7 6. Partner in Crime

"Eonnie, aku pergi dulu ne". Pamit Eunha pada Sowon. Sekarang masih pukul lima pagi dan Eunha sudah harus menuju studio foto untuk melakukan pemotretan bersama Jungkook dan So Hee. Dan saat ini juga Jungkook sudah menunggu Eunha di basement.

"Eodiga? Kau bahkan belum makan". Tanya Sowon sambil mencokolkan sepotong roti kedalam mulut Eunha. Dengan buru-buru Eunha mengunyah roti dan meneguk segelas susu hingga tandas.

"Pagi ini aku ada pemotretan untuk cover drama sekaligus syuting, huhu lelahnya menjadi diriku". Rengek Eunha dengan bibir bawahnya yang maju ke depan. Sowon menelisik penampilan Eunha, gadis itu memicingkan matanya saat tak sengaja menangkap beberapa kiss-mark di sekitar leher wanita itu.

"Apa syuting rate 19+ itu bisa membuat leher-mu penuh dengan kiss-mark? Jungkook itu sedang akting atau memang doyan?!". Desis Sowon sambil mengusap-usap leher Eunha. Bagaimana-pun juga gadis itu tidak mau jika adik-nya dilecehkan oleh pria.

"Eh? Ini tidak apa-apa kok Eonnie, Jungkook hanya sangat mendalami peran. Aku berangkat dulu". Pamit Eunha yang hendak buru-buru pergi.

"Tidak mau membawa makanannya? Lagian Sejin manager-nim belum datang kan?". Kata Sowon sambil memasukkan beberapa roti ke dalam kotak makan.

"Eonnie, apa di kulkas masih ada susu pisang?". Tanya Eunha yang teringat jika Jungkook menunggunya dibawah. Pasti lelaki itu juga belum sempat sarapan mengingat pagi-pagi buta begini sudah menjemputnya.

"Ada satu pack yang belum dibuka, tapi itu milik Umji". Dengan riang Eunha berjalan kearah kulkas dan mengambil dua kotak susu pisang. Lagian Umji baik kok, tidak mungkin gadis itu marah hanya karena Eunha mengambil dua susu pisang miliknya tanpa ijin hihi...

"Gomawo Eonnie untuk makanannya, Muach!". Kata Eunha dengan genit kemudian pergi begitu saja. Sowon hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Eunha barusan.

Eunha memakai topi serta masker-nya, meski apartemen sepi tapi penyamaran harus tetap dilakukan. Jangan sampai ada yang melihat ia dijemput oleh Jungkook. Meski dispatch sudah dibayar oleh Bang Sihyuk, tapi biasanya ada saja orang awam yang menyebar info lewat media sosial. Wanita itu masuk kedalam lift kemudian memencet tombol paling bawah. Matahari belum muncul tapi ia sudah harus berada di lokasi pemotretan, ia masih merindukan ranjangnya hiks!

Tling!

Begitu lift terbuka, Eunha bergegas mencari keberadaan Jungkook. Tidak sulit untuk menemukan mobil lelaki itu lantaran mobil Mercedes Benz putih milik lelaki itu terlihat paling mencolok dibanding mobil yang lain. Eunha mengetuk kaca mobil Jungkook beberapa kali. Lelaki itu sangat fokus dengan ponselnya hingga tidak menyadari keberadaan Eunha.

"Oh? Masuklah". Akhirnya setelah ketukan yang kelima, Jungkook membuka pintu mobilnya.

"Good morning!". Sapa Jungkook sembari mencuri sebuah kecupan di bibir Eunha. Eunha tersenyum kecil dan terus melirik kearah ponsel Jungkook yang tiba-tiba hidup lantaran ada pesan masuk.

"Aku bahkan sudah mengetuk kaca mobil berkali-kali namun kau seperti sedang fokus ditempat lain. Nuguseyo?". Tanya Eunha terang-terangan sambil menggigit roti yang dibawakan oleh Sowon tadi.

