16 15. What's Wrong?

Eunha mengerang, kenapa pagi ini badannya terasa tidak enak? Wanita itu memijit kepalanya yang terasa pening, lidahnya juga terasa pahit. Tadi malam lagi-lagi ia berakhir diatas ranjang bersama Jungkook. Ya! setelah melabeli saling memiliki, keduanya kembali melakukan hubungan sex seperti dulu. Eunha menoleh kesamping dimana Jungkook masih tertidur dengan damai sembari memeluk tubuh polosnya.

Wanita itu bertanya-tanya, apakah semalam Jungkook melakukannya dengan hati-hati? Teringat Eunha yang tidak pernah melihat Jungkook memakai pengaman di depannya. Eunha kembali mengernyitkan dahinya, tubuhnya lemas dan lengket. Perlahan wanita itu melepaskan pelukan Jungkook dan mencoba bangkit dari ranjang.

Sreeeettt!!!

Ternyata Jungkook sangat peka, lelaki itu bahkan sadar jika Eunha hendak pergi. Setelah ditarik kuat oleh Jungkook, wanita itu oleng dan kembali tertidur di dada Jungkook.

"Ini masih terlalu pagi. Apa kau tidak lelah Heum?". Tanya Jungkook dengan suara seraknya. Lelaki itu mengusap punggung telanjang Eunha lembut.

"Tapi kita harus segera berangkat syuting. Ahhh... kenapa tubuhku rasanya remuk?". Keluh Eunha dengan suara lemahnya dan mendusel didada Jungkook. Wanita itu terlihat manja hari ini, Jungkook terkekeh kecil. Lelaki itu menepuk pelan kepala Eunha.

"Wae? Apa kau mau ijin tidak masuk syuting? Kau terlihat sedang ingin bermanja-manja denganku". Ledek Jungkook. Eunha mencubit pelan perut Jungkoook sebelum mengatakan sesuatu.

"Tidak kok, aku hanya merasa lemas saja. Kau terlalu jantan semalam". Keluh Eunha. Jungkook mengulas senyum lebarnya, lelaki itu meraup bibir Eunha dan melumatnya dengan gemas. Eunha pun membalas ciuman Jungkook hingga bibir mereka kembali bengkak. Keduanya saling bertatapan dengan nafas terengah, Jungkook mengusap bibir Eunha yang basah.

"Kau selalu melakukannya dengan hati-hati kan?". Tanya Eunha tiba-tiba.

"Maksudnya?".

"Saat kita berhubungan, kau tidak mengeluarkannya di dalam kan?". Jungkook dibuat bungkam. Haruskah ia jujur atau berbohong saja? Jika ia jujur pasti Eunha akan meminum pil pencegah kehamilan dan rencananya untuk mendapatkan wanita itu sudah pasti gagal total.

"Eung... kau tahu kan jika sedang sama-sama enak mana ingat mengeluarkannya di dalam atau di luar. Tapi sepertinya sih diluar, Ahh aku mandi duluan ya". Sahut Jungkook dengan kikuk kemudian pergi begitu saja. Eunha sempat merasa aneh dengan reaksi Jungkook, namun wanita itu mencoba untuk berfikir positif. Jungkook pasti tidak akan seceroboh itu.

Sementara itu didalam kamar mandi Jungkook menatap pantulan wajahnya di kaca. Semoga apa yang ia lakukan ini tidak menimbulkan masalah besar. Semalam memang lelaki itu mengeluarkan sperma-nya kedalam rahim Eunha, bahkan malam sebelumnya pun seperti itu. Ia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, katakanlah jika Jungkook egois karena ingin Eunha menjadi miliknya selamanya.

"Siapa yang peduli, toh aku akan bertanggung jawab jika dia hamil". Gumam Jungkook kemudian mulai mencuci wajahnya.

Eunha heran dengan tubuhnya sendiri, apa yang salah? Wanita itu juga bisa melihat jika wajahnya nampak pucat. Eunha menggigit bibirnya cemas, tidak mungkin itu terjadi. Jungkook yang baru saja menerima telepon dari Sejin managernim-pun mendekat kearah Eunha dan mengecup pipi wanita itu sekilas.

"Apa kau baik-baik saja? Sejin managernim meminta kita untuk segera ke lokasi syuting". Tanya Jungkook dengan lembut sembari menyentuh kedua bahu Eunha.

"Jungkook-Ahh, apa menurutmu ada yang aneh dengan wajahku hari ini?". Tanya Eunha. Jungkook ikut menatap kearah pantulan kaca, lelaki itu menatap wajah Eunha lamat-lamat.

