19 18. Secret Married

"Kau mau membawaku kemana?". Tanya Eunha saat Jungkook menyetir mobil dengan ugal-ugalan. Lelaki itu melirik kearah Eunha sekilas kemudian kembali menatap jalanan di depannya. Sebentar lagi akan memasuki tengah malam dan itu artinya umur Eunha akan segera bertambah. Namun wanita itu masih saja bingung dengan Jungkook yang terlihat gelisah malam ini.

"Kita akan menikah". Sahut Jungkook cepat. Eunha reflek membulatkan matanya. Wanita itu menatap Jungkook tidak percaya, apalagi kenekatan yang akan lelaki itu lakukan? bukankah itu justru akan semakin mempersulit posisi mereka?

"Apa kau gila?! Kau benar-benar berfikiran sempit! Bagaimana kalau Sajangnim tahu? Mereka pasti....".

"Kita rahasiakan ini pada semua orang, termasuk orangtua kita". Eunha semakin menatap Jungkook dengan tatapan tak mengerti. Apalagi ini?

"Mwoya? Semua akan semakin rumit jika kita tidak jujur diawal Kook". Eunha memejamkan matanya saat Jungkook mengerem mendadak dan berhenti di sebuah toko gaun pengantin.

"Pakai maskermu!". Perintah Jungkook.

"Anni! Aku tidak mau kita seperti ini!". Jungkook mencengkeram pundak Eunha kuat-kuat.

"Ini demi bayi kita Eunha-yaa. Sementara kita rahasiakan ini dari semuanya". Kata Jungkook dengan lembut. Eunha meneteskan air matanya.

"Sampai kapan? Suatu saat nanti perut-ku akan membesar Jungkook-Ahh". Jungkook mengusap air mata yang mengalir di pipi Eunha. Lelaki itu mengecup dahi Eunha dengan lembut.

"Percayalah padaku, aku akan melindungi kalian". Setelah memakai maskernya, Jungkook langsung menarik paksa tangan Eunha dan membawanya masuk kedalam toko gaun pengantin. Lelaki itu asal mengambil sebuah gaun pengantin ber-ekor pendek dan meminta Eunha untuk segera memakainya. Pegawai di toko tersebut tidak menyadari jika yang datang ke toko mereka adalah dua idol populer di Korea lantaran wajahnya tertutup masker.

"Kami akan membantu anda memakai gaun-nya". Jungkook menahan pegawai toko yang hendak ikut masuk kedalam ruang ganti.

"Dia bisa memakainya sendiri". Kata Jungkook. Lelaki itu memberi kode pada Eunha untuk masuk kedalam ruang ganti, Eunha menurut meski sedikit ragu. Pegawai toko sempat bingung namun akhirnya hanya bisa mengangguk. Sementara itu Jungkook juga asal mengambil tuxsedo dan memakainya di ruang ganti.

Setelah membayar gaun dan tuxedo yang telah mereka pakai, Jungkook kembali menarik tangan Eunha untuk masuk kedalam mobil. Wanita yang mengenakan gaun putih dengan rambut blonde-nya itu meneteskan air matanya. Bukan pernikahan seperti ini yang ia impikan, Eunha belum siap menjalin biduk rumah tangga.

"Uljima, aku ikut sedih jika kau begini". Kata Jungkook yang sebenarnya kasihan juga telah memaksa Eunha seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi? Lebih baik diam-diam menikah seperti ini daripada ketahuan married by accident. Jika kandungan Eunha mulai kelihatan, ia pasti akan melakukan press conferense dan memberi tahu semua orang jika ia sudah menikah dengan Eunha.

"Kalau begitu lebih baik kita jujur saja pada Sajangnim. Mereka pasti punya jalan keluar untuk masalah kita". Kata Eunha memberi usul sembari terisak-isak.

"Kenapa kau itu bodoh sekali?! Kita itu manusia bukan robot yang bisa seenaknya digerakkan oleh mereka. Kita berhak memilih jalan kita Eunha-yaa, tapi apa yang mereka lakukan? Mereka justru memisahkan kita, padahal kita saling mencintai". Eunha bungkam mendengar perkataan Jungkook. Wanita itu pasrah saja dengan apa yang akan Jungkook lakukan, termasuk saat lelaki itu menarik tangannya dengan kasar menuju sebuah gereja.

