2. Hari pertama kerja.
Setelah wanita misterius itu pergi angkutan umum datang dan langsung berhenti di depan ku dengan hati riang dan berbunga-bunga aku masuk ke dalam angkutan untuk pulang kerumah tanteku.
Senyum merekah selalu tersungging di bibir, bagaimana tidak bahagia setelah penantian panjang selama 6 bulan akhirnya aku dapat pekerjaan, tanpa seleksi, tanpa test tertulis test interview, juga medical.
"Tapi ... kenapa gampang banget aku dapat kerja ya? Terus ini badge name bukan namaku? Namanya Sriati ah ... yang penting aku bisa kerja, daripada tiap hari harus kena marah sama tente, dan ibuku juga lagi sakit butuh uang kiriman dariku, pokoknya kalau sudah gajian nanti separuh gajiku akan aku berikan ke ibu, sisanya buat Tante Nisa"
Sepanjang jalan Sarah menggumam dalam hati dan membayangkan semua hal yang indah di PT D&D besok.
Setengah jam sudah berlalu, mobil angkutan umum berhenti di gang depan menuju rumahnya, jalanan sangat sunyi, kebetulan angkutan umum ini juga kosong,.
"Sudah sampai deeek!" Suara berat supir angkot mengejutkan Sarah.
"Dari mana bapak supir tahu kalau ini jalan menuju rumahku!" Batin Sarah.
"Apakah kamu nggak mau turun!" ucap supir angkot dengan intonasi nada yang agak tinggi dan berat.
"I ... iya pak! saya akan segera turun" setelah membuka pintu dan keluar dari angkot Sarah memberikan uang 5 ribu untuk membayar ongkos.
"Simpan saja uangmu!" Sarah menatap wajah sang supir, wajahnya pucat seputih kapas, matanya cekung dan biru, tiba-tiba bau anyir menyeruak dari dalam angkutan itu, Sarah begidik ngeri setelah bilang terimakasih Sarah pergi.
Supir angkot tadi diam tak menjawab hanya menyeringai saja.
Tanpa berfikir panjang Sarah masuk kedalam gang, dengan berlari-lari kecil sampai sudah Sarah di depan rumah tante Nisa.
"Darimana saja kamu Sarah! hardik tante Nisa."
"Sarah ... Sarah habis melamar kerja Tante?" jawab Sarah sambil menunduk.
"Gemana? lulus enggak? jangan-jangan nggak lulus lagi"
"Sarah dapat kerja di PT D&D tante! dan besok sudah mulai kerja masuk malam."
"Syukurlah kalau kamu dapat kerja, udah sana masuk jangan lupa mandi bau kamu nggak enak banget!" tante Nisa mendengus mencium baju Sarah yang katanya bau amis.
Malam telah terlewati dan pagipun datang, Sarah menyambut pagi ini dengan semangat baru dan harapan baru.
Seperti biasa setiap pagi Sarah membantu tante menyusun dagangan dan menyelesaikan pekerjaan rumah.
"Nak Sarah tumben ceria sekali pagi ini?" sapa bu Joko salah satu pembeli.
"Iya tu ... dia lagi bahagia karena semalam dapat kerja!" jawab tante Nisa.
"Alhamdulillah ... akhirnya kamu kerja juga ya Sarah! nanti gak bisa bantu jagain warung tantemu lagi lah ya?"
"InsyaAllah masih bisa bantu lah bu!" Jawab Sarah.
"Kamu diterima kerja di PT mana memang?"
"Di PT D&D bu!" Jawab Sarah sambil terus menyusun dagangan.
"Memang lagi buka lowongan ya? ibu dengar PT itu lagi down dan banyak karyawan yang di rumahkan, tapi kok ini malah ada penerimaan karyawan ya?" bu Joko menatap wajah Sarah dengan bingung.
"Sarah kurang tahu bu!"
"Bisa jadi PT D&D udah nggak down lagi ya?" tanya bu Joko.
Obrolan tidak berlanjut lagi karena buru-buru Sarah permisi.
Malampun tiba dan Sarah sudah berdiri menunggu bus jemputan karyawan tidak berapa lama bus Nuansa yang Sarah tunggu datang.
Tanpa Sarah setop bus itu sudah berhenti, Sarah duduk di kursi dekat pintu, melihat semua karyawan yang akan berangkat kerja, anehnya semua yang ada di dalam bus tidak ada yang bersuara, seolah menikmati perjalanan ini, dan wajah mereka juga semua sangat pucat,.
Sarah tersenyum saat matanya bertemu dengan salah satu penumpang bus itu, tapi senyumnya tak di balas, mereka semua terkesan sombong dan angkuh.
Perjalanan dirasa sangat cepat, bus Nuansa kini telah masuk kedalam area kawasan industri, Sarah memandang deretan bus di setiap pintu gerbang PT yang di lewatinya, dan kini Sarah melihat gedung dengan nama D&D tidak seperti bus-bus lainnya bus yang Sarah tumpangi langsung masuk ke dalam area gedung, bahkan security di post pintu masuk juga tidak mengecek, padahal Sarah melihat ribuan karyawan sedang berbaris rapi untuk keluar dan masing-masing di cek oleh securiti.
Akhirnya bus berhenti Sarah mengikuti kemana langkah para penumpang bus, mereka masuk ke ruangan loker, Sarah juga masuk ikut mencari loker sesuai nomer yang ada di kunci yang menggantung di badge name, setelah itu Sarah membuka loker, dan ... ternyata loker dipenuhi sarang laba-laba, loker juga sangat kotor dan bau, setelah Sarah membersihkan loker dan menyimpan tas Sarah keluar, nampak disana para karyawan sedang mengantri untuk pascard dan Sarah juga ikut antri bersama mereka, setelah selesai pas card Sarah bingung dia kerja di sebelah mana?.
Disaat lagi bingung tiba-tiba ada salah satu karyawan mendekati,.
"Ayo ikut aku!" Suara beratnya memerintah, Sarah tak menjawab dan langsung saja mengikuti wanita itu.
Sampailah Sarah di sebuah line yang sedang berproduksi, Sarah memperhatikan semua karyawan yang sedang bekerja, mereka sangat serius, tak ada percakapan ataupun suara manusia di line ini, hanya suara mesin produksi yang berbunyi.
"Kamu duduk disini! nanti aku akan mentraining kamu!"
Sarah duduk didepan lensa fokus yang sudah nyala, setelah itu karyawan tadi memberi beberapa trai berisi komponen untuk Sarah cek.
"Ini ... kamu cek barang ini, yang oke kamu taruh disini yang reject kamu taruh disini."
Karyawan tadi mengajari Sarah dengan telaten, wangi parfum bunga melati dan entah parfum apa lagi keluar dari tubuh dan rambut karyawan itu.
"Kalau ada apa-apa tanya kakak ya! nama kakak Dewi dan kakak adalah leader disini." suara kak Dewi juga berat.
"Ba ... baik kak"
"Kamu sudah paham kan? Kerjalah dengan baik, kakak pergi dulu!"
"I ... iya kak!"
Dengan satu kedipan mata kak Dewi pergi Sarah bingung dengan kepergian kak Dewi yang secepat itu.