang duduk di kursi dekat pintu dan masih memainkan ponsel. "Hanya disitu?!?!" batin Yu.

"Nak, dari tadi sepertinya kau sedang memperhatikan sesuatu, ada apa?" tanya ibu An pada Yu. "Oh hahaha tidak...tidak ada..." jawab Yu sambil menggelengkan kepalanya. Ibu An menatap Yu dan kemudian menatap lelaki itu sambil tersenyum. "What?!! Apa ibu An tau kalau aku memperhatikan lelaki itu? atau ibu An mengenalnya?!" tanya Yu dalam hati. Lalu karena Yu sudah sangat penasaran, akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya. "Maaf ibu An, apakah anda mengenal laki-laki itu?" tanya Yu sambil melirikkan bola matanya ke arah pria yang duduk di dekat pintu. Aneh, ibu An hanya menjawab dengan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sedikit. "Ohh ternyata ibu An kenal dengannya, huhhh kupikir tidak. Hahaha sampai aku berpikir orang jahat." cetus Yu dalam hati sambil sedikit menahan tawanya.

Yu kembali menatap laki-laki itu. Sama sekali tidak berubah! Masih memainkan ponselnya, bahkan topi dan masker yang dipakai tidak dilepas. Padahal ini kan sudah didalam toko.

~

Setelah ibu An menemukan pakaian yang dia cari kini mereka sedang menuju kasir untuk membayar. "Selamat datang lagi ibu..." sapa Mei yang ada dikasir. "Hahaha iya terima kasih" jawab ibu An sambil tersenyum ramah. Lalu Yu bertanya pada ibu An, "Ibu An kemarin anda tidak datang kesini? jadi saya pikir hari ini anda juga tidak akan datang" tanya Yu sambil memperhatikan Mei yang sedang melipat pakaian yang dibeli ibu An. "Ohh itu ya, kemarin aku menjemput anakku dari kota C. Jadi aku tidak kesini" jawab ibu An. "Hmmm begitu ya.." balas Yu. "Sebenarnya tidak masalah jika aku tidak menjemputnya, tapi entah kenapa kemarin dia memintaku untuk datang" sahut ibu An lagi. Yu membalas dengan anggukan tanda bahwa dia mengerti.

"Ini pakaian anda, totalnya ...¥" kata Mei sambil memberikan tas belanja milik ibu An. "Sini biar aku yang bawa" kata Yu pada Mei. Sementara Ibu An kini sedang membayar. Yu menatap laki laki dipintu lagi, kini dia sudah tidak memandang ponselnya tapi sedang memandang jalanan. "Yu, ayo...aku sudah selesai" kata ibu An sambil menepuk pelan pundak Yu. "Terimakasih sampai jumpa...semoga anda senang" ucap Mei pada Ibu An. Kini Yu dan Ibu An sedang berjalan kedepan pintu toko. "Jika ibu An kenal dengan lelaki itu, berarti aku akan berpapasan dengannya dong? aduhhh tapi aku masih takut dengan tatapannya tadi" ucap Yu dalam hati. "Tapi jika ibu An pergi dengannya, kenapa dia tidak menemani ibu An?" tanya Yu dalam hatinya lagi. Saat ini Yu masih sedikit takut dengan apa yang dialaminya tadi. Bayangkan saja, jika kalian sedang memandang seseorang dan tiba-tiba seseorang itu menoleh ke kalian lalu menyebabkan mata kalian saling bertemu... apa kalian tidak ambyarrr??? (Hahaha bercanda😅teks yang asli harusnya *apa kalian tidak gugup?*)

~

Kini Yu dan Ibu An sudah semakin dekat dengan lelaki itu. Yu bisa benar-benar melihat matanya yang dingin walau tidak menatap Yu. Dia masih memandangi jalanan. Jantung Yu berdegup kencang! Bukan karena dimabuk asmara, tapi karena dia gugup dan takut. Dia selalu teringat dengan tatapan dingin laki-laki itu. "Yu, terimakasih ya sudah menemaniku..." suara ibu An membuat Yu mengentikan tatapannya pada sang laki-laki. "Eh..ohh iya sama-sama" jawab Yu sambil tersenyum malu. Yu kemudian melirik kearah lelaki itu. "Oh tuhan! tidak tidak...dia...tatapan itu..." Yu sangat takut ketika melihat laki-laki itu yang ternyata dia sedang menatap sinis kearah Yu.

~

Karena tatapannya yang seolah ingin menerkam Yu, kini Yu dibuat salah tingkah____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.

.

.

.

Oke bab selanjutnya menunggu ya😊

Maaf jika ada typo dalam menulis 🙏

Kira kira siapa ya laki-laki misteriusnya?🤫

avataravatar
Next chapter