Pastur yang tengah melakukan ibadah malam terkejut dengan kedatangan dua sejoli yang mengenakan tuxedo dan gaun pengantin malam-malam seperti ini. Jungkook langsung membuka masker-nya dan berseru pada Pastur;

"Kami ingin menikah, Pastur". Eunha menunduk dalam, wanita itu ikut membuka masker-nya. Pastur mendekat kearah dua sejoli tersebut dan mengusap pundak Jungkook lembut.

"Apa kalian yakin anak muda?". Tanya Pastur memastikan.

"Kami sangat yakin. Ada bayi di dalam rahimnya". Cicit Jungkook. Pastur menatap kearah Jungkook dan Eunha bergantian.

"Aku akan menikahkan kalian berdua setelah kalian memohon ampun pada Tuhan". Jungkook yang memang jarang ke gereja bingung dengan maksud Pastur, tapi tidak dengan Eunha. Wanita itu berjalan kearah patung Maria dan mengepalkan kedua tangannya. Wanita itu menangis terisak-isak dan memohon ampun atas dosa yang ia perbuat selama ini. Jungkook melakukan hal yang sama, sudah lama sekali rasanya lelaki itu tidak memohon ampun pada Tuhan seperti ini.

Dan setelahnya, kedua anak Adam itu beridiri dihadapan Pastur untuk mengikat janji suci. Jungkook menggenggam erat jemari Eunha untuk menguatkan wanita itu. Eunha mendongak dan tersenyum kearah Jungkook.

Eunha meneteskan air matanya saat Jungkook mengucapkan janji suci secara tegas dan lantang, hati-nya berdesir. Akhirnya ia bisa menikah dengan lelaki yang dicintainya. Jungkook menoleh kearah Eunha saat giliran wanita itu yang mengucapkan janji suci. Jungkook menatap wanita-nya tanpa kedip. Eunha terlihat sangat cantik meski make-up yang dipakai wanita itu telah pudar. Bibir mungil wanita itu terus bergerak mengucapkan janji suci pernikahan.

"Kalian telah resmi menjadi pasangan suami-istri". Keduanya lega luar biasa saat Pastur mengatakan demikian. Jungkook menggenggam lembut jemari Eunha dan mengecup dahi wanita itu lembut.

Teng! Teng! Teng!

Lonceng gereja berbunyi menandakan jika hari telah berganti. Bertepatan dengan sah-nya mereka menjadi sepasang suami-istri dan bertambahnya usia Eunha.

"Selamat ulang tahun istriku". Bisik Jungkook kemudian melumat bibir Eunha lembut. Eunha memeluk pinggang Jungkook dan membalas ciuman lelaki yang sudah sah menjadi suaminya saat ini. Meski ada perasaan takut, namun Eunha mencoba mengabaikannya. Ia ingin merasakan kebahagiaan sebentar saja, boleh kan?

--000--

Jungkook menggendong Eunha ala brydal dan memasukkan wanita itu kedalam mobil. Eunha terkekeh dibuatnya, Jungkook melakukan itu seakan-akan mereka hendak berbulan madu saja.

"Hajima! Kenapa kau melakukannya seakan-akan kita hendak berbulan madu?". Tanya Eunha saat dirinya sudah terduduk dikursi mobil. Jungkook menunduk untuk menyamakan wajahnya dengan wajah Eunha.

"Bukankah malam ini malam pertama kita?". Goda Jungkook sambil tersenyum culas. Eunha berdecak dan mendorong tubuh Jungkook agar menjauh.

"Ini bukan malam pertama lagi, tapi malam untuk yang kesekian kalinya". Sahut Eunha galak dan menutup pintu mobil. Jungkook memutar bola matanya kemudian berjalan mengitari mobil dan masuk kedalam mobilnya.

"Kita benar-benar tidak bisa melakukannya malam ini?". Tanya Jungkook lagi sembari menyalakan mesin mobilnya.

"Kita harus segera kembali ke Seoul, aku ada latihan malam ini. Member Gfriend pasti sudah menunggu". Eunha menurunkan resleting gaun pengantinnya kemudian melepasnya begitu saja. Jungkook sempat ternganga melihat Eunha yang tidak pakai bra.

"Wae? Ambilkan bra-ku!". Perintah Eunha. Jungkook buru-buru mengambil bra Eunha yang tercecer di dash-board mobil kemudian mengulurkannya.