"Kau masih terlihat sempurna". Sahut Jungkook dengan jujur.

--000--

Sebelum proses syuting dimulai, Wooseok mengadakan meeting mendadak. Ini ada kaitannya dengan rencana syuting di Maldevis. Proses syuting selanjutnya akan dilakukan di kota tersebut sebelum Gfriend comeback Juli mendatang. Meski Eunha merasa tidak enak badan hari ini, namun wanita itu tidak mengeluh pada siapapun. Jungkook tak henti melirik ke arah Eunha, lelaki itu mendadak panik jika dugaannya benar-benar terjadi.

"Kita akan terbang ke Maldevis lusa. Satu minggu ku rasa cukup untuk menyelesaikan proses syuting dan setelah itu kita akan melakukan press conferense sekaligus promosi". Jelas Wooseok. Semuanya mengangguk paham, syuting sekaligus liburan tentu saja menyenangkan.

"Apa kau sedang sakit?". Bisik Hye Young yang duduk disebelah Eunha. Eunha yang tadinya hendak menutup matanya mendadak kaget.

"Eh? Ne, kepalaku pusing. Mungkin kelelahan karena latihan untuk comeback". Sahut Eunha dengan suara kecil. Hye Young merasa prihatin, pasti berat untuk idol seperti Eunha dan Jungkook yang harus membagi waktunya dengan syuting.

"Jingo-Ahh apa menurutmu aku sudah pantas untuk menjadi ayah?". Bisik Jungkook tiba-tiba. Jingo yang tengah serius mendengarkan penjelasan Wooseok-pun langsung menoleh kearah Jungkook.

"Kau jadi ayah? Hahaha, yang benar saja! Masa bayi punya bayi". Ledek Jingo yang membuat Jungkook mencibir.

"Ya! Kalau aku punya bayi, aku pasti akan jadi hot daddy". Sahut Jungkook dengan sombongnya. Jingo gantian mencibir, setahu lelaki itu Jungkook kan jomblo. Mau punya anak dari siapa kalau pacar saja tidak punya?

"Ubahlah dulu perilaku-mu sebelum punya anak". Perkataan Jingo membuat Jungkook bungkam, benar juga. Anak pasti akan meniru perilaku orangtuanya, dan lagi perilaku Jungkook masih begitu memprihatinkan.

"Syuting di Maldevis ini sangat special karena akan banyak adegan romantis Taehe dan Hyerin". Semua pemain bertepuk tangan dan bersorak heboh. Mereka semua menggoda Jungkook dan Eunha yang nampak malu-malu.

"Mau memberi info saja jika keduanya resmi balikan wohooooo aku yang jadi saksinya". Teriak Se Kyung dengan heboh.

"Jinjja? Traktir! Traktir! Traktir!". Seru Dong Wook yang diikuti lainnya. Eunha semakin pusing karena memang sedang tidak enak badan, sementara itu Jungkook dibuat kalang kabut untuk membuat teman-temannya diam.

"Baiklah aku akan traktir". Putus Jungkook kemudian.

"Yes! Ayo kita ke-club setelah syuting". Seru Jisub. Hye Young sempat tidak setuju karena Jungkook baru saja kena rumor yang tidak enak soal club, tapi karena dipaksa-paksa akhirnya wanita itu menyetujuinya.

Proses syuting kembali dilanjutkan setelah meeting selesai. Eunha hari ini mendapatkan riasan agak tebal untuk menutupi wajah pucatnya. Wanita itu mencoba bersikap seprofesional mungkin. Setelah take ini selesai, ia akan langsung pulang saja dan tidak ikut nongkrong di club.

"Apa kau benar-benar merasa baik? Kau terus saja mengeluarkan keringat dingin". Kata Make up artis yang sedari tadi mengusap dahi Eunha dengan tisu.

"Ne, aku tidak apa-apa Eonnie. Gomawo". Kata Eunha yang memaksakan senyumnya. Wanita itu kembali membaca script-nya. Hari ini ia akan kembali beradegan panas dengan Jungkook, namun yang tertulis di script; beradegan panas dengan kasar?