"Nayeon Noona mengirimkan ku lagu terbaru Twice, dia meminta pendapatku untuk itu. Apa kau mau mendengarkannya?". Tawar Jungkook sambil mengulurkan headset pada Eunha.

"Aku bahkan sudah mendapatkan album-nya dari Sana Eonnie". Tolak Eunha sambil menatap lurus ke depan. Sebenarnya ada berapa yeoja yang tengah dekat dengan Jungkook saat ini? Eunha bahkan dibuat mikir keras.

"Jangan berfikir yang aneh-aneh tentangku, aku dan dia murni berteman". Kata Jungkook sambil membuka kaos-nya begitu saja. Eunha tidak shock maupun protes saat Jungkook bertelanjang dada di depannya, ia sudah pernah melihat yang lebih kalau boleh memberi tahu.

"Anni, aku hanya berfikir berapa yeoja yang kau dekati dengan embel-embel teman?". Sindir Eunha membuat Jungkook nyengir. Sejak kejadian ciuman panas di mobil tadi malam, level pertemanan Eunha dan Jungkook naik satu tingkatan. Teman tapi mesra mungkin? Buktinya Jungkook tidak sungkan mencuri ciuman tadi, dan Eunha bahkan tidak memprotesnya.

"Intinya pertemananku dengan mereka tidak seperti saat denganmu". Sahut Jungkook sambil mengsuap bibir Eunha yang penuh coklat kemudian menghisap jempolnya sendiri.

"Lalu kenapa kau tak kunjung pakai baju? Mau pamer eoh?". Ledek Eunha sambil menekan perut Jungkook dengan telunjuknya. Jungkook terkekeh sebelum melakukan stretching, sengaja memamerkan otot-nya didepan Eunha.

"Ottokhae?". Tanya Jungkook tiba-tiba membuat Eunha mengernyit bingung.

"Mwo?". Jungkook berdecak karena Eunha sama sekali tidak terpesona dengan bentuk tubuhnya yang tentu saja lebih bugar dari beberapa tahun lalu.

"Bagaimana bentuk tubuhku yang sekarang? Kau kan pernah melihat semuanya". Perkataan Jungkook sukses membuat Eunha tersedak.

"Ya!". Protes Eunha dengan wajah merah padam. Sementara itu Jungkook masih menunggu jawaban dari Eunha.

"Apa tubuhku lebih bagus? Aku bahkan punya tatto sekarang". Eunha menelisik tubuh Jungkook. Wanita itu mengakui jika Jungkook telah banyak berubah, tubuh lelaki itu lebih kekar dan seksi. Sementara itu tatto yang ada ditangannya juga membuat penampilan Jungkook semakin hot.

"Kau hanya terlihat lebih dewasa dan matang". Puji Eunha sambil mengusap pipi Jungkook. Setelah itu Eunha kembali sibuk dengan makanannya.

"Aku suka jawabanmu". Kata Jungkook yang terdengar puas. Lelaki itu memakai kaos-nya yang bersih dengan cepat sebelum melajukan mobilnya meninggalkan dorm GFRIEND.

"Apa kau tidak ada niatan untuk membagi makanan? Aku lapar". Rengek Jungkook membuat Eunha terkekeh. Wanita itu mengulurkan sepotong roti kearah Jungkook.

"Aaaa....". Ucap Eunha meminta Jungkook untuk membuka mulutnya. Dengan cepat Jungkook menerima suapan Eunha bahkan dengan sengaja menggigit jari wanita itu.

"Nakal!". Omel Eunha sambil menepuk pundak Jungkook dengan jengkel.

"Minum-minum". Pinta Jungkook lagi sambil terbatuk-batuk.

"Ini-ini aku bawakan susu pisang untukmu". Kata Eunha yang buru-buru menancapkan pipet ke botol susu.

"Aku suka susu, tapi lebih suka lagi jika susu dalam konteks yang berbeda". Kata Jungkook yang sukses membuat Eunha bingung. Lelaki itu tiba-tiba menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan yang sepi.