"Haruskah berganti baju di dalam mobil?". Sindir Jungkook. Eunha mengabaikannya dan memilih memakai bra-nya sendiri.

"Tidak mau dibantu?". Tanya Jungkook dengan suara serak. Eunha melotot pada Jungkook yang hendak menepikan mobilnya.

"Jangan berhenti atau aku akan menceraikan-mu!". Ancam Eunha. Jungkook akhirnya mengalah, lelaki itu terus mengendarai mobilnya seperti perintah Eunha.

"Kau kan sudah jadi istri-ku. Berarti kau akan tinggal bersama-ku kan?". Tanya Jungkook. Eunha menghembuskan nafasnya berat sembari melipat gaun pengantinnya.

"Kita sudah sah secara agama, tapi belum secara hukum. Dan lagi tidak ada yang tahu pernikahan kita kecuali aku, kau, dan Pastur. Jika aku tinggal bersamamu apa orang-orang tidak akan curiga?". Jungkook mengusap kepala Eunha lembut.

"Heum, arra. Yang penting jaga diri dan jaga bayi kita. Kalau ada apa-apa cerita padaku, jangan disembunyikan". Sindir Jungkook yang membuat Eunha meringis lebar. Eunha mengamit lengan Jungkook dengan manja dan bersandar di bahu lelaki itu.

"Aku tidak percaya jika kita akhirnya menikah dan akan punya anak". Kata Eunha yang membuat Jungkook tersenyum. Lelaki itu mengecup pelipis Eunha sebelum menjawab.

"Aku memang sudah memastikan jika kau yang akan menjadi istriku. Kalau bukan kau yang jadi istriku, aku tidak mau menikah". Eunha menatap Jungkook sembari mencibir.

"Geojitmal! Kau pikir aku tidak tahu ada banyak nomor yeoja yang kau simpan di ponsel-mu?". Kata Eunha dengan galak hingga membuat Jungkook keringat dingin.

"Mwoya, apa yang kau katakan? Hahaha...". Sahut Jungkook sambil tertawa garing. Eunha langsung saja mengambil ponsel Jungkook yang ada di saku celana. Jungkook kaget bukan main apalagi saat Eunha dengan sengaja meremas privasi-nya.

"Hadiah untukmu". Katanya dengan nakal setelah melakukan aksi laknat yang membuat Jungkook panas-dingin.

"Istri nakal!". Ledek Jungkook.

"Terimakasih". Sahut Eunha yang mulai serius mengutak-atik ponsel Jungkook. Jungkook terkekeh dibuatnya, lelaki itu geleng-geleng kepala. Eunha memang tidak pernah berubah, selalu saja membuatnya gemas.

"Eh? Kau mendekati semua anggota girl grup?". Pekik Eunha tidak percaya sembari men-scroll nama-nama kontak di ponsel Jungkook. Wanita itu benar-benar tak menyangka jika julukan international playboy itu sungguh nyata. Sementara itu Jungkook dibuat gugup, lelaki itu hendak merebut ponsel-nya dari tangan Eunha tapi wanita itu langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Itu kan dulu saat masih lajang. Jika kau mau menghapusnya juga tidak apa-apa kok". Sahut Jungkook beralibi. Eunha beralih mengecek pesan di ponsel Jungkook. Wanita itu mencibir setelah membaca obrolan Jungkook dan gadis-gadis dari aplikasi Kakao.

"Baby, Honey, Chagi, Sweety? Heol daebak! Bahkan kau memiliki panggilan kesayangan untuk mereka?". Desis Eunha sembari menatap Jungkook dengan mata yang berapi-api. Jungkook meneguk ludahnya susah payah.

"Apa yang kau khawatirkan jika hanya dirimu yang aku panggil Yeobo?". Eunha tersenyum malu dibuatnya. Wanita itu dengan gesit memblokir semua kontak gadis yang Jungkook simpan di ponselnya. Dan setelah itu Eunha kembali bersandar manja di bahu Jungkook.

"Apa kau pernah tidur dengan mereka?". Tanya Eunha sembari mengangkat sedikit wajahnya untuk menatap wajah Jungkook.

"Tentu saja tidak. Aku hanya sekedar berkirim pesan saja. Hanya kau satu-satunya wanita yang aku sentuh". Sahut Jungkook cepat.

"Baguslah kalau begitu. Saranghae". Bisik Eunha malu-malu kemudian menyembunyikan wajahnya di lengan Jungkook.