--000--

"Hyerin marah saat ia melihat video amatir yang tersebar di media. Video itu berisi kelakuan tidak senonoh Ahra yang duduk dipangkuan Taehe tanpa mengenakan baju. Hyerin yang sebal-pun sengaja memanas-manasi Taehe, Hyerin nampak romantis dengan Sijin hingga menbuat Taehe geram karena lelaki itu menganggap jika Hyerin adalah miliknya. Dan setelah itu adegan panas, adegan kali ini agak kasar. Jungkook mungkin kau bisa mengeluarkan semua emosi-mu, dan Eunha kau harus terlihat sangat ketakutan seakan-akan kau belum pernah melihat sosok Jungkook yang kasar". Jelas Wooseok sebelum take dimulai. Eunha mengangguk paham begitu juga dengan Jungkook.

"Woah aku terlibat disini, Mianhae Jungkook-Ahh jika aku melakukan skin ship dengan pacarmu". Ledek Jingo membuat Jungkook memutar bola matanya malas.

"Jangan berlebihan!". Peringat Jungkook membuat Jingo terkekeh. Jungkook mengusap pipi Eunha sebentar sebelum menyingkir karena Jingo dan Eunha hendak memulai take.

"Camera! Roll! Action!".

"Sijin-Ahh, apa kau sedang sibuk?". Tanya Eunha pada Jingo dengan wajah ceria. Jingo yang tengah menatap layar CCTV-pun dibuat tergagap dengan kedatangan nona muda cantiknya.

"Ah? Agashi, apa yang membuat-mu datang kemari?". Tanya Jingo dengan gugup. Eunha menatap seluruh ruang pemantau CCTV dan tidak menemukan Jungkook disana. Setahu Eunha Jungkook satu ruangan dengan Jingo.

"Anni, aku hanya ingin memintamu mencicipi kue buatanku". Meski terlihat sendu karena tidak menemukan sosok Jungkook, namun Eunha tetap memberikan kue buatannya pada Jingo.

"Jinjja? Ini untuk-ku Agashi?". Tanya Jingo tidak yakin. Eunha mengangguk kecil. Wooseok memberi kode pada Jungkook untuk memulai akting-nya.

Jungkook yang baru saja dari toilet agak kaget melihat Eunha berduaan dengan Jingo diruangan pemantau. Lelaki itu menatap Eunha dan Jingo bergantian. Eunha yang melihat sosok Jungkook-pun langsung menjalankan aksinya. Wanita itu duduk memepet Jingo dan bertingkah sok imut.

"Ottokhae? Apa kue-ku enak?". Jungkook mematung ditempatnya dan menatap Eunha dengan tatapan tidak suka.

"Ummm... ini enak sekali Agashi. Seperti-nya Agashi punya bakat membuat kue". Sahut Jingo dengan mulut penuh kue. Eunha tersenyum riang, wanita itu tiba-tiba mengusap bibir Jingo membuat si empunya kaget setengah mati.

"Kalau makan pelan-pelan Jingo-Ahh".

"Ekeheemmm!". Eunha dan Jingo reflek menoleh kearah Jungkook. Jingo baru menyadari keberadaan Jungkook.

"Oh? Sejak kapan kau ada disitu? Kemarilah, Agashi membuat kue yang enak sekali". Jungkook berjalan mendekati keduanya, lelaki itu menatap Eunha tapi wanita itu justru melengos kearah lain.

"Kenapa kau menawarkan kue ini untuk orang lain Jingo-Ahh! Aku membuatnya khusus untuk-mu. Aaaaa...". Jungkook menepis tangan Eunha yang hendak menyuapkan kue ke mulut Jungkook. Keduanya saling bertatapan tajam, sementara itu Jingo dibuat bingung. Jungkook dan Eunha bahkan hampir terbahak saat mereka saling bertatapan hingga matanya pedih.

"Cut!".

Eunha langsung mengusap matanya yang berair. Wanita itu tertawa geli saat melihat Jungkook masih melotot kearahnya.

"Kita seperti sedang lomba tatap-tatapan". Kata Eunha membuat staf tertawa.

"Dan aku yang menang". Sahut Jungkook sambil terus melotot. Eunha yang sebal-pun langsung mencolok mata lelaki itu.

"Adegan selanjutnya Taehe menarik Hyerin kasar masuk kedalam kamarnya. Adegan bertengkar, kemudian terjadilah kekerasan itu". Jelas Wooseok singkat. Jungkook dan Eunha keluar dari ruangan dan menuju kamar yang akan digunakan untuk take adegan panas.

"Action!".

"Lepaskan aku!". Bentak Eunha sambil mencoba menyentak tangan Jungkook tapi tidak bisa. Jungkook menatap Eunha dengan tajam kemudian mencengkeram pipi wanita itu dengan kasar. Eunha meringis kesakitan sungguhan karena Jungkook benar-benar melakukannya dengan alami.