"Ya! Kenapa berhenti?!". Protes Eunha karena merasa ketakutan. Jungkook tidak menjawab dan langsung menarik lengan baju Eunha kebawah.

"Eh?". Eunha langsung saja menatap Jungkook dengan horor sambil menghentikan gerakan tangan lelaki itu yang hendak menurunkan tali bra-nya.

"Aku mau minum susu dalam konteks yang berbeda". Jelas Jungkook sambil memasang wajah datar. Eunha meneguk ludahnya susah payah.

"Ta...tapi...". Kata Eunha dengan gugup. Jungkook menggenggam tangan Eunha dengan lembut sebelum melanjutkan apa yang ia inginkan.

"Shhhh... Kook-hhh". Lenguh Eunha sambil terus mendorong kepala Jungkook agar berhenti memainkan dada-nya. Namun Jungkook dibuat tuli hingga terus saja menghisap dalam yang katanya susu dalam konteks yang berbeda.

"Hmmmm??". Sahut Jungkook disela kegiatannya. Lelaki itu masih saja bandel membuat Eunha mati-matian menahan desahannya. Ia takut dipergoki polisi yang sedang berpatroli, apalagi ia dan Jungkook tengah melakukan hal yang tidak senonoh didalam mobil.

"Kook-hhh stop! Nanti ada yang lihat!". Kata Eunha susah payah sambil bergerak tidak nyaman. Jungkook akhirnya melepaskan Eunha, lelaki itu merapikan pakaian Eunha dan mengusap bibirnya yang basah.

"Ukurannya lebih besar, apa aku benar?". Tanya Jungkook dengan santainya. Mereka kembali melanjutkan perjalanan.

"Pentingkah kau menanyakan hal itu? Jangan menyerangku tiba-tiba seperti tadi!". Peringat Eunha membuat Jungkook tertawa geli.

"Kau itu masih sama. Selalu pasrah jika dipaksa". Ledek Jungkook membuat Eunha mengumpat dalam hati. Salah tidak sih ia meminta Jungkook membantunya agar tidak kaku saat melakukan adegan panas saat syuting?

--000--

So Hee sudah sampai lebih dulu di lokasi pemotretan. Gadis itu tengah dirias oleh make-up artis. Set sudah siap tinggal menunggu Jungkook-Eunha datang dan So Hee selesai dirias. Tak lama keduanya sampai di tempat pemotretan, Sejin manager-nim sudah sampai lebih dulu dan terlihat hendak mengomel.

"Eunha-yaa kau berangkat bersama siapa? Aku tadi ke dorm dan Sowon bilang kau sudah pergi sejak pagi, kenapa tidak bilang?!". Omel Sejin membuat Eunha meringis lebar, wanita itu lupa memberi tahu pada Sejin jika hendak berangkat bersama Jungkook.

"Mianhae Sejin manager-nim, aku berangkat dengan Jungkook hehe". Kata Eunha sambil melirik kearah Jungkook yang tengah dirias. Sejin hanya mampu berdecak, Eunha jadi bandel gara-gara Jungkook.

Eunha duduk didekat So Hee untuk mendapat riasan. So Hee menoleh sebentar ke arah Eunha kemudian kembali pada tabiat aslinya; cuek.

"Kalian pergi bersama?". Tanya So Hee tiba-tiba. Eunha sempat tidak percaya jika So Hee tengah mengajaknya bicara. Namun mengingat tidak ada siapapun selain make-up artis dan mereka, maka memang benar So Hee mengajaknya berbicara.

"Oh? Ne Eonnie, Jungkook menjemputku tadi". Jawab Eunha dengan kikuk.

"Aku membeli ini terlalu banyak tadi. Kau bisa membaginya dengan Jungkook juga". Dengan gaya angkuh So Hee mengulurkan sekotak macaron ke arah Eunha. Eunha menatap So Hee dengan tatapan tidak percaya, apa benar gadis yang memberinya macaron adalah gadis yang selalu mengkritik-nya selama ini?