"Nado. Neomu-neomu".

--000--

Jungkook menepuk pelan pipi Eunha karena wanita itu ketiduran. Saat ini keduanya berada di basement gedung Big Hit. Eunha melenguh kecil dan membuka matanya perlahan. Wanita itu mengulet dan hendak berseru namun Jungkook bergegas membungkam mulut Eunha dengan telapak tangannya.

"Hmmmmptttt...". Eunha meronta karena tidak bisa bernafas.

"Ssttttttt....". Jungkook menunjuk kearah member Seventeen yang berjalan menuju mobil Van mereka. Mungkin baru selesai berlatih, kalau mereka memergoki keduanya bisa gawat. Eunha menutup mulutnya rapat-rapat, wanita itu bersembunyi di balik tubuh Jungkook saat member Seventeen melewati mereka.

"Hah!". Lega luar biasa saat mobil Van Seventeen sudah pergi. Jungkook langsung melepas tuxedo dan kemeja yang ia pakai begitu saja. Eunha juga membantu lelaki itu berganti baju dengan cepat. Tanpa ragu-pun Eunha menurunkan celana Jungkook. Untuk apa malu? Toh ia sudah melihat semuanya, dan yang paling penting sudah mencicipi semuanya.

"Kau keluarlah lebih dulu, aku akan menyusul saat kau sudah masuk ke gedung". Bisik Jungkook. Eunha mengangguk dan hendak pergi namun Jungkook cepat-cepat menarik tangan Eunha dan melumat bibir wanita itu sedikit kasar.

"Saranghae". Ujar Jungkook yang membuat Eunha tertawa. Wanita itu memukul pundak Jungkook sebelum keluar dari mobil. Jungkook terkekeh dibuatnya, lelaki itu membuka ponselnya dan tersenyum melihat foto Eunha yang ia ambil diam-diam saat di gereja tadi.

Pengantin tercantik yang ia lihat disepanjang hidupnya.

Sementara itu Eunha bergegas masuk kedalam ruangan yang bertuliskan Source Music. Wanita itu masuk kedalam practice room dan mendapati member-nya yang tengah berlatih.

"Maaf aku terlambat". Seru Eunha kemudian buru-buru mengganti sepatunya. Semua member saling bertatapan, mereka seakan tengah melempar kode. Melihat member-nya diam, Eunha mengangkat kepalanya dan menatap wajah datar teman-temannya.

"Kalian marah padaku ya?". Cicit Eunha takut-takut. Sowon mendengus kemudian bersedekap dada.

"Bisakah kau mengabari eoh? Kami khawatir!". Bentak Sowon galak. Kenapa hari ini member Gfriend jadi antagonis? Begitulah batin Eunha.

"Mianhae Eonnie aku...".

"Surprice!!!!". Teriak member BTS sembari menyebar conffeti. Eunha menganga tak percaya saat member BTS dan Gfriend menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya seakan-akan mereka semua sudah akrab.

"Aigoo... aku terharu sekali". Kata Eunha sembari mengusap air matanya. Yerin yang gemas-pun langsung memeluk Eunha dan mencubit pipi wanita itu.

"Make a wish!". Perintah Sowon. Eunha memejamkan matanya kemudian mulai merapalkan doa. Dan setelah itu ia meniup lilin membuat yang lain bertepuk tangan dengan meriah. Tatapan mereka semua teralihkan saat Jungkook membuka pintu.

"Ya! Bocah ini! Kau terlambat!". Seru Jimin. Jungkook meringis dan mendekati mereka semua. Jungkook dan Eunha sama-sama dibuat kikuk, mereka harus bertingkah seakan tidak saling mengenal agar semuanya tidak curiga.

"Kau tidak mau mengucapkan selamat ulang tahun pada Eunha?". Ledek Jin sambil mendorong-dorong bahu Jungkook. Member Gfriend juga dengan jahil mendorong bahu Eunha agar keduanya berdekatan.

"Eummmm... selamat ulang tahun Eunha-yaa". Cicit Jungkook.

"Gomawo". Sahut Eunha pendek.

"Ciyeeeeeeee....". Seru member BTS dan Gfriend kompak menggoda keduanya. Tidak tahu saja mereka jika diam-diam keduanya sudah menikah😬

--000--

avataravatar
Next chapter