"Apa yang kau lakukan Heum? Mencoba membuatku cemburu Jung Hyerin?!". Desis Jungkook sembari menyatukan dahinya ke dahi Eunha.

"Wae?! Apa aku tidak boleh bermain-main dengan namja lain?! Kau pikir kau ini siapa eoh?!". Tantang Eunha yang membuat Jungkook berdecak. Lelaki itu melepaskan cengkeraman tangannya dengan kasar hingga membuat kepala Eunha terhuyung kesamping.

"Kau milikku! Hanya aku yang berhak menyentuhmu! Ingat itu Jung Hyerin!". Bentak Jungkook. Bukannya takut, Eunha justru semakin menantang lelaki itu.

"Benarkah?! Aku tidak sudi menjadi milik seseorang yang hobi menyentuh gadis lain!". Sahut Eunha kemudian hendak berlalu. Namun dengan kasar Jungkook menarik tangan Eunha.

"Apa yang kau katakan?! Kau mau kita putus?!".

"Ne! Aku ingin kita putus! Aku tidak mau menjadi milikmu lagi!". Jungkook langsung mendorong tubuh Eunha dengan kasar hingga punggung wanita itu menubruk tembok.

"Aw!". Pekik wanita itu sembari memejamkan mata. Sedetik setelah Eunha membuka matanya, tubuh wanita itu langsung bergetar hebat begitu melihat wajah menyeramkan Jungkook. Nyali Eunha menciut seketika.

"Akan ku buat kau mengakui jika kau hanya milikku dengan mulut manismu itu!". Jungkook langsung mencumbu leher Eunha dengan kasar. Lelaki itu mengigit disana dan bergerak sangat liar. Tangan lelaki itu menelusup masuk kedalam rok Eunha dan menurunkan celana dalam wanita itu.

"Taehe-ahhhh stop!". Teriak Eunha susah payah dan mencoba mendorong tubuh lelaki itu. Eunha benar-benar merasa pusing sekarang, dirinya bergejolak karena hasrat ditambah memang sedang tidak dalam kondisi yang fit. Jungkook benar-benar melepaskan celananya dan mengangkat tubuh Eunha hingga kelamin mereka menempel. Sebenarnya ini bahaya karena kedua-nya sama-sama tidak memakai celana. Namun privasi Jungkook tidak terlihat lantaran tertutup rok Eunha.

"Katakan kau milik siapa?!". Tanya Jungkook dengan nafas memburu.

"Akh! Taehe-Ahh!". Pekik Eunha saat Jungkook menggerakkan pinggulnya. Jangan salah paham, privasi Jungkook tidak masuk kedalam milik Eunha. Hanya menempel saja.

"Jawab!". Bentak Jungkook sambil bergerak lebih kasar lagi. Lelaki itu juga menggigit dada Eunha yang masi tertutup baju lengkap. Eunha merasa tubuhnya lemas, apalagi Jungkook sangat kasar saat ini. Wooseok sempat khawatir begitu melihat ekspresi wajah Eunha tapi lelaki itu mengira jika Eunha sedang akting.

"Milik-mu.... hnggggg...". Jungkook menyunggingkan senyum miring. Lelaki itu bergerak lebih kasar lagi. Eunha merasakan privasi Jungkook yang menegang menggesek miliknya, wanita itu tahu Jungkook benar-benar terangsang saat ini.

"Jungkook-ahhh jebal". Batin Eunha karena sudah tidak sanggup bertahan dengan posisi seperti ini. Sementara itu Jungkook masih asyik saja dengan permainannya.

Lelaki itu mencium bibir Eunha dengan kasar dan terus menggerakkan yang dibawah sana, hingga pada akhirnya....

Brukkk!!!

Eunha pingsan hingga membuat semuanya panik seketika. Jungkook langsung menarik celananya keatas dan menutupi rok Eunha dengan handuk.

"Na-yaa, bangun! Jebal!". Kata Jungkook dengan panik, semua staff ikut melihat keadaan Eunha. Wooseok menelepon ambulans dan meminta semuanya untuk tenang. Jungkook dibuat tak karuan, jangan-jangan Eunha pingsan karena dirinya yang terlalu kasar.

Semua dibuat heboh, bahkan Wooseok sempat berfikir jika drama-nya ini tidak diberkati Tuhan lantaran terus saja mengalami kejadian-kejadian aneh selama syuting? :( ada apa dengan Eunha?

--000--

avataravatar
Next chapter