"Wae? Meski aku tidak begitu menyukai-mu, namun aku tidak sejahat itu untuk memberi racun di dalam makananmu". Kata So Hee terang-terangan dengan cepat Eunha menerima macaron yang diulurkan So Hee.

"Ah Gomawo Eonnie, aku sangat menyukai macaron". Jawab Eunha sembari tersenyum manis, So Hee hanya berdehem kemudian kembali menatap cermin yang ada di depannya.

Setelah selesai dirias, ketiga bintang itu mendengarkan arahan dari fotografer. Eunha sempat kaget saat dirinya diminta melakukan sesi foto panas bersama Jungkook. Ia tidak diberi tahu sebelumnya oleh Sejin manager-nim.

"Drama ini memiliki rate 19+ jadi memang wajar jika akan ada foto dengan konsep dark". Bujuk fotografer yang mendapat protes keras dari Eunha.

"Tapi Sejin manager-nim tidak memberi tahu ini sebelumnya". Kata Eunha lagi. Bukannya tidak profesional namun ia tidak suka jika belum diberi tahu sebelumnya. Wanita itu masih kaku jika harus melakukan adegan panas seperti yang diminta sang fotografer.

"Di dalam kontrak sudah tertera jelas jika kau akan menyetujui melakukan adegan dewasa termasuk dalam sesi foto. Bukankah kau yang tidak membaca kontraknya dengan teliti". Sahut Sejin yang membuat Eunha menghembuskan nafas malas. Shit! Lagi-lagi karena tidak membaca kontrak dengan teliti, alhasil wanita itu tidak bisa menolak.

"Apa masih lama berdebatnya? Aku sibuk!". Celetuk So Hee sambil mengibaskan tangan ke wajah cantiknya.

"Gwenchana, aku akan mengajarimu". Hibur Jungkook sambil menepuk kepala Eunha beberapa kali. Eunha akhirnya pasrah, toh Jungkook yang akan menyentuh tubuhnya bukan orang lain.

Pemotretan yang pertama, ketiganya berpose layaknya mengalami cinta segitiga. Eunha yang menyandarkan kepalanya di dada Jungkook, dan So Hee yang merangkul pundak lelaki itu.

"Eunha tunjukan ekspresi seakan kau gadis lemah yang butuh dilindungi". Kata fotografer mengarahkan. Eunha langsung membenahi ekspresinya, Jungkook juga semakin memeluk Eunha dengan erat sambil membawa pistol.

Ckrek! Ckrek!

"So Hee pertahankan ekspresi angkuh-mu itu. Jungkook tatap Eunha dengan penuh cinta". Pemotretan yang pertama selesai dengan cepat. So Hee pamit pergi ke lokasi syuting duluan, sementara itu Jungkook dan Eunha kembali dirias sembari melihat hasil foto mereka tadi.

"Kurasa ini bagus?". Tanya fotografer meminta pendapat keduanya. Jungkook dan Eunha tersenyum kemudian mengangguk setuju.

Set pemotretan terlihat lebih sepi. Hanya ada Jungkook, Eunha, fotografer, serta dua orang yang bertanggung jawab untuk mengatur tata cahaya. Jungkook tidak mau banyak mata yang melihat sesi foto panas mereka, terlebih disini Eunha akan memamerkan punggung telanjangnya. Eunha sudah duduk diatas pangkuan Jungkook dengan resleting gaun yang terbuka seluruhnya.

"Rileks saja Eunha, rileks". Kata fotografer yang tengah membenahi kameranya. Jungkook meremat pinggang Eunha memberi semangat wanita itu.

"Jika kau tidak ingin dada-mu terlihat, maka tempelkan di dadaku". Kata Jungkook yang diangguki Eunha.

"Oke siap? Jungkook turunkan gaun Eunha perlahan". Jungkook mulai menurunkan gaun Eunha dengan perlahan. Dan selama itu pula fotografer tak henti memotret keduanya. Punggung Eunha sudah terlihat sepenuhnya, Jungkook sempat melihat dada Eunha sebelum wanita itu menempelkan dadanya ke dada Jungkook karena malu. Jungkook mengusap pinggang telanjang Eunha dengan tangan besarnya dan mengatur mimik wajah sebaik mungkin. Eunha memejamkan mata merasakan telapak tangan hangat Jungkook menyapu punggung telanjangnya.

"Menikmati eoh?". Bisik Jungkook jahil sambil tersenyum miring.

"Oh damn! Bagus Jungkook. Pertahankan ekspresimu itu". Puji fotografer dan terus memotret tanpa henti.

"Tentu saja tidak". Sahut Eunha dengan sewot. Jungkook tersenyum kemudian mengendus leher Eunha dan hal itu semakin membuat fotografer bersorak dengan girang. Jungkook benar-benar mempermudah pekerjaannya. Secara reflek Eunha mendongakkan kepalanya keatas dan hal itu membuat hasil foto menjadi lebih aestatic.

"Ya! Apa yang sedang kau lakukan!". Protes Eunha saat Jungkook masih terus mengendus area lehernya.

"Aku sedang melakukan improvisasi. Bukankah improvisasi itu perlu?". Eunha mengumpat dalam hati. Improvisasi kepalamu! Ini namanya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!

"Oke cukup. Kita akan mengambil dari arah depan". Kata fotografer. Jungkook membantu Eunha merapikan bajunya sebelum wanita itu berbalik untuk menatap kamera.

"Turunkan gaun Eunha sampai terlihat belahan dada-nya". Perintah fotografer. Jungkook menurunkan gaun Eunha perlahan hingga terlihat sedikit belahan dada wanita itu.

"Sedikit lagi". Kata fotografer.

"Tidak! Kurasa begini sudah cukup. Aku akan membuat hasilnya lebih bagus dengan ekspresiku". Kata Jungkook yang tidak rela aset Eunha dilihat orang banyak. Fotografer tidak mempermasalahkan permintaan Jungkook, dan akhirnya sesi foto panas kedua dimulai dengan Jungkook yang mendominasi. Lelaki itu memeluk pinggang Eunha dan mengendus leher wanita itu dari samping. Eunha yang reflek menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan mata membuat fotografer puas sekali.

"Cium telinganya Jungkook". Jungkook langsung mengecup telinga Eunha, tangan lelaki itu sedikit naik untuk menyentuh dada Eunha. Eunha meremat tangan Jungkook saat lagi-lagi lelaki itu berindak berlebihan dengan meremas dada-nya. Fotografer sempat meneguk ludah dengan kasar, kenapa Jungkook mudah sekali terbawa suasana?

"Jungkook turunkan lengan baju Eunha dan cium pundak-nya". Kata fotografer mencoba menghentikan aksi mesum Jungkook. Jungkook menurutinya kemudian mengecupi pundak Eunha beberapa kali.

"Nghhhhh... Kook-hhh...". Lenguh Eunha dengan lirih. Jungkook menghisap pundaknya hingga lagi-lagi meninggalkan bekas. Meski lirih, tapi fotografer masih bisa mendengar lenguhan Eunha lantaran suasana set yang sepi.

"Oke cukup Jungkook! Eunha benahi pakaianmu". Kata fotografer sambil mengsuap peluh di dahinya, mendadak suasana set jadi panas. Jungkook menarik resleting gaun Eunha keatas dan mendorong pelan punggung wanita itu agar bangkit dari pangkuannya.

"Keren kan improvisasi-ku?". Tanya Jungkook dengan jahil sambil membuka jas yang ia pakai.

"Improvisasi atau modus! Dasar buaya!". Umpat Eunha sambil memukul dada Jungkook kemudian keluar dari ruang pemotretan. Jungkook menarik sudut bibirnya kemudian memainkan lidah didalam mulut.

"Aku mulai suka ber-partner dengan-nya". Gumam Jungkook sebelum melangkah menyusul Eunha.

--000--

avataravatar
Next